Mengoptimalkan keuntungan Alokasi Optimum Alat Tangkap Potensial

141 mengoptimalkan penggunaan air tawar pada penentuan alokasi alat tangkap potensial adalah : DA7+2880X1+7920X2+6160X3+5040X4+2500X6 = 144000000 Berdasarkan hasil analisis LINDO, sasaran mengoptimalkan penggunaan air tawar bila alokasi payang 7 unit, jaring insang hanyut 98 unit, bagan perahu 23 unit, rawai 18 unit dan muro ami 798 unit adalah terpenuhi. Pencapaian sasaran tersebut ditandai oleh nilai DA7 = 0 pada hasil analisis LINDO skenario II pada Bab 5.

6.3.8 Mengoptimalkan keuntungan

Sasaran mengoptimalkan keuntungan termasuk kelompok II dalam penentuan alokasi alat tangkap potensial. Meskipun penting bagi nelayan, keuntungan dapat terjadi dengan sendirinya bila hasil tangkapan dapat dioptimalkan, jumlah hari operasi diatur dengan baik, nelayan terampil bekerja maksimal dan lainnya. Hasil analisis data lapang menunjukkan, keuntungan yang bisa diperoleh oleh nelayan dari operasi penangkapan ikan menggunakan payang, jaring insang hanyut, bagan perahu, rawai, bubu, dan muro ami berturut-turut adalah Rp 2.187.500 per trip Rp 78.750.000 per tahun, Rp 10.181.800 per trip Rp 336.000.000 per tahun, Rp 11.295.454 per trip Rp 248.500.000 per tahun, Rp 8.575.000 per trip Rp 171.500.000 per trip, Rp 50.000 per trip Rp 14.000.000 per tahun, dan Rp 504.000 per trip Rp 126.000.000 per tahun. Menurut Dinas kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta 2009, keuntungan yang bisa didapat nelayan dari operasi penangkapan ikan setelah dikurangi semua biaya adalah sekitar 25 dari nilai jual hasil tangkapan. Bila nilai jual nilai produksi perikanan tangkap Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2008 mencapai Rp 1.209.251.491.000, maka keuntungan yang bisa diperoleh dari kegiatan perikanan tangkap sekitar Rp 302.312.872.750 per tahun. Dalam penelitian ini, penentuan alokasi alat tangkap potensial dimaksud untuk mengatur alokasi terbaik dari alat tangkap tersebut. Bila mengacu kepada hal ini, maka optimasi alokasi payang, jaring insang hanyut, bagan perahu, rawai, bubu, dan 142 muro ami harus dapat memberikan keuntungan minimal sama dengan yang ada saat ini. Dengan demikian, model linear goal programming mengoptimalkan keuntungan pada penentuan alokasi alat tangkap potensial adalah : DB8+78750000X1+336000000X2+248500000X3+171500000X4+14000000 X5+126000000X6 = 302312872750 Hasil analisis LINDO sofware linear goal programming pada Bab 5 menunjukkan nilai DB8 bernilai 0 nol. Hal ini menunjukkan bahwa sasaran mengoptimalkan keuntungan bila alokasi payang, jaring insang hanyut, bagan perahu, rawai, bubu, dan muro ami berturut-turut 7 unit, 98 unit, 23 unit, 18 unit, 8547 unit, dan 798 unit skenario II adalah terpenuhi.

6.3.9 Mengoptimalkan frekuensi penyuluhan konservasi