Kompetensi Inti TINJAUAN PUSTAKA

39 2 Industri andalan adalah industri yang diperkirakan dapat mempertahankan kinerjanya yang baik untuk waktu yang cukup panjang. 3 Industri prioritas adalah industri yang didahulukan dan diutamakan dari pada industri lainnya karena kinerjanya atau keandalannya atau perannya dalam pembangunan. Pengertian agroindustri unggulan dalam penelitian ini adalah agroindustri yang diutamakan pengembangannya karena berpotensi menghasilkan kinerja yang baik . Departemen Perindustrian saat ini menggunakan istilah industri prioritas untuk industri yang akan menjadi fokus pengembangan baik jangka menengah maupun jangka panjang Depperin 2005.

2.3 Kompetensi Inti

Istilah kompetensi inti core competence pertama sekali digunakan oleh Prahalad dan Hamel 1990. Mereka mendefinisikannya sebagai: “The collective learning in the organization, especially how to coordinate diverse production skills and integrate multiple streams of technologies”. Definisi tersebut dapat diterjemahkan menjadi: “Pembelajaran kolektif di dalam suatu organisasi, terutama mengenai bagaimana cara mengkordinasikan berbagai keahlian di bidang produksi dan mengintegrasikan berbagai perkembangan teknologi”. Konsep ini muncul bersamaan dengan berkembangnya paradigma baru di b idang strategi perusahaan yang oleh Nonaka dan Takeuchi 1995 disebut sebagai resource based approach RBA. Paradigma baru ini dikembangkan untuk membantu perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara lebih efektif dalam lingkungan global yang selalu berubah. Dalam menghadapi persaingan pada era setelah tahun 1990-an yang telah berubah secara dramatis, para pendukung RBA berpendapat bahwa kompetensi, kapabilitas, keahlian atau keterampilan dan aset strategis merupakan sumber keunggulan daya saing yang berkelanjutan. Menurut Stewart 1999 kompetensi inti adalah keahlian, ket erampilan atau bakat yang tidak berwujud intangible, yang dapat memberikan nilai tambah dan memiliki nilai strategis. Hammer 2001 menyatakannya sebagai sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan secara baik sekali sehingga perusahaan tersebut dapat berhasil dalam persaingan. Kanter 2001 secara 40 sederhana mendefinisikan kompetensi inti sebagai distinctive skill keahlian atau keterampilan khusus yang dimiliki perusahaan yang membedakannya dari perusahaan yang lain. Hamel dan Prahalad 1996 mendefinisikan kembali kompetensi inti sebagai “A bundle of skills and technologies that enables a company to provide a particular benefit to customers” sekumpulan keahlian dan keterampilan yang memungkinkan suatu perusahaan menyediakan manfaat tertentu kepada pelanggannya. Semua definisi yang diuraikan di atas selalu dikaitkan d engan kegiatan suatu perusahaan. Menurut Muchdie 2000, kompetensi inti didefinisikan sebagai suatu proses pembelajaran kolektif dari suatu organisasi terutama dalam kaitannya dengan kegiatan mengkoordiasikan dan mengintegrasikan keahlian dan teknologi. Roberts dan Stimson 1998 mendefinisikan kompetensi inti suatu daerah sebagai “The critical mass of skills, technology and application of resources that a region possesses which drive its economy. Menurut Hitt, Ireland dan Hoskisson 1999, kompetensi inti suatu daerah adalah kemampuan sumber daya daerah yang merupakan sumber keunggulan bersaing daerah tersebut terhadap daerah lainnya. Dalam konteks potensi daerah, maka kompetensi inti didefinisikan sebagai kemampuan daerah untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan sektor-sektor atau subsektor-subsektor kegiatan ekonomi yang terdapat dalam suatu daerah. Semakin baik koordinasi dan integrasi diantara sektor-sektor ekonomi atau subsektor-subsektor ekonomi yang dikembangkan di suatu daerah, maka semakin baik kompetensi inti yang dimiliki daerah tersebut. Terdapat empat syarat yang perlu dinilai untuk mengetah ui kompetensi inti suatu daerah: 1 Kemampuan yang berharga valuable capabilities, 2 Kemampuan yang langka rare capabilities , 3 Kemampuan yang tidak dapat ditiru dengan sempurna imperfectly imitable capabilities, dan 4 Kemampuan yang tidak dapat digantikan non substituteable capabilities. Dengan demikian maka daerah dapat memiliki kompetensi inti dengan atribut: 1 Kemampuan untuk memberikan akses pada variasi pasar yang lebih luas, 2 Kemampuan memberikan kontribusi yang signifikan kepada pelanggan atas manfaat yang diperoleh dari barang dan jasa yang ditawarkan, 3 Kemampuan menghasilkan 41 barang dan jasa unggulan yang sangat usah untuk ditiru, 4 Kemampuan melakukan koordinasi yang kompleks dari beragam teknologi. 2.4 Pendekatan Sistem 2.4.1 Teori Sistem