Pengalaman dan Proyek. Produk‐produk industri kreatif pada umumnya memiliki daur
1. Teknologi.
Teknologi yang dimaksudkan disini dapat dibedakan menjadi: a. Teknologi Inti. Teknologi merupakan bagian paling penting, namun bukan berarti harus memiliki semua teknologi yang dibutuhkan. Teknologi ini berguna untuk melakukan eksperimen, penelitian, ujicoba dan untuk pembuatan purwarupa prototyping berupa fasilitas studio dan workshop. b. Teknologi Lapisan Kedua. Teknologi yang pengerjaannya bisa dialihkan kepada pihak ketiga dengan berprinsip pada fleksibilitas, yaitu: i Sistim Manufaktur Fleksibel Flexible Manufacturing System; ii Sistim Manufaktur Tangkas Agile Manufacturing System; iii Sistim Manufaktur berdasarkan kebutuhan saat itu Just‐ in ‐Time Manufacturing System;iv Original Equipment Manufacturer OEM.2. Jaringan outsourcing jasa. Karena luasnya industri kreatif, hampir pasti bahwa
organisasi inti di dalam perusahaan berbasis kreatif tidak akan dapat menjawab semua permasalahan ‐permasalahan yang dihadapi konsumen, karena permasalahan tersebut membutuhkan penanganan khusus dari ahlinyaspesialis. Industri kreatif memiliki kemampuan memafaatkan jaringan‐jaringan talenta yang ada. Ini sangat mudah dilakukan karena input bagi yang ditawarkan jaringan tersebut adalah ide‐idenya.3. Skema Pembiayaan. Skema‐skema pembiayaan alternatif harus diciptakan untuk
menjawab permasalahan bagi pengaktulisasian ide, gagasan, atau proyek kreatif yang bernilai ekonomis. Salah satu karakteristik industri kreatif adalah kemandirian individunya, sehingga individu ‐individu bisa bergabung dalam rentang waktu tertentu untuk mengerjakan suatu proyek, dan bila proyek telah selesai, individu ini bisa saja memisahkan diri lagi. Karakteristik produksi seperti ini sering terjadi dalam industri kreatif, dan perlu dipahami oleh lembaga keuangan sehingga dapat dikembangkan sebuah mekanisme pendanaan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. D ISTRIBUSI Distribusi adalah segala kegiatan dalam penyimpanan dan pendistribusikan output.1. Negosiasi Hak Distribusi: Negosiasi untuk produk‐produk industri kreatif yang maya
intangible menuntut suatu keahlian tertentu, karena produk jenis ini sangat mudah berpindah tangan dan di distribusikan. Lagu dan perangkat lunak dapat dikirim melalui email ke banyak tujuan dalam sekali kirim, dapat juga diduplikasi dengan mudah tanpa seizin penciptanya. Tanpa pengetahuan yang cukup, negosisasi ini akan berat sebelah, lebih menguntungkan orang lain daripada sang penciptanya.2. Internasionalisasi.
Internasionalisasi produk‐produk kreatif dapat dilakukan dengan cara mengikuti pasar mainstream atau dengan jaringan internasional yang lebih independen.Parts
» Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Daftar Lembaga Pemerintah Pusat 149
» Pola pikir mensintesa The Synthesizing Mind, yaitu kemampuan menggabungkan ide‐
» Pola pikir kreasi The Creating Mind, yaitu kemampuan untuk mengungkapkan dan
» Pola pikir penghargaan The Respectful Mind, yaitu kesadaran untuk mengapresiasi
» Pola pikir etis The Ethical Mind. Seorang warga negara yang baik akan memiliki
» Periklanan: Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan
» Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang‐barang
» Layanan Komputer dan Piranti Lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan
» Peluang Industri Kreatif Berbasis Jumlah Perusahaan
» Tantangan Industri Kreatif di Indonesia
» Berbasis Nilai Ekspor Kompetensi yang kompetitif: Sesuai namanya, kompetensi membutuhkan latihan,
» Intelejensia Multi Dimensi: Teori‐teori intelejensia saat ini telah mengakui pula bahwa
» dalam US M Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Membangun. Perlu dibangun sebuah perilaku dan semangat kreativitas yang berbasis
» Mengubah. Pelestarian budaya lokal tanpa disertai dengan penyesuaian dengan
» Melindungi. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Memiliki. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Karakteristik Industri Kreatif Meningkatkan.
» Peningkatan kontribusi industri kreatif terhadap
» Peningkatan ekspor nasional dari produkjasa berbasis
» Peningkatan penyerapan tenaga kerja sebagai dampak
» Peningkatan jumlah perusahaan berdaya saing tinggi
» Pengutamaan pada pemanfaatan pada sumber daya
» Penciptaan nilai ekonomis dari inovasi kreatif,
» Penumbuhkembangan kawasan‐kawasan kreatif di
» Penguatan citra kreatif pada produkjasa sebagai upaya
» Paten. Berdasarkan Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten: Paten adalah
» Merek. Berdasarkan Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek : Merek
» Desain Industri. Berdasarkan Undang‐Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain
» Hak Cipta. Berdasarkan Undang‐Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta:
» Inti Super Kreatif Super Creative Core. Strata kreatif ini terdiri dari ilmuwan dan
» Pekerja Kreatif Profesional Creative Professional. Individu pada strata ini pada
» Industry. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Technology. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Resources. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Institution. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Business Bisnis Financial Intermediary. Lembaga intermediasi keuangan adalah lembaga yang beperan
» Ruang Ilmu Pengetahuan: Disini individu‐individu dari berbagai disiplin ilmu
» Ruang Konsensus: Disini mulai terjadi bentukan‐bentukan komitmen yang
» Ruang Inovasi: Disini inovasi tercipta telah terformalisasi dan bertransformasi
» Peran Cendekiawan Pemerintah Government. Mekanisme pemberian program insentif, kendali iklim usaha
» Peran Bisnis Pemerintah Government. Mekanisme pemberian program insentif, kendali iklim usaha
» Pencipta, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Peran Pemerintah Pembentuk Komunitas dan Entrepreneur kreatif, yaitu sebagai motor yang membentuk
» Katalisator, fasilitator dan advokasi yang memberi rangsangan, tantangan, dorongan,
» Regulator Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Konsumen, investor bahkan entrepreneur. Pemerintah sebagai investor harus dapat
» Urban planner. Kreativitas akan tumbuh dengan subur di kota kota yang memiliki iklim
» Kurikulum Berorientasi Kreatif dan Pembentukan Jiwa Kewirausahaan: Kurikulum
» Kebebasan Pers Akademik: Adanya kebebasan berpendapat dan mengeluarkan
» Riset Inovatif Multi Disiplin: Riset yang dihasilkan haruslah riset yang market friendly
» Lembaga Pendidikan dan Pelatihan: Lembaga pendidikan dan pelatihan dengan bidang
» Pemasaran, Business Matching: Pemasaran meliputi aspek ekspansi pasar dengan
» Skema pembiayaan yang sesuai rural dan urban: Para pelaku bisnis diharapkan dapat
» Komunitas Kreatif: Komunitas kreatif merupakan kumpulan individu yang memiliki
» Arahan Edukatif: Arahan strategis dari pemerintah tentang bagaimana mengembangkan
» Penghargaan Insan kreatif Konservasi: Bangsa yang besar adalah bangsa yang
» Insentif: Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Iklim Usaha yang Kondusif: Merupakan situasi serta kondisi lingkungan usaha yang
» Edukasi. Pembangunan sumber daya insani sebagaimana yang kita ketahui, sangat
» Inovasi. Kreasi kreatif bisa berbasis pada: inovasi baru, artistik, inovasi sains dan
» Pengalaman dan Proyek. Produk‐produk industri kreatif pada umumnya memiliki daur
» Agen Talenta. Agen talenta bisa ditemui di industri‐indistri film dan musik, namun
» Teknologi. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Jaringan outsourcing jasa. Karena luasnya industri kreatif, hampir pasti bahwa
» Skema Pembiayaan. Skema‐skema pembiayaan alternatif harus diciptakan untuk
» Negosiasi Hak Distribusi: Negosiasi untuk produk‐produk industri kreatif yang maya
» Internasionalisasi. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Infrastruktur. Infrastruktur yang dikembangkan diharapkan dapat mendukung
» Substansi Dominan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Intensitas Sumber Daya Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Jumlah Creative Worker masih rendah dibandingkan sektor lain, dengan kualitas yang
» Menjadi creative talent mulai menarik
» Enterpreneurship Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Creative Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Pencipta creative talent terutama universitas sedikit dan timpang antar daerah.
» Potensi Pasar Dalam Negeri maupun Luar Negeri
» Daya Tarik Industri Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Permainan Interaktif Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Arsitektur Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Layanan Komputer Piranti Lunak
» Riset Pengembangan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Penerbitan Percetakan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Musik Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Desain Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Fesyen Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Kerajinan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Film, Video, Fotografi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Pasar Barang Seni Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Seni Pertunjukan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Televisi Radio Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Struktur Industri Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Lemahnya Peran Pusat Desain Indonesia dalam Industri
» Teknologi informasi dan komunikasi sebagai Teknologi Pendukung.
» Teknologi produksi berbasis media.
» Teknologi Penghasil Bahan Baku bagi Industri Kreatif
» Kurangnya Penguasaan teknologi oleh para pekerja kreatif Indonesia.
» Keunikan Bahan Alam Indonesia
» Kelangkaan Bahan Baku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Kurang Motivasi Mengolah Bahan Baku
» Peluang Menjadi Laboratorium Dunia
» Kerusakan Hutan Semakin Parah
» Maraknya pemanfaatan bahan baku ‘Spanyol’
» Produk industri kreatif masih merupakan kebutuhan sekunder nice to have
» Perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual HKI masih lemah
» Peran asosiasi industri dan ikatan profesi perlu dikembangkan
» Kebutuhan akan pembiayaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Jumlah dan skema pembiayaan bagi Industri Kreatif
» Mr. Chamnong Sangvichien Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Director‐General of Department of Information, Ministry
» Director‐General of Department of Industrial Promotion,
» Managing Director of SME Bank
» Director‐General of Department of Export Promotion,
» Mr. Vijit Phiphadkusolkul Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Mr. Pratarn Teeratada Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Mr. Sansern Milindasuta Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Pembangunan SDM Generasi Elektronik e‐generation manpower
» Pembangunan Industri Kreatif Berbasis Budaya
» Pembangunan landasan untuk inovasi dan RD
» Meningkatkan Nilai dari Industri
» Membangun Masyarakat Elektronis e‐society
» Menjadikan Taiwan sebagai Kantor Pusat Operasi Perusahaan Dunia
» Konstruksi Fasilitas Transportasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Menggandakan Tingkat Kedatangan Turis
» Kontruksi Pengolahan Air dan Lingkungan
» Pembangunan Perumahan Baru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Prakarsa Sosialisasi Inform Initiatives
» Prakarsa Penggerakan Enable Initiatives
» Prakarsa pendidikan education initiatives
» Pengembangan program ekonomi kreatif. Pengembangan program ekonomi kreatif ini
» Ekspor. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Pendidikan dan Keterampilan. Pemerintah berinisiasi dan memberikan dana bantuan
» Dukungan terhadap regional. Menyediakan dukungan‐dukungan sampai dengan
» Akses kepada dukungan bisnis dan pendanaan. Komitmen pemerintah sangat besar
Show more