Pembangunan Perumahan Baru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1

141 Industri gaya hidup adalah yang menonjol dan sesuai untuk Taiwan. Industri ini didefinisikan sebagai bisnis yang berasal dari kreativitas atau akumulasi budaya dan diolah dengan cara inovatif menjadi produk atau jasa untuk makanan, baju, akomodasi, transportasi, pendidikan dan rekreasi. ʺbusinesses that originate from creativity or cultural accumulation and operated with innovative ways to provide products or services for food, clothing, accommodation, transportation, education and recreationʺ. Dari sudut pandang ekonomi, ini adalah pendekatan kreatif untuk mengembangkan sisi permintaan demand side. Hal ‐hal yang telah dilakukan oleh Taiwan dalam mengembangkan industri kreatifnya adalah: 1 Menunjuk Menteri Bidang Ekonomi berfungsi sebagai koordinator interdepartemental dan subsektor dengan memberikan fleksibilitas pada anggota lainnya; 2 Melakukan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah; mengembangkan peta jalan pengembangan industri kreatif yang memiliki lima dimensi, yaitu: • Menciptakan lapangan kerja dibidang industri kreatif dan budaya • Menciptakan nilai tambah pada industri‐industri yang relevan • Meningkatkan kualitas hidup • Mempromosikan budaya Taiwan dan menggairahkan kreativitas • Menjadikan Taiwan sebagai pusat regional dibidang industri kreatif dan budaya. P ENGELOLAAN INDUSTRI KREATIF N EW Z EALAND Mekanisme Pengelolaan Industri Kreatif di New Zealand Pada tahun 2002, di dalam dokumen Menumbuhkan New Zealand yang Inovatif Growing Innovative New Zealand. Perdana Menteri New Zealand, Helen Clark telah menetapkan pendekatan pemerintah terhadap pembangunan ekonomi. Pendekatan ini disebut Kerangka Kerja untuk Pertumbuhan dan Inovasi Growth and Innovation Framework atau GIF. GIF dibangun di atas kebijakan ekonomi yang ditetapkan pemerintah New Zealand diantara tahun 2000 dan 2002 dan pada sektor pemerintah dan swasta yang khusus memikirkan bagaimana menaikkan standar hidup masyarakat New Zealand. Menumbuhkan New Zealand yang inovatif dilakukan dengan cara membangun landasan pembangunan nasional dibidang manajemen fiskal yang baik, kebijakan keuangan yang baik, ekonomi yang terbuka dan kompetitif, kehidupan sosial yang serasi, populasi yang sehat dan terpelajar, dan kerangka kerja tentang RD yang kokoh. Tetapi ini semua tidak cukup untuk mendapatkan standar hidup, layanan sosial dan kelestarian alam yang diinginkan masyarakat. Sehingga dibuatlah empat area aksi yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu: 1. Penguatan sistim inovasi 2. Pembangunan keterampilan dan talenta 3. Peningkatan koneksitas internasional 4. Keterkaitan antar sektor Kerangka Kerja untuk Pertumbuhan dan Inovasi The Growth and Innovation Framework GIF terdiri dari Tim Kerja Sektor Bioteknologi, Sektor Informasi dan Komunikasi, Desain, dan Produksi Film Screen Production. Sektor‐sektor ini mendapatkan perhatian khusus karena memiliki pertumbuhan yang tinggi dan karena teknologi yang dipakai dapat menjadi penggerak untuk aktivitas diseluruh perekonomian secara umum. 142 Sektor Infokom tumbuh 9,1 di tahun 2003 dan menyubang 5,56 Milyar net kontribusi kepada GDP. Oleh karena itu dibangun ICT NZ, sebuah organisasi yang memayungi semua industri utama. Terdapat progam yang bersifat edukasi dan ada program yang mendorong siswa sekolah agar mau menempuh karir dibidang teknologi. Terdapat juga program “Better by Design” yang diluncurkan pada bulan November 2004, dimana dimunculkan Strategi Desain Design Strategy. Strategi Desain telah berjalan dengan baik hingga memasuki tahap penerapan execute stage pada bulan Maret 2005. Dalam konferensi yang diselenggarakan, terjadi realisasi tanda tangan kontrak dari perusahaan‐ perusahaan yang turut serta di dalam program Better by Design ini. Dewan Perfilman The Screen Council juga didirikan sebagai lembaga yang dapat mewakili sektor industri yang bersangkutan. Fokus areanya termasuk pelatihan bisnis, pajak, penanganan masalah jangkauan global dan kapabilitas seperti koneksi pita lebar, Pendanaan masa depan, dan peranan dan tanggung jawab monitoring untuk film di New Zealand. Skema Hibah Dana untuk Pembuatan Film Skala Besar disediakan untuk menarik produksi film skala besar agar membuat film di New Zealand dan ada juga insentif lain yang terkait dengan pengembangan kemampuan dan juga kerjasama terpadu antar sektor. Perhatian khusus berupa Inisiatif Regional Walikota Major Regional Initiatives dibuat di Wellington dan Auckland untuk memandu pembangunan infrastruktur dibidang pembuatan film. Di dalam GIF terdapat beberapa kelompok kerja. Kelompok Kerja Desain Design Taskforce didirikan pada tahun 2002. Kecuali Pokja Desain, pokja‐pokja dalam GIF yang lain berfokus pada masalah‐masalah yang terkait dengan pertumbuhan masing‐masing sektor. Dalam Pokja Desain, lebih dekat pada integrasi yang terpaket pada pendidikan dan penggerakan dibidang bisnis secara umum, agar perusahaan‐perusahaan memahami dan memanfaatkan desain sebagai strategi bisnis yang kompetitif. Pokja Desain terdiri dari perwakilan dari sektor bisnis yang menggunakan desain, dan anggota dari komunitas desain. Pokja ditugaskan membuat rencana aksi yang dapat menstimulasi pertumbuhan. Pokja telah mengajukan sembilan inisiatif kegiatan yang bertujuan meningkatkan penggunaan desain pada industri‐industri di New Zealand, khususnya agar dapat menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Visi dari pokja desain adalah New Zealand Menggerakkan Dunia “New Zealand design moving the world”. Misi utamanya adalah menjadikan sektor binis di New Zealand menjadi pemimpin bisnis dipasar internasional melalui kepemimpinan desain design leadership. Tujuan utamanya adalah mencetak paling tidak 50 perusahaan yang telah ada agar mampu menginternasional dalam tempo 5 tahun, menghasilkan 500 juta pada pendapatan ekspor dalam 5 tahun, tumbuh 5 kali lipat target GDP. Tujuan ini dapat diringkas menjadi 5 x 50 x 500 x 5. Tujuan pendukung termasuk pada pemasukan royalti dan fee desain dari klien internasional, meningkatnya profesional dibidang desain di industri, meningkatnya penghargaan internasional dibidang desain. Pokja memfokuskan kerja pada dua aspek desain yang dinilai dapat memberi dampak yang signifikan terhadap bisnis dan kompetisi: ¾ desain produk ¾ desain komunikasi visual 143 Pemerintah New Zealand telah menganggarkan 12,5 juta selama 5 tahun. Pokja mengusulkan strategi yang terintegrasi dalam dua komponen besar yaitu inform initiatives dan enable initiatives, serta komponen kecil ketiga yaitu inisiatif edukasi. Hal yang dapat dijadikan Pelajaran Bagi Indonesia dari New Zealand Untuk mengembangkan industri kreatifnya, New Zealand telah mengambil langkah nyata meliputi :

1. Prakarsa Sosialisasi Inform Initiatives

Prakarsa sosialisasi ditujukan untuk meningkatkan apresiasi diatara perusahaan‐perusahaan dan masyarakat di New Zealand terhadap pentingnya peranan desain dalam menciptakan produk ‐produk bernilai tinggi– dari konsep melalui prototyping, manufakturing, kemasan dan periklanan. Prakarsa sosualisasi ini dilakukan dengan cara: ¾ membuat program yang bersifat komunikasi ¾ menyelenggarakan konferensi desain ¾ membangun direktori tentang desain

2. Prakarsa Penggerakan Enable Initiatives

Prakarsa ini menyediakan bimbingan kepada sektor bisnis yang potensial targeted untuk dapat memfasilitasi mereka agar berorientasi desain design led. Penggerakannya adalah dengan cara: ¾ membangun inisiatif dibidang pendidikan, misalnya meningkatkan kualitas pengajar dibidang desain. ¾ membangun program audit desainmentoring. ¾ membangun program yang dapat membuat perusahaan mampu menjalankan proyek dengan menggunakan desain atau menjalankan RD desain. ¾ menciptakan progam pendanaan untuk desain. ¾ menciptakan klaster desain internasional untuk memandu perusahaan lokal dalam menjalin kontrak desain dengan perusahaan asing . Prakarsa ini berfokus pada bimbingan bisnis untuk membangun kemampuan menggunakan pola fikir desain dan proses desain.

3. Prakarsa pendidikan education initiatives

Prakarsa pendidikan ini termasuk membangun program pendidikan mengenai kapasitas berbasis desain yang dapat mendukung tujuan strategis perusahaan, sebagai berikut: ¾ mempromosikan dan manajemen desain sebagai komponen di dalam pendidikan bisnis dan enjiniring. dan mempromosikan penggunaan aspek manajemen dan bisnis sebagai komponen di dalam pendidikan desain. ¾ advokasi untuk akreditasi kualifikasi profesional dibidang desain professional. ¾ menciptakan program untuk pemagangan bagi desainer yang baru lulus dan menciptakan proyek‐proyek yang didanai oleh pemerintah untuk pelajar dibidang desain yang baru lulus. ¾ Menyelenggarakan kursus manajemen desain dan strategi untuk manajer senior. Pokja memiliki dewan penasihat yang disebut Better by Design Advisory Board – anggotanya berisi perwakilan dari bisnis dan desain untuk mempelopori penerapan strategi desain dalam bisnis agar desain menjadi input strategis dalam implementasi bisnis. 144 P ENGELOLAAN INDUSTRI KREATIF U NITED K INGDOM Mekanisme Pengelolaan Industri Kreatif di United Kingdom Pengelolaan Industri Kreatif di Inggris dilakukan oleh Department for Culture, Media and Sport DCMS dan bekerja sama dengan Department for Trade and Industry dan tourism in England . DCMS ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui aktivitas budaya dan olahraga, untuk mendukung tercapainya keunggulan dalam pariwisata, industri kreatif dan leisure. DCMS ini merupakan salah satu departemen dalam pemerintahan Inggris yang bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah tentang seni, olahraga, National Lottery, pariwisata, perpustakaan, museum dan galeri, penyiaran, industri kreatif termasuk di dalamnya industri musik dan film, peraturan dan kebebasan pers, lisensi, perjudian dan sejarah lingkungan. Selain itu DCMS adalah departemen pemerintahan yang dipercayai sebagai penanggungjawab pelaksanaan Olympic games Paralympic Games tahun 2012. Selain tanggungjawab yang telah disebutkan di atas, departemen ini juga bertanggungjawab atas bangunan bersejarah dan monumen‐monumen purbakala, lisensi ekspor barang‐barang warisan budaya, pengelolaan koleksi barang seni pemerintah serta Royal Parks Agency. DCMS juga bertanggungjawab atas bantuan kemanusiaan pada bencana alam. Pada bulan Mei 2005 DCMS memperluas keterkaitannya dengan industri kreatif dengan mengambil alih tanggungjawab Department for Business Enterprise and Regulatory Reform BERR yang terkait dengan desain fesyen, periklanan serta pasar barang seni. DCMS membantu menumbuhkan industri kreatif dengan cara meningkatkan profil serta mendukung pengembangan industri kreatif ini. Visi DCMS dalam mengembangkan industri kreatif adalah menjadikan UK menjadi pusat industri kreatif di dunia. Secara singkat, DCMS memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas, profil serta mendukung pengembangan industri kreatif sehingga UK dapat menjadi pusat kreativitas dunia. Subsektor industri kreatif yang dikelola oleh DCMS meliputi: Arsitektur, Pasar seni dan barang antik, Kerajinan, Desain Fesyen, Film Video, Musik, Seni Pertunjukan serta Televisi Radio. DCMS bekerja sama dengan BERR untuk mengembangkan subsektor periklanan, video game komputer serta penerbitan, selain itu juga yang terkait dengan desain termasuk sponsorship untuk Dewan Desain Design Council. BERR sendiri bertanggungjawab atas pengembangan subsektor piranti lunak. Hal yang dapat dijadikan Pelajaran Bagi Indonesia dari United Kingdom Dalam mengelola industri kreatif di negaranya, DCMS memiliki ruang lingkup pekerjaan meliputi:

1. Pengembangan program ekonomi kreatif. Pengembangan program ekonomi kreatif ini

merupakan langkah awal untuk membuat Inggris menjadi pusat kreativitas dunia.

2. Ekspor.

DCMS secara aktif mempromosikan produk atau jasa industri kreatif sehingga dapat diterima di pasar internasional.

3. Pendidikan dan Keterampilan. Pemerintah berinisiasi dan memberikan dana bantuan

untuk mendukung pengembangan serta pelatihan keterampilan dalam industri kreatif.