Model Kompetensi Inti Sistem Manajemen Basis Model

110

6.2 Sistem Manajemen Basis Model

Sistem Manajemen Basis Model Model Based Management System atau MBMS dalam Model StraKlas terdiri dari kelompok: 1 untuk Pemilihan Kelompok Agroindustri Unggulan; 2 untuk Strukturisasi Sistem Pengembangan Klaster; 3 untuk Pengukuran Kinerja Klaster. Kelompok model Pemilihan Kelompok Agroindustri diranc ang untuk mendapatkan peringkat kelompok agroindustri yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai klaster agroindustri unggulan daerah. Model dirancang dari keluaran sub model: 1 Kompetensi Inti; 2 Konsentrasi Ind ustri; 3 Tingkat Pertumbuhan; 4 Kemampuan Ekspor; 5 Keterkaitan Usaha; 6 Jumlah Tenaga Kerja; 7 Nilai Tambah. Model Strukturisasi Sistem Pengembangan Klaster merupakan model deskriptif yang dirancang untuk mendapatkan keterkaitan hubungan antara pelaku dalam mengembangkan klaster agroindustri unggulan tersebut. Model Pengukuran Kinerja Klaster dirancang untuk memonitor perkembangan klaster agroindustri yang sudah ditetapkan untuk dikembangkan sebagai klaster agroindustri unggulan daerah. Keluaran dari model ini akan memberikan informasi mengenai kinerja klaster yang meliputi: 1 Peningkatan Tenaga Kerja; 2 P eningkatan Jumlah Perusahaan; 3 Peningkatan Nilai Investasi; 4 Peningkatan Nilai Penjualan ; 5 Peningkatan Nilai Tambah; 6 Peningkatan Nilai Tambah per Tenaga Kerja.

6.2.1 Model Kompetensi Inti

Model ditujukan untuk mengidentifikasi kompetensi inti yang dimiliki oleh daerah untuk mendukung pengembangan suatu kelompok agroindustri tertentu di daerah tersebut dan melakukan pembobotan kompetensi inti untuk masing-masing kelompok agroindustri tersebut. Berdasarkan masukan dari para ahli, maka kriteria dari kompetensi inti daerah mencakup 16 kriteria, yaitu: 1 Peraturan di bidang investasi; 2 Peraturan di bidang perdagangan; 3 Fasilitas penunjang bisnis; 4 Kegiatan investasi; 5 Ketersediaan tenaga kerja; 6 Ketersediaan tenaga ahli; 7 Fasilitas pendidikan dan pelatihan; 8 Fasilitas penelitian dan pengembangan; 9 Keberadaan jaringan asosiasi 111 bisnis; 10 Ketersediaan infrastruktur fisik; 11 Dukungan permodalan; 12 Tingkat Upah; 13 Pasar domestik; 14 Daya tarik bagi investor asing; 15 Sumber daya alam setempat; 16 Jarak ke pasar utama ekspor. Proses identifikasi dilakukan melalui pengumpulan pendapat ahli dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Kelompok agroindustri yang akan dinilai adalah kelompok makanan, kelompok minuman, kelompok tembakau, kelompok kulit, kelompok kayu rotan dan bambu, kelompok kertas, dan kelompok karet; 2 Kriteria yang digunakan adalah 16 kriteria sebagaimana yang telah diuraikan di atas; 3 Para ahli diminta memberikan peringkat setiap kriteria untuk masing-masing kelompok agroindustri dengan peringkat: Baik skor=5, Sedang skor=3 dan Kurang skor=1; 4 Penilaian para ahli untuk setiap kriter ia diagregasi dengan mengambil rata-rata geometriknya; 5 Dilakukan penghitungan ind eks kompetensi inti untuk masing-masing kelompok agroindustri dengan cara membandingkan jumlah nilai rata-rata geometrik setiap kriteria terhadap nilai maksimum yang mungkin dicapai; 6 Dilakukan penentuan bobot kompetensi inti untuk setiap kelompok agroindustri. Model Kompetensi Inti pada setiap kelompok agroindustri disajikan dalam Gambar 6.2. Inisialisasi pakar, alternatif, dan kriteria Pengisian Matriks Pendapat untuk pakar i, alternatif j, dan kriteria k dengan skala s i = 1 – m j = 1 – n k = 1 – p s = 1 – S Prosedur rata-rata geometrik untuk memperoleh pendapat agregat A jk Penentuan indeks Kompetensi Inti Alternatif KI j Tampilkan hasil bobot Kompetensi Inti Penentuan bobot Kompetensi Inti Alternatif wKI j m m i ijk jk V A ∏ = = 1 ∑∑∑ ∑ = = = = = m i n j p k ijk p k jk j V A wKI 1 1 1 1 ijk V p S A KI p k jk j 1 ∑ = = Mulai Selesai Gambar 6.2 Diagram Alir Model Kompetensi Inti 112

6.2.2 Model Konsentrasi Industri