109
5.5 Hasil Pengembangan Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan
5.5.1 Pengembangan kebijakan
Pengembangan kebijakan dilakukan dengan menentukan prioritas dari delapan alternatif kebijakan yang mendukung pengelolaan perikanan tangkap
berkelanjutan berdasarkan kondisi internal-eksternal hasil analisis SWOT. Untuk mendapatkan hasil yang cakupannya menyeluruh, maka berbagai komponen yang
berinteraksiterkait dengan pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan akan dijadikan kriteria dan pembatas limit factor dan analisis dilakukan secara
terstruktur menggunakan AHP. Mengacu kepada hasil analisis SWOT, adapun kriteria, pembatas, dan alternatif kebijakan tersebut adalah :
1 Kriteria pengelolaan perikanan tangkap berdasarkan prinsip keberlanjutan adalah mengakomodir semua dimensi pengelolaan, yaitu :
- Dimensi ekologi - Dimensi biologi
- Dimensi ekonomi - Dimensi sosial
- Dimensi teknologi 2 Sub kriteria pembatas limit factor pengembangan kebijakan :
- Kondisi perairan - Status pemanfaatan SDI
- Sarana dan prasarana produksi - Ketersediaan tenaga kerja
- Teknologi mandiri dan ramah lingkungan 3 Alternatif kebijakan pengelolaan :
- Pemberdayaan SDM PSDM - Peningkatan kualitas produk PKP
- Peningkatan kemampuan nelayan mandiri PKNM - Peningkatan pengawasan melekat PPM
- Penyuluhan nelayan PN - Manajemen terpadu fungsi ekosistem MTFE
110 - Standardisasi perikanan ukuran kecil SPUK
- Pengaturan hari operasi PHO Delapan alternatif kebijakan tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan
kriteria dan sub kriteria pembatas yang ada. Interaksi komponen kriteria, pembatas, dan alternatif kebijakan yang merupakan ilustrasi proses hireraki
pertimbangan disajikan dalam struktur hierarki final AHP seperti dtunjukkan pada Gambar 15.
Gambar 15 Struktur hierarki pengembangan kebijakan perikanan tangkap berkelanjutan format Expert Choice
111 Program AHP untuk kriteria berdasarkan Gambar 15 bahwa dalam
penentuan prioritas kebijakan pengelolaan perikanan tangkap dilakukan pertimbangan terhadap lima jenis kriteria berkelanjutan yang perlu diakomodir
dan lima jenis sub kriteria pembatas, dengan jumlah rincian untuk dimensi ekologi dan dimensi biologi masing-masing dua sub kriteria pembatas, untuk
dimensi ekonomi, sosial, dan teknologi masing-masing tiga sub kriteria pembatas. Pertimbangan terhadap semua kriteria dan sub kriteria pembatas
tersebut atas dasar pertimbangan responden dan pihak terkait yang berkepentingan serta banyak mengetahui pengelolaan perikanan tangkap di lokasi, seperti unsur
Kementrian Kelautan dan Perikanan, PEMDA, pengusaha perikanan, LSM, nelayan dan masyarakat.
Gambar 16 Tampilan dua dimensi struktur hierarki format Expert Choice Tampilan dua dimensi dari kriteria, subkriteriapembatas, alternatif
kebijakan pengelolaan disajikan pada Gambar 16. Tanda panah merah pada Gambar 16 menunjukkan hierarki subkriteriapembatas level 3 dengan setiap
alternatif kebijakan pengelolaan yang ditawarkan. Alternatif kebijakan pengelolaan terlihat pada bagian bawah Gambar 16. Bahasan berikut akan
112 membahas hasil analisis AHP tersebut dalam upaya mendapat prioritas kebijakan
pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan di di perairan Jakarta.
5.5.2 Perbandingan kepentingan kriteriadimensi pengelolaan