VII. VALIDASI DAN VERIFIKASI MODEL
7.1 Pengelompokan Agroindustri
Penentuan industri-industri yang dapat membentuk suatu klaster agroindustri mengacu pula kepada pendapat Rosenfeld 1995 yang menyatakan
bahwa suatu klaster industri terdiri dari industri-industri yang mirip similar yang berkelompok di suatu daerah tertentu, dan definisi UNIDO OECD 1999 yang
menyatakan bahwa istilah klaster dimaksudkan untuk menunjukkan adanya spesialisasi sektoral dan konsentrasi geografis dari perusahaan industri.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dan mengacu pada data industri di Kabupaten Bogor BPS Kab. Bogor 2002, BPS Jakarta 2002, maka
pengelompokan agroindustri yang dapat membentuk klaster agroindustri di daerah ini adalah mengikuti pengelompokan KBLI 2000 Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Industri seperti yang disajikan dalam Tabel 7.1. Data industri yang terdapat dalam KBLI 2000 hanya mencakup Industri
Besar tenaga kerja 100 orang dan Industri Sedang tenaga kerja antara 20 sampai dengan 99 orang. Untuk Industri Rumah Tangga 1 sampai dengan 4
tenaga kerja dan Industri Kecil 5 sampai dengan 19 tenaga kerja tidak ada data yang sesuai dengan klasifikasi KBLI 2000, sehingga dalam analisa yang
dilakukan untuk penelitian ini belum diperhitungkan keberadaan industri rumah tangga dan industri kecil.
Tabel 7.1 Pengelompokan Agroindustri Kabupaten Bogor, Tahun 2002
KBLI Kelompok
Kode Nama
1. Makanan 151
152 153
154 Industri pengolahan dan pengawetan daging, ikan, sayuran, minyak dan lemak
Industri susu dan makanan dari susu Industri penggilingan padi-padian, tepung dan makanan ternak
Industri makanan lainnya 2. Minuman
155 Industri minuman
3. Kulit 182
191 192
Industri pakaian jadi dan barang jadi dari kulit berbulu dan pencelupan bulu Industri kulit dan barang dari kulit termasuk kulit buatan
Industri alas kaki 4. Kayu, Rotan dan Bambu
201 202
361 Industri penggergajian kayu dan pengawetan kayu, rotan, bambu dan sejenisnya
Industri barang-barang dari kayu dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya
Industri furnitur 5. Kertas,dan barang dari kertas
210 Industri kertas dan barang dari kertas dan sejenisnya
6. Karet,dan barang dari karet 251
Industri karet dan barang dari karet
Sumber: diolah dari data BPS 2002.
Dalam pengelompokan agro industri di atas, tidak tercantum Industri Pengolahan Tembakau kode KBLI 160 dan Industri Kapuk kode KBLI 174
karena kedua industri tersebut memang tidak ada di Kabupaten Bogor. Sedang Industri Pemintalan, Pertenunan, Pengolahan Akhir Tekstil kode KBL I 171,
Industri Barang Jadi Tekstil dan Permadani kode KBLI 172, dan Industri Perajutan kode KBLI 173 tidak dimasukkan dalam pengertian agroindustri
karena produk-produk tersebut bagian terbesarnya adalah merupakan bahan kimia atau sintetis.
7.2 Model Kompetensi Inti