Analisa Kebutuhan ANALISA SISTEM

Untuk pengembangan lebih lanjut dari klaster makanan ini, maka perlu dilakukan pengkajian mengenai industri inti dari klaster ini yang diharapkan bisa menggerakkan klaster ini lebih lanjut mencapai tingkat perkembangan klaster laten dan berikutnya menjadi klaster operasional. Industri inti pada kelompok ini adalah industri 5-digit dengan LQ 1. Pengkajian lebih lanjut pada industri 5-digit yang memiliki LQ 1 pada kelompok ini dengan menggunakan kriteria-kriteria: jumlah unit usaha, jumlah tenaga kerja dan nilai tambah, menghasilkan urutan industri inti klaster berikut: 1 Industri pengolahan teh kode 15491; 2 Industri roti dan sejenisnya kode 15410; 3 Industri ransum pakan ternak dan ikan kode 15331; 4 Industri makaroni, mie, spagheti, bihun dan sejenisnya kode 15440; 5 Industri makanan dari coklat dan kembang gula kode 15432; 6 Industri susu kode 15211; 7 Industri pengasinan dan pemanisan buah - buahan kode 15132; 8 Industri pengolahan buah -buahan dan sayuran kode 15131; 9 Industri pelumat buah -buahan dan sayuran kode 15133.

5.3 Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan para pihak yang berkepentingan dalam perancangan model Strategi Pengembangan Klaster Agroindustri Unggulan dimaksud. Dalam perancangan model ini terdapat dua tahapan penting yang berurutan, yang masing-masing dapat dilihat sebagai suatu sistem yaitu: 1 tahap pemilihan kelompok agroindustri sebagai calon klaster agroindustri unggulan; dan 2 tahap strukturisasi sistem pengembangan agroindustri unggulan. Pada kedua tahapan ini perlu dilakukan upaya-upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan para pihak yang berkepentingan stakeholders. Pada tahap pemilihan kelompok agroindustri sebagai calon klaster agroindustri unggulan, pihak yang sangat berkepentingan adalah: 1 Pemerintah Daerah, dan 2 Pengusaha Industri yang terdiri dari pengusaha industri inti pada kelompok agroindustri, industri terkait dan industri pendukung. Sedang pada tahap strukturisasi sistem pengembangan agroindustri unggulan, pihak-pihak yang berk epentingan adalah: 1 Perusahaan industri inti klaster; 2 Perusahaan-perusahaan terkait; 3 Perusahaan -perusahaan pendukung; 4 Pemerintah daerah; 5 Lembaga Keuangan; 6 Lembaga Pendidikan dan Pelatihan; 7 Lembaga Penelitian dan Pengembangan; 8 Lembaga Pengujian, Standard isasi dan Sertifikasi; 9 Asosiasi Produsen; 10 Eksportir . Sistem pengembangan akan efektif apabila kebutuhan dari masing- masing pelaku dapat diakomodir secara maksimal. Inventarisasi kebutuhan setiap pelaku berdasarkan masukan pendapat ahli dan kajian adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Kebutuhan Pelaku Pengembangan Klaster Agroindustri Unggulan Daerah No Pelaku Kebutuhan 1 Industri inti klaster 1. Pasar domestik dan ekspor berkembang 2. Produktivitas meningkat 3. Iklim usaha yang baik 4. Infrastruktur yang cukup 5. Tenaga kerja yang sesuai 6. Bahan baku tersedia 7. Keterkaitan dengan usaha lain 8. Permodalan terpenuhi 9. Nilai tambah per tenaga kerja tinggi 2 Industri terkait 1. Pasar yang berkembang 2. Produktivitas meningkat 3. Iklim usaha yang baik 4. Infrastruktur yang cukup 5. Tenaga kerja yang sesuai 6. Bahan baku tersedia 7. Permodalan terpenuhi 3 Industri pendukung 1. Pasar yang berkembang 2. Produktivitas meningkat 3. Iklim Usaha yang baik 4. Infrastruktur yang cukup 5. Tenaga kerja yang sesuai 6. Bahan baku tersedia 7. Permodalan terpenuhi 4 Pemerintah daerah 1. Perluasan lapangan kerja 2. Peningkatan pendapatan 3. Kerjasama antar pelaku 4. Sumber daya dari daerah setempat 5 Lembaga keuangan 1. Perluasan usaha dan pasar 2. Usaha- usaha baru berkembang 3. Pengembalian kredit lancar 6 Lembaga pendidikan dan pelatihan 1. Jumlah tenaga kerja meningkat 2. Kebutuhan tenaga bermacam keterampilan 7 Lembaga Penelitian dan pengembangan 1. Kualitas produk meningkat 2. Diversifikasi produk meningkat 8 Lembaga pengujian, standardisasi dan sertifikasi 1. Kesadaran mutu meningkat 2. Kesadaran atas keselamatan dan kesehatan kerja 3. Kesadaran kelestarian lingkungan tinggi 9 Asosiasi produsen 1. Kerjasama yang baik dengan Pemerintah 2. Kerjasama dan saling percaya yang baik antara pelaku 3. Akses ke permodalan 4. Akses ke teknologi dan informasi 10 Eksportir 1. Harga yang kompetitif 2. Mutu yang baik 3. Delivery yang tepat

5.4 Formulasi Permasalahan