Pendidikan dan Keterampilan. Pemerintah berinisiasi dan memberikan dana bantuan

145

4. Dukungan terhadap regional. Menyediakan dukungan‐dukungan sampai dengan

wilayah ‐wilayah yang merupakan pusat industri kreatif. Organisasi di daerah ini juga menyediakan akses kepada keuangan.

5. Akses kepada dukungan bisnis dan pendanaan. Komitmen pemerintah sangat besar

untuk mengembangkan industri kreatif ini, sehingga pemerintah bersama‐sama dengan organisasi lain berusaha memberikan dukungan sehingga creative talent dalam industri kreatif dapat berhasil.

6. Koordinasi antar lembaga pemerintah. DCMS merupakan lembaga yang

mengkoordinasikan pengembangan industri kreatif antar lembaga pemerintahan. DCMS melakukan pengawasan atas kebijakan‐kebijakan yang dapat mempengaruhi industri kreatif seperti pajak dan peraturan‐peraturan lainnya serta hak atas kekayaan intelektual. Keberhasilan UK dalam mengembangkan industri kreatif yaitu adanya komitmen dan political will dari pemerintah secara berkesinambungan serta kemampuan pemerintah untuk memfasilitasi industri kreatif untuk terus berkembang. Hal ini diwujudkan dengan kebijakan‐kebijakan yang pro industri kreatif dan terbuka dalam menerima masukan, saran, ataupun kritikan mengenai kebijakan, program yang perlu dilakukan demi tumbuhnya industri kreatif di UK. Saran Pengelolaan Ekonomi Kreatif Di Indonesia E KONOMI KREATIF DAN PERLUNYA LEMBAGA KOORDINASI INDUSTRI KREATIF Dalam konteks kebijakan industri masa kini, negara berkembang tidak bisa mengandalkan daya saingnya di bidang industri manufaktur, dengan memanfaatkan keunggulan komparatif dalam bentuk biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan sumber daya alam yang melimpah. Keunggulan komparatif tersebut harus diarahkan dalam bentuk daya saing yang diciptakan berdasarkan nilai keunikan faktor historis, geografis, budaya dan keramahan yang tidak mudah ditiru oleh yang lain. Pengetahuan dan kreativitas adalah kunci bagi penciptaan nilai. Industri kreatif bagi Indonesia memunculkan harapan besar bagi tumbuhnya sebuah ekonomi baru berbasis kreativitas. Transisi masyarakat dari ekonomi berbasis pertanian menuju berbasis industri telah mengalami percepatan dalam beberapa tahun terakhir dengan masuknya masyarakat ke dalam ekonomi berbasis informasi. Tiba saatnya sekarang kita memasuki era ekonomi kreatif, di mana kreativitas dari seni, inovasi teknologi dan kewirausahaan menghasilkan nilai ekonomi baru. Di sinilah industri kreatif tumbuh menjadi harapan baru, termasuk bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Industri kreatif menimbulkan harapan bagi ekonomi Indonesia terutama karena sektor ini tidak bergantung pada faktor‐faktor produksi konvensional seperti sumber daya alam yang walaupun berlimpah dimiliki Indonesia tapi jumlahnya makin terbatas dan kurang dikelola dengan baik, sumber daya modalcapital yang tidak mudah didapatkan saat kondisi ekonomi dunia mengalami kontraksi, ataupun teknologi tinggi yang membutuhkan waktu panjang di samping investasi yang besar. Industri kreatif pun tidak selalu padat tenaga kerja, walaupun terdapat subsektor industri ini yang juga dapat menyerap tenaga kerja besar. 146 Industri kreatif mengandalkan sumber daya insani sebagai modal utamanya, terutama kreativitas, keahlian dan talenta individual yang menjadi tulang punggung industri kreatif. Dengan kreativitas, kesejahteraan bangsa dan lapangan kerja bagi warga negara bisa diciptakan sebagai hasil dari kekayaan dan muatan intelektual tersebut. Menjadi imperatif bagi Indonesia untuk membangun cara pengembangan industri kreatif nasional yang terintegrasi, terkoordinasi dan membawa efek sinergi. Mengingat banyaknya instansi pemerintah yang terkait dengan berbagai subsektor industri kreatif, diperlukan koordinasi antar instansi. Koordinasi ini memerlukan sebuah institusi yang mampu berkonsentrasi dengan persoalan dalam industri kreatif, sekaligus memiliki hubungan kerja yang baik dengan berbagai instansi tersebut. Selain itu, mengingat besarnya peran berbagai aktor –tidak hanya pemerintah– dalam industri kreatif untuk tercapainya kesuksesan sinergi antara rencana strategis dan implementasi, maka institusi ini harus merupakan sebuah kolaborasi antara Cendekiawan dunia ilmu pengetahuan dan seni budaya, Bisnis dunia usaha dan creative entrepreneurs, dan Pemerintah, yang disebut sebagai kolaborasi triple helix. Untuk itulah diperlukan berdirinya Pusat Ekonomi Kreatif Indonesia Center for Indonesian Creative EconomyCICE sebagai lembaga koordinasi hub agency, sosialisasi public outreach dan formulasi think tank pengembangan industri kreatif Indonesia. T UGAS DAN F UNGSI P USAT E KONOMI K REATIF I NDONESIA CICE Satu hal yang sangat penting adalah bahwa coverage CICE nantinya adalah meliputi ke‐14 sektor industri kreatif yang ada, sehingga bersifat lintas‐sektoral dan lintas‐instansi. Tugas pokok CICE secara garis besar adalah dalam rangka membangun potensi yang dibutuhkan untuk industri kreatif, yaitu: • Membangun infrastruktur sebagai physical capital, • Memberdayakan sumber daya insani sebagai human capital dan • Mengembangkan networking sebagai social capital Dalam kaitan tugas pokok di atas, CICE akan memiliki 3 fungsi utama sebagai berikut: − Hub agency Sebagai hub agency, CICE akan berperan melakukan koordinasi aktivitas di dalam industri kreatif dalam hubungannya dengan instansi‐instansi pemerintah yang terkait. Hal ini sangat perlu untuk terciptanya efisiensi dan efektifitas antar lembaga, agar tidak terjadi overlapping tugas antar lembaga maupun birokrasi yang tak perlu. − Public outreach Fungsi public outreach dilakukan dalam bentuk sosialisasi tentang industri kreatif untuk membangun dukungan stakeholder, mempromosikan produk dan jasa industri kreatif Indonesia di mancanegara, dan membangun jejaring antara pelaku industri kreatif agar tercipta kemitraan.