Iklim di Perairan Jakarta Sosial dan Ekonomi Wilayah

61 Gambar 7 Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu William et al. 2000, diacu dalam Arifin 2004

4.2 Iklim di Perairan Jakarta

Perairan Jakarta termasuk wilayah yang beriklim tropika panas, mempunyai suhu rata-rata 27,0 o C. Kondisi suhu harian di sekitar pantai Teluk Jakarta berkisar antara 24,1 - 32,5 °C, sedangkan kecepatan angin berkisar 2,5 – 3,5 knots. Kelembaban udara bulanan rata-rata berkisar 72 - 84 BMG 2009. Curah hujan setiap tahun rata-rata 142,54 mm. Curah hujan tersebut ditentukan oleh fluktuasi musim hujan dan kemarau, dimana musim barathujan 62 berlangsung sejak bulan Nopember sampai dengan Maret dan musim timurkemarau berlangsung antara bulan April sampai dengan Oktober setiap tahunnya. Bulan April – Mei dan Oktober – November merupakan bulan peralihan. Curah hujan maksimal terjadi pada bulan September setiap tahunnya. Tabel 7 menyajikan karakteristik iklim di perairan Jakarta. Informasi tentang karakteristik iklim di perairan Jakarta diperlukan sebagai parameter kesesuaian kawasan perairan dalam rangka pengembangan kegiatan usaha perikanan baik itu perikanan tangkap, perikanan budidaya baik budidaya rumput laut maupun budidaya ikan, aktivitas penelitian maupun konservasi yang bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan yang berkelanjutan di perairan Jakarta. Tabel 7 Karakteristik iklim di perairan Jakarta No. Parameter Iklim Nilai Parameter 1. Suhutemperatur harian 24,1 - 32,5 °C 2. Kecepatan angin 2,5 -3,5 knots 3. Curah hujan 142,54 mmtahun 4. Musim barat Nopember – Maret 5. Musim timur April – Oktober 6. Bulan curah hujan maksimal Bulan September setiap tahunnya 7. Suhu udara maksimum 27,2 – 37,2 o C 8. Suhu udara minimum 18,2 – 23,1 o C 9. Kelembaban nisbi 72 – 84 sepanjang tahun Sumber : Hasil analisis data lapang 2009 dan BMKG 2009

4.3 Sosial dan Ekonomi Wilayah

Sebagaimana masyarakat yang tinggal di pesisir, masyarakat pesisir Teluk Jakarta seperti di Muara Baru, Kali Baru, Muara Angke, dan Kepulauan Seribu bermata pencaharian sebagai nelayan dan menggantungkan hidupnya sehari-hari dari hasil usaha penangkapan ikan di laut. Kegiatan penangkapan ikan di laut telah dilakukan nelayan secara turun-temurun, namun skala usahanya tidak 63 mengalami perkembangan berarti. Hal demikian terjadi karena adanya kendala baik di bidang penguasaan teknologi, pendidikan, modal dan faktor sosial budaya masyarakat setempat. Disisi lain, potensi perikanan yang ada seharusnya dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat pesisir. Penduduk Kota Jakarta Utara berjumlah 1.452.285 jiwa yang terdiri dari 721.865 jiwa pria dan 730.420 jiwa wanita, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 0,32 hingga tahun 2008. Kabupaten Kepulauan Seribu, hingga tahun 2008 mempunyai jumlah penduduk 19.362 jiwa yang terdiri dari 10.010 jiwa pria dan 9.352 jiwa wanita yang tersebar di dua kecamatan dan terbagi dalam enam kelurahan. Dilihat dari segi ekonomi yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto PDRB, total nilai PDRB DKI Jakarta atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III tahun 2009 sebesar Rp 94,18 triliun, sedangkan berdasarkan harga berlaku mencapai sekitar Rp 194,89 triliun, dimana sektor produksi dan jasa menghasilkan nilai tambah bruto terbesar yaitu sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan disusul sektor perdagangan-hotel-restoran dan angkutan-komunikasi. Untuk kegiatan ekspor, total nilai ekspor non migas DKI Jakarta pada Januari-Maret 2010 sebesar US 1.346,23 juta nilai Free on Board FOB, dengan konstribusi terbesar berasal dari sektor kendaraaan dan bagiannya, sedangkan ekspor ikan dan udang sebesar US 88,4 juta. Eskpor non- migas memberikan kontribusi sebesar 73.36 terhadap total ekspor DKI Jakarta dimana pada periode Januari-Maret 2010 sebesar US 1.829,36 juta BPS-DKI 2009. Ekspor yang berpengaruh terhadap perekonomian DKI Jakarta adalah ekspor yang produksinya dihasilkan oleh unit usaha yang berdomisili di DKI Jakarta. PDRB DKI Jakarta setiap tahunnya rata-rata kontribusinya terhadap PDRB nasional sebesar 15 BPS-DKI 2009. 64

4.4 Keragaan Perikanan Tangkap