113 tertentu di daerah dan dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan agro industri
secara nasional. Langkah identifikasi perbedaan tingkat pertumbuhan adalah: 1
Menetapkan alternatif kelompok agroindustri; 2 Menghitung tingkat pertumbuhan setiap alternatif kelompok agroindustri pada tingkat daerah dan
tingkat pertumbuhan agroindustri secara nasional; 3 Menghitung komponen differential shift masing-masing kelompok; 4 Menghitung bobot differential
shift dari masing-masing kelompok agroindustri. Diagram alir model ini diperlihatkan pada Gambar 6.4.
Jumlah tenaga kerja alternatif ke-i pada
tingkat kabupaten tahun referensi ke-1 K1
i
Jumlah tenaga kerja alternatif ke-i pada
tingkat kabupaten tahun referensi ke-2 K2
i
Tampilkan hasil bobot
differential shift share
Jumlah tenaga kerja alternatif ke-i pada
tingkat nasional tahun referensi ke-1 N1
i
Jumlah tenaga kerja alternatif ke-i pada
tingkat nasional tahun referensi ke-2 N2
i
Hitung Pertumbuhan tenaga kerja setiap alternatif pada tingkat
kabupaten
PK
i
dan tingkat nasional
PN
i i
i i
i
N N
N PN
1 1
2 −
= Perhitungan Differential Shift
Share untuk masing-masing alternatif
DS
i i
i i
PN PK
DS −
= Perhitungan rata-rata jangkauan differential shift
share
RJ
5
i i
DS Min
DS Max
RJ −
=
Perhitungan nilai differential shift setiap alternatif
NDS
i
⋅ +
≥ ⋅
+ ≤
+ ⋅
+ ≤
+ +
= RJ
n DS
Jika ,
RJ 3
DS RJ
Jika ,
3 RJ
2 DS
RJ Jika
, 2
DS Jika
, 1
i i
i i
i i
i i
i i
i
DS Min
n DS
Min DS
Min DS
Min DS
Min RJ
DS Min
NDS Μ
Perhitungan bobot differential shift share
∑
=
=
n i
i i
i
NDS NDS
wDS
1
Mulai
Selesai
Inisialisasi alternatif kelompok agroindustri
Inisialisasi alternatif kelompok agroindustri
i i
i i
K K
K PK
1 1
2 −
=
Gambar 6.4 Diagram Alir Model Tingkat Pertumbuhan
6.2.4 Model Kemampuan Ekspor
Model dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan ekspor termasuk “ekspor” keluar daerah ke daerah Indonesia lainnya kelompok -kelompok
agroindustri di daerah yang diteliti. Identifikasi dilakukan melalui pengumpulan pendapat ahli. Para ahli dimintakan pendapatnya mengenai
kemampuan untuk mengekspor produk dari masing-masing kelompok
114 agroindustri daerah ke negara-negara mitra dagang Indonesia dan daerah
Indonesia lainnya. Kelompok agroindustri yang ditetapkan sebagai alternatif adalah: 1 Makanan; 2 Minuman; 3 Tembakau; 4 Kulit; 5 Kayu, Rotan
dan Bambu; 6 Kertas; 8 Karet. Negara tujuan ekspor yang merupakan mitra dagang Indonesia sebagai kriteria adalah: 1 Singapura; 2 Malaysia;
3 ASEAN lainnya; 4 Korea Selatan; 5 China; 6 Taiwan; 7 Jepang; 8 Australia dan New Zealand; 9 Uni Eropa; 10 Amerika Serikat dan Canada;
11 Timur Tengah dan Afrika; 12 Daerah Indonesia lainnya. Proses identifikasi melalui pengumpulan pendapat ahli dilakukan dengan
langkah-langkah berikut: 1 Para ahli diminta memberikan peringkat masing- masing produk kelompok agroindustri untuk diekspor ke masing-masing
negara mitra dagang Indonesia, dengan peringkat: Baik skor=5, Sedang skor=3 dan Kurang skor=1; 2 Penilaian para ahli diagregasi dengan
mengambil rata-rata geometriknya; 3 Dilakukan penghitungan indeks kemampuan ekspor untuk masing-masing kelompok agroindustri dengan cara
membandingkan jumlah nilai rata-rata geometrik setiap kriteria terhadap jumlah nilai maksimum yang mungkin dicapai; 4 Dilakukan penentuan
bobot kemampuan ekspor untuk setiap kelompok agroindustri. Diagram alir Model Kemampuan Ekspor disajikan pada Gambar 6.5.
Inisialisasi pakar, alternatif, dan kriteria
Pengisian Matriks Pendapat untuk pakar i,
alternatif j, dan kriteria k dengan skala s
i = 1 – m j = 1 – n
k = 1 – p s = 1 – S
Prosedur rata-rata geometrik untuk memperoleh pendapat
agregat
A
jk
Penentuan indeks Kemampuan Ekspor Alternatif
KE
j
Tampilkan hasil bobot Kemampuan Ekspor
Penentuan bobot Kompetensi Inti Alternatif
wKE
j m
m i
ijk jk
V A
∏
=
=
1
∑∑∑ ∑
= =
= =
=
m i
n j
p k
ijk p
k jk
j
V A
wKE
1 1
1 1
ijk
V
p S
A KE
p k
jk j
1
∑
=
=
Mulai
Selesai
Gambar 6.5 Diagram Alir Model Kemampuan Ekspor
115
6.2.5 Model Keterkaitan dengan Usaha Lain