44
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan di kawasan aktivitas perikanan
tangkap perairan Jakarta berasal dari nelayan, pengolah ikan, pengusaha perikanan, masyarakat, aparat perikanan dan sumber lainnya. Data sekunder
adalah data yang sudah tersedia di instansi terkait, seperti Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Daerah, Balai Taman
Nasional Kepulauan Seribu, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, asosiasiorganisasi perikanan, pelabuhan perikanan, Bakorsurtanal dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mendukung kelengkapan dan subtansi penelitian. Data yang dikumpulkan terdiri dari :
1 Data potensi sumberdaya perikanan tangkap 2 Data nelayan
3 Data alat tangkap 4 Data armada penangkapan ikan
5 Data produksi perikanan dan ruanglokasi produksi 6 Data sosial ekonomi dan budaya
7 Data kelembagaan, peraturan dan perundang-undangan 8 Peta tematik
9 Informasi lainnya yang berkaitan dengan armada perikanan tangkap 10 Data AHP untuk pengembangan prioritas kebijakan pengelolaan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Secara prinsip pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan langsung,
wawancara dan pengisian kuesioner. Data sekunder dikumpulkan melalui penelusuran berbagai hasil studi, bukuliteratur, informasi internet, referensi,
statistik, terbitan jurnal, surat kabar, dan lainnya yang mendukung. Wawancara dan pengisian kuesioner dilakukan terhadap responden yang
merupakan wakil dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan kegiatan perikanan tangkap di lokasi. Khusus untuk responden yang berasal dari nelayan
45 atau pelaku langsung perikanan tangkap dipilih secara purposive berdasarkan
ketokohan dalam kelompok, prinsip keaktifan pada kegiatan perikanan tangkap, dan pemerataan perwakilan usaha perikanan yang ada di perairan Jakarta.
Adapun jumlah responden yang dipilih adalah : 1 Untuk pengambilan data kegiatan perikanan tangkap data nelayan, produksi,
dan kapal ikan sebanyak sepuluh orang. 2 Untuk pengambilan data AHP mengacu berjumlah 21 orang yang mewakili
kegiatan perikanan tangkap di lokasi. Untuk mendapat konsistensi hasil yang baik, dilakukan 20 ulangan.
Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan prinsip Participatory Rural Appraisal PRA, yaitu menggali sebanyak mungkin informasi melalui interview
dengan komunitas lokal antara lain nelayan, masyarakat dan pihak-pihak terkait di lokasi Narayanasamy 2009. Gambaran responden dapat di lihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Tabulasi responden
No. Stakeholders
No. Stakeholders
I Pemerintah : II
Pengusahanelayan
A Kementerian Kelautan dan Perikanan
12 Perusahaan pengolahan
ikan PT
Tuna Raya Inti Persada di Muara Baru PT
1 Dirjen Perikanan Tangkap
13 PT Awindo Internasional, di Muara
Baru 2 Direktur
SDI 3
Direktur Kapal Perikanan Alat Penangkapan Ikan
14 Perusahaan Budidaya KJA di Pulau
Pramuka Nusa Karamba 4
Direktur Pelabuhan Perikanan 15
Nelayan Bubu, Pulau Panggang 5 Direktur Pelayanan Usaha
Penangkapan Ikan 6
Direktur Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan
III LSM
7 Kepala Bag. Program
8 Kepala PPS Nizam Zachman
16 Ketua HNSI Kep. Seribu
B Dinas Kelautan dan Pertanian,
Provinsi DKI Jakarta IV
PakarPeneliti Tokoh Masyarakat
9 Kasie. Perikanan Tangkap, Dinas
KP, Provinsi DKI Jkt 17
Dr. Husni MB pakar 10
Kasie. Kelautan, Sudin KP, Kab. Adm. Kep. Seribu
V
Perguruan Tinggi
11 Penyuluh Perikanan, Sudin KP,
Kab. Adm. Kep. Seribu 18-
21 Dosen Sekolah Tinggi Perikanan
STP, Jakarta
46
3.4 Tahapan Penelitian dan Analisis