Analisis Location Quotient LQ Analytical Hierarchy Process AHP

34 keterangan-keterangan atribut yang terdapat dipermukaan bumi dimana posisinya diketahui Prahasta 2001. SIG pada dasarnya adalah suatu sistem informasi yang bereferensi dan berbasis komputer, yang mampu menampung, menyimpan, mengolah dan mensimulasi data spasial, sehingga menghasilkan output sesuai tujuan. SIG bermanfaat untuk melakukan perencanaan agar karakteristik potensi suatu wilayah dapat digambarkan dengan baik, karena SIG mampu mengintegrasikan beberapa datapeta dan mempunyai kemampuan sebagai pangkalan data yang selalu dapat diperbaharui dan ditambah isinya sedemikian rupa, sehingga data tersebut dapat dipilih dan dipergunakan bagi berbagai kepentingan dalam suatu perencanaan dan pengambilan keputusan. Dalam SIG data disimpan dalam dua bentuk, yaitu data spasial dan data atribut. Untuk keperluan analisis data spasial, data atribut disimpan secara terpisah yang selanjutnya diintegrasikan Maguire et al. 1991, diacu dalam Soebagio 2004. Dengan menggunakan data yang diperoleh dari fasilitas citra satelit dan foto udara yang dapat dihubungkan secara langsung, maka data diperoleh dari periode tertentu pada area yang sama, dipakai untuk mengetahui perubahan yang terjadi di rona muka bumi. SIG berperan dalam penyusunan data dasar dan model analisis spasial sehingga akan didapatkan model dasar. Model dasar dan data dasar yang dibuat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun skenario perencanaan dan identifikasi kegiatan-kegiatan pembangunan dengan menentukan kriteria-kriteria setiap kegiatan. Selanjutnya dengan SIG dapat diperoleh suatu kesesuaian pemanfaatan ruang yang terkoordinasi yang melibatkan sejumlah data dan informasi yang bervariasi.

2.10 Analisis Location Quotient LQ

Menurut Hood 1998, Location Quotient adalah suatu alat pengembangan ekonomi yang lebih sederhana dengan segala kelebihan dan keterbatasannya. Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam model 35 ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemicu pertumbuhan. Menurut Moineddin et al. 2002, analisis Location Quotient LQ banyak digunakan sebagai metode utama dalam menganalisis ekonomi basis suatu wilayah Isserman 1977 diacu dalam Moineddin et al. 2002. Dalam penelitian ini analisis LQ digunakan untuk menentukan wilayah yang dapat dijadikan basis pengembangan alat tangkap potensial di perairan Jakarta sehingga dapat memacu ekonomi wilayah tersebut dalam skala kecamatan.

2.11 Analytical Hierarchy Process AHP

Metode Analytical Hierarchy Process AHP digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif kebijakan dalam suatu proses pengembangan. AHP merupakan suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk menentukan skala ratio baik pembandingan pasangan yang diskrit maupun kontinyu Mulyono 1991. AHP merupakan suatu metode yang sederhana dan fleksibel yang menampung kreativitas dalam rancangannya terhadap suatu masalah Saaty 1991. Metode menstruktur masalah dalam bentuk hierarki dan memasukkan pertimbangan-pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif. AHP dapat berfungsi dengan baik selama pemakai memiliki pemahaman yang baik mengenai masalah yang dihadapi. Selanjutnya dinyatakan bahwa, kekuatan AHP terletak pada struktur hierarki yang memungkinkan dimasukkannya semua faktor penting dan mengaturnya sampai ketingkat alternatif. Setiap masalah dapat dirumuskan sebagai keputusan berbentuk hierarki, kadang-kadang dengan ketergantungan untuk menunjukkan bahwa beberapa elemen bergantung pada yang lain dan pada saat yang sama elemen yang lain tergantung padanya. Elemen pada setiap tingkat digunakan sebagai sifat bersama untuk membandingkan elemen-elemen yang berada setingkat dibawahnya. AHP memberikan kerangka yang memungkinkan untuk mengambil keputusan yang efektif untuk persoalan yang kompleks dengan jalan 36 menyederhanakan dan mempercepat pengambilan keputusan. Pada dasarnya metode AHP memecah suatu situasi yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam bagian komponennya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hierarki, memberi pertimbangan numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif pentingnya setiap variabel dan mensintesa berbagai pertimbangan untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas relatif yang lebih tinggi Saaty 1991. Penetapan prioritas berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat diatasnya Mulyono 1991. Langkah pertama untuk menyusun prioritas adalah membandingkan kepentingan relatif dari masing-masing unsur dan menduga prioritas untuk sub faktornya. Sintesis prioritas dilakukan untuk mendapatkan prioritas menyeluruh subsektor dan langkah berikutnya.

2.12 Penelitian Terdahulu di Perairan Jakarta