106 Gambar 14 menyajikan hasil analisis peta kesesuaian kawasan budidaya
rumput laut dengan tingkat kesesuaian sangat sesuai S1 ditunjukkan dengan warna hijau, merupakan daerah yang tidak sesuai untuk perikanan tangkap,
sedangkan daerah yang merupakan perairan terbuka yang ditunjukkan dengan warna biru muda masuk dalam kategori tidak sesuai N. Tabel 21 menyajikan
luas kesesuaian lahan untuk perikanan budidaya rumput laut.
Tabel 21 Kesesuaian lahan untuk rumput laut
No. Tingkat Kesesuaian Lahan
Rumput Laut Luas ha
Presentase
1. Sangat Sesuai S1
54,2 7,2
2. Sesuai S2
0,2 3.
Sesuai Bersyarat S3 58,1
7,8 4.
Tidak Sesuai N 635,5
85 Jumlah
748
5.4.2 Hasil analisis wilayah basis
5.4.2.1 Nilai LQ dan pengganda tenaga kerja K wilayah Jakarta Utara
Secara umum, wilayah Jakarta Utara terbagi dalam enam kecamatan, yaitu Kecamatan Penjaringan, Kecamatan Pademangan, Kecamatan Tanjung Priok,
Kecamatan Koja, Kecamatan Cilincing, dan Kecamatan Kelapa Gading. Selama ini, kecamatan tersebut mempunyai intensitas sektor yang berbeda satu sama lain.
Analisis Location Quotients LQ yang dilakukan akan menentukan apakah wilayah kecamatan tertentu dapat menjadi wilayah basis bagi pengembangan alat
tangkap potensial tertentu di wilayah Jakarta Utara. Tabel 22 menyajikan hasil analisis LQ bagi pengembangan payang, jaring insang hanyut, bagan perahu,
rawai, bubu, dan muro ami di wilayah Jakarta Utara. Hasil analisis LQ tersebut diperoleh dengan output berupa tenaga kerja nelayan dengan pertimbangan
107 nelayan merupakan pelaku kegiatan ekonomi perikanan yang menentukan tumbuh
dan berkembangnya ekonomi wilayah. Tabel 22 Hasil analisis LQ wilayah Jakarta Utara
Sektor Perikanan
Alat Tangkap Potensial
Nilai LQ Kec.
Penjaringan Kec.
Pademangan Kec. Tj. Priok
Kec. Koja
Kec. Cilincing
Kec. Kelapa
Gading Payang X1
1.24 0.17
- 0.94
0.73 -
Jaring Insang Hanyut X2
0.65 0.29 - 0.97
1.50 - Bagan Perahu
X3 1.11 0.00
- 0.99 0.91 -
Rawai X4 1.16
1.68 -
0.17 0.76
- Bubu X5
0.64 0.17
- 8.80
1.41 -
Muro ami X6 1.16
0.00 -
0.00 0.92
- Terhadap hasil analisis LQ Tabel 22, dilakukan perhitungan lanjut untuk
nilai pengganda tenaga kerja K untuk usaha perikanan di setiap Kecamatan dengan nilai LQ 1. Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapatkan nilai
pengganda tenaga kerja K untuk payang, bagan perahu, rawai di Kecamatan Penjaringan berturut-turut adalah 32,80, 7,25, dan 1,58, nilai pengganda tenaga
kerja K untuk rawai di Kecamatan Pademangan adalah 1,09, nilai pengganda tenaga kerja K untuk bubu di Kecamatan Koja adalah 1,91, dan nilai pengganda
tenaga kerja K untuk jaring insang hanyut dan bubu di Kecamatan Cilincing adalah 2,69 dan 11,96 Lampiran 21.
Nilai pengganda tenaga kerja tersebut diatas artinya : setiap kenaikan satu tenaga kerja untuk alat tangkap potensial tertentu di satu kecamatan akan
meningkatkan tenaga kerja di kecamatan tersebut sebesar nilai penggandanya bila hasilnya adalah bilangan desimal maka di bulatkan ke bawah untuk nilai
desimal kurang dari 0.5 dan dibulatkan ke atas jika nilai desimal lebih atau sama dengan 0,5. Contoh untuk alat tangkap payang di kecamatan Penjaringan, nilai
pengganda tenaga kerjanya adalah 32,8 artinya setiap kenaikan satu tenaga kerja untuk alat tangkap payang di kecamatan Penjaringan akan meningkatkan tenaga
kerja di kecamatan Penjaringan sebanyak 33 orang.
108
5.4.2.2 Nilai LQ dan pengganda tenaga kerja K wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu
Wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu terbagi menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan
Seribu Selatan. Secara umum, penduduk Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan lebih banyak daripada Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, dan pusat
pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu terdapat di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, tepatnya di Pulau Pramuka, namun aktivitas perikanan
berkembang cukup merata di kedua kecamatan tersebut. Hasil analisis LQ bagi pengembangan payang, jaring insang hanyut, bagan
perahu, rawai, bubu, dan muro ami di wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23 Hasil analisis LQ wilayah Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu Sektor Perikanan Alat
Tangkap Potensial Nilai LQ
Kec. Kep. Seribu Utara Kec. Kep. Seribu Selatan
Payang X1 1.32
0.72 Jaring Insang Hanyut
X2 - -
Bagan Perahu X3 -
- Rawai X4
- -
Bubu X5 0.77
1.20 Muro ami X6
0.78 1.19
Untuk mengetahui nilai pengganda tenaga kerja K, maka usaha perikanan dengan nilai LQ 1 di setiap kecamatan diproses lanjut, yaitu membuat
analisis terkait perbandingan jumlah tenaga kerja untuk semua alat tangkap potensial dengan jumlah tenaga kerja pada alat tangkap tertentu di wilayah
tertentu. Hasil analisis menunjukkan nilai pengganda tenaga kerja K untuk payang di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara adalah 1,86, sedangkan nilai
pengganda tenaga kerja K untuk bubu dan muro ami di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan adalah 6,90 dan 1,79 Lampiran 22.
109
5.5 Hasil Pengembangan Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan