Kesesuaian lahan perikanan tangkap

147

6.4.1 Kesesuaian lahan perikanan tangkap

Secara fisik perairan Teluk Jakarta dangkal dan struktur vertikalnya hampir selalu homogen Ilahude, Liasaputra 1980 diacu dalam Nontji 1984 menjadikan perairannya sangat sesuai untuk daerah penangkapan ikan. Salah satu parameter pembatas untuk kesesuaian lahan perikanan tangkap adalah jarak yang relatif jauh dengan kawasan budidaya laut dan konservasi. Penentuan lahan perairan ke dalam kelas kesesuaian tidak berdasarkan metode penangkapan ikan yang digunakan ataupun jenis ikan yang sesuai untuk ditangkap, akan tetapi berdasarkan pada kondisi fisik daerah penelitian. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan perikanan tangkap pada Tabel 18 Bab 5, sekitar 92 wilayah perairan Jakarta sesuai untuk kegiatan perikanan tangkap, namun setelah dilakukan penyesuaian dengan rencana tata ruang wilayah DKI Jakarta luas lahan yang tidak sesuai N menjadi bertambah. Penambahan luas kawasan yang tidak sesuai untuk perikanan disebabkan oleh luasan kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu dan kawasan alur pipa gas dalam laut, alur kabel bawah laut, pipa dalam air serta pusat transportasi kapal-kapal pengangkut Lampiran 17. Kategori sangat sesuai untuk lahan penangkapan ikan, berada di lokasi yang jauh dari kegiatan konservasi dan budidaya, namun masih dalam wilayah penangkapan ikan yang disesuaikan dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 392 1999 tentang Jalur-jalur Penangkapan Ikan, yang dibagi sebagai berikut : • Jalur Ia, wilayah perairan dari garis pantai sampai 3 mil 0-3 mil, alat tangkapkapal ikan yang diperbolehkan : - Alat tangkap menetap - Alat tangkap tidak menetap yang tidak dimodifikasi - Kapal tanpa motor pamjang maksimum 10 meter - Minimal ¼ lambung kiri dan kanan kapal wajib diberi warna putih • Jalur Ib, wilayah perairan 3 – 6 mil dari pantai, alat tangkapkapal ikan yang diperbolehkan : - Alat tangkap tidak menetap - Tanpa motormotor tempel, panjang maksimum 10 meter 148 - Motor tempel dan motor dalam, panjang maksimum 12 meter atau ukuran 5 GT - Pukat cincin, purse seine maksimum panjang jaring150 meter - Jaring insang hanyut drift gillnet maksimum panjang jarring 1000 meter - Minimal ¼ lambung kiri dan kanan kapal wajib diberi warna merah • Jalur II, wilayah perairan 6-12 mil dari pantai, alat tangkap kapal ikan yang diperbolehkan : - Kapal motor ukuran maksimum 60 GT - Kapal dengan alat tangkap : - Pukat cincin, panjang jaring maksimum 600 meter dengan satu kapal atau maksimum 1000 meter dengan dua kapal - Pancing, jumlah mata pancing maksimum 1200 buah - Jaring insang hanyut, maksimum panjang jarring 2500 meter - Minimal ¼ lambung kiri dan kanan kapal wajib diberi warna oranye

6.4.2 Kesesuaian lahan perikanan budidaya