Prakarsa pendidikan education initiatives

144 P ENGELOLAAN INDUSTRI KREATIF U NITED K INGDOM Mekanisme Pengelolaan Industri Kreatif di United Kingdom Pengelolaan Industri Kreatif di Inggris dilakukan oleh Department for Culture, Media and Sport DCMS dan bekerja sama dengan Department for Trade and Industry dan tourism in England . DCMS ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui aktivitas budaya dan olahraga, untuk mendukung tercapainya keunggulan dalam pariwisata, industri kreatif dan leisure. DCMS ini merupakan salah satu departemen dalam pemerintahan Inggris yang bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah tentang seni, olahraga, National Lottery, pariwisata, perpustakaan, museum dan galeri, penyiaran, industri kreatif termasuk di dalamnya industri musik dan film, peraturan dan kebebasan pers, lisensi, perjudian dan sejarah lingkungan. Selain itu DCMS adalah departemen pemerintahan yang dipercayai sebagai penanggungjawab pelaksanaan Olympic games Paralympic Games tahun 2012. Selain tanggungjawab yang telah disebutkan di atas, departemen ini juga bertanggungjawab atas bangunan bersejarah dan monumen‐monumen purbakala, lisensi ekspor barang‐barang warisan budaya, pengelolaan koleksi barang seni pemerintah serta Royal Parks Agency. DCMS juga bertanggungjawab atas bantuan kemanusiaan pada bencana alam. Pada bulan Mei 2005 DCMS memperluas keterkaitannya dengan industri kreatif dengan mengambil alih tanggungjawab Department for Business Enterprise and Regulatory Reform BERR yang terkait dengan desain fesyen, periklanan serta pasar barang seni. DCMS membantu menumbuhkan industri kreatif dengan cara meningkatkan profil serta mendukung pengembangan industri kreatif ini. Visi DCMS dalam mengembangkan industri kreatif adalah menjadikan UK menjadi pusat industri kreatif di dunia. Secara singkat, DCMS memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas, profil serta mendukung pengembangan industri kreatif sehingga UK dapat menjadi pusat kreativitas dunia. Subsektor industri kreatif yang dikelola oleh DCMS meliputi: Arsitektur, Pasar seni dan barang antik, Kerajinan, Desain Fesyen, Film Video, Musik, Seni Pertunjukan serta Televisi Radio. DCMS bekerja sama dengan BERR untuk mengembangkan subsektor periklanan, video game komputer serta penerbitan, selain itu juga yang terkait dengan desain termasuk sponsorship untuk Dewan Desain Design Council. BERR sendiri bertanggungjawab atas pengembangan subsektor piranti lunak. Hal yang dapat dijadikan Pelajaran Bagi Indonesia dari United Kingdom Dalam mengelola industri kreatif di negaranya, DCMS memiliki ruang lingkup pekerjaan meliputi:

1. Pengembangan program ekonomi kreatif. Pengembangan program ekonomi kreatif ini

merupakan langkah awal untuk membuat Inggris menjadi pusat kreativitas dunia.

2. Ekspor.

DCMS secara aktif mempromosikan produk atau jasa industri kreatif sehingga dapat diterima di pasar internasional.

3. Pendidikan dan Keterampilan. Pemerintah berinisiasi dan memberikan dana bantuan

untuk mendukung pengembangan serta pelatihan keterampilan dalam industri kreatif. 145

4. Dukungan terhadap regional. Menyediakan dukungan‐dukungan sampai dengan

wilayah ‐wilayah yang merupakan pusat industri kreatif. Organisasi di daerah ini juga menyediakan akses kepada keuangan.

5. Akses kepada dukungan bisnis dan pendanaan. Komitmen pemerintah sangat besar

untuk mengembangkan industri kreatif ini, sehingga pemerintah bersama‐sama dengan organisasi lain berusaha memberikan dukungan sehingga creative talent dalam industri kreatif dapat berhasil.

6. Koordinasi antar lembaga pemerintah. DCMS merupakan lembaga yang

mengkoordinasikan pengembangan industri kreatif antar lembaga pemerintahan. DCMS melakukan pengawasan atas kebijakan‐kebijakan yang dapat mempengaruhi industri kreatif seperti pajak dan peraturan‐peraturan lainnya serta hak atas kekayaan intelektual. Keberhasilan UK dalam mengembangkan industri kreatif yaitu adanya komitmen dan political will dari pemerintah secara berkesinambungan serta kemampuan pemerintah untuk memfasilitasi industri kreatif untuk terus berkembang. Hal ini diwujudkan dengan kebijakan‐kebijakan yang pro industri kreatif dan terbuka dalam menerima masukan, saran, ataupun kritikan mengenai kebijakan, program yang perlu dilakukan demi tumbuhnya industri kreatif di UK. Saran Pengelolaan Ekonomi Kreatif Di Indonesia E KONOMI KREATIF DAN PERLUNYA LEMBAGA KOORDINASI INDUSTRI KREATIF Dalam konteks kebijakan industri masa kini, negara berkembang tidak bisa mengandalkan daya saingnya di bidang industri manufaktur, dengan memanfaatkan keunggulan komparatif dalam bentuk biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan sumber daya alam yang melimpah. Keunggulan komparatif tersebut harus diarahkan dalam bentuk daya saing yang diciptakan berdasarkan nilai keunikan faktor historis, geografis, budaya dan keramahan yang tidak mudah ditiru oleh yang lain. Pengetahuan dan kreativitas adalah kunci bagi penciptaan nilai. Industri kreatif bagi Indonesia memunculkan harapan besar bagi tumbuhnya sebuah ekonomi baru berbasis kreativitas. Transisi masyarakat dari ekonomi berbasis pertanian menuju berbasis industri telah mengalami percepatan dalam beberapa tahun terakhir dengan masuknya masyarakat ke dalam ekonomi berbasis informasi. Tiba saatnya sekarang kita memasuki era ekonomi kreatif, di mana kreativitas dari seni, inovasi teknologi dan kewirausahaan menghasilkan nilai ekonomi baru. Di sinilah industri kreatif tumbuh menjadi harapan baru, termasuk bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Industri kreatif menimbulkan harapan bagi ekonomi Indonesia terutama karena sektor ini tidak bergantung pada faktor‐faktor produksi konvensional seperti sumber daya alam yang walaupun berlimpah dimiliki Indonesia tapi jumlahnya makin terbatas dan kurang dikelola dengan baik, sumber daya modalcapital yang tidak mudah didapatkan saat kondisi ekonomi dunia mengalami kontraksi, ataupun teknologi tinggi yang membutuhkan waktu panjang di samping investasi yang besar. Industri kreatif pun tidak selalu padat tenaga kerja, walaupun terdapat subsektor industri ini yang juga dapat menyerap tenaga kerja besar.