Infrastruktur. Infrastruktur yang dikembangkan diharapkan dapat mendukung
c. Desain.
Subsektor tersebut menghasilkan barangjasa yang mengandalkan aspek perancangandesain untuk menghasilkan nilai tambah value‐added. d. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Subsektor tersebut menghasilkan barangjasa mengandalkan pengunaan teknologi berbasis pengetahuan knowledge sebagai sarana penciptaannya untuk menghasilkan nilai tambah value‐added. Pendekatan ini merupakan pengembangan dari pendekatan yang dilakukan Singapura oleh Toh, Choo Ho 2003 24 , yang mengelompokkan domain industri kreatifnya pada 3 elemen, yaitu: seni budaya, media dan desain. Elemen iptek tidak terdapat dalam studi tersebut, karena Singapura sebagai negara yang tergolong maju dalam pengembangan teknologi yang telah terintegrasi dalam pembangunan, sehingga diasumsikan tidak diperlukan penekanan khusus. Sedangkan dalam konteks Indonesia, masih terdapat kesenjangan yang tinggi dan beragam di berbagai wilayah nusantara dan segmen masyarakat dalam tingkat penguasaan teknologi maju. Atas dasar hal tersebut, maka aspek Iptek memerlukan penekanan khusus sebagai substansi dominan pada industri kreatif tertentu.2. Intensitas Sumber Daya
Di dalam industri kreatif, secara general memang peran kreativitas adalah sentral sebagai sumber daya utama. Akan tetapi, memang terdapat beberapa industri yang masih sangat membutuhkan sumber daya yang bersifat fisik, berupa sumber daya alam baik sebagai bahan mentah maupun bahan baku antara bagi industri tersebut. Industri‐industri seperti penerbitan dan percetakan misalkan, pada kondisi sekarang masih sangat membutuhkan kertas sebagai bahan baku utama, walaupun trend masa depan adalah penggunaan saluran digital untuk menyampaikan informasi. Walaupun demikian, masih sangat sulit untuk mengabaikan peran kertas –yang bersumber dari pepohonan yang merupakan sumber daya alam– di dalam industri ini. Industri lainnya yang memiliki kondisi yang sama –bahkan dalam hal ini peran sumber daya fisiknya tak tergantikan– adalah industri kerajinan dan industri fesyen. Industri kerajinan membutuhkan berbagai bahan baku yang berasal dari alam, misalkan kayu, rotan, plastik, batu‐batuan, logam, dll. Industri fesyen mutlak memerlukan bahan baku tekstil sebagai sumber daya yang utama. Walaupun pada kedua industri tersebut trend globalnya adalah untuk meningkatkan nilai tambah dari aspek desain –bukan lagi aspek produksimanufaktur– namun tidak bisa mengabaikan kebutuhan sumber daya berwujud fisik dalam hal ini. Industri pasar barang seni, walaupun tidak lagi melakukan kegiatan produksi, juga merupakan industri yang mengandalkan sumber daya berwujud fisik, karena produk yang dijual nampak wujud fisiknya. Industri ‐industri di atas dapat dikategorikan sebagai industri yang berbasis sumber daya yang kasat mata tangible‐based. Sedangkan sebagian besar subsektor industri kreatif lainnya sangat minim kebutuhan sumber daya berwujud fisiknya, dan biasanya tidak dominan perannya. Industri‐industri seperti permainan interaktif dan musik misalkan, mengandalkan 24 Toh, Choo, Ho 2003: Economic Contributions of Singapore’s Creative Industries, Ministry of Information, Communication and The Arts, Singapore, 2003Parts
» Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Daftar Lembaga Pemerintah Pusat 149
» Pola pikir mensintesa The Synthesizing Mind, yaitu kemampuan menggabungkan ide‐
» Pola pikir kreasi The Creating Mind, yaitu kemampuan untuk mengungkapkan dan
» Pola pikir penghargaan The Respectful Mind, yaitu kesadaran untuk mengapresiasi
» Pola pikir etis The Ethical Mind. Seorang warga negara yang baik akan memiliki
» Periklanan: Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan
» Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang‐barang
» Layanan Komputer dan Piranti Lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan
» Peluang Industri Kreatif Berbasis Jumlah Perusahaan
» Tantangan Industri Kreatif di Indonesia
» Berbasis Nilai Ekspor Kompetensi yang kompetitif: Sesuai namanya, kompetensi membutuhkan latihan,
» Intelejensia Multi Dimensi: Teori‐teori intelejensia saat ini telah mengakui pula bahwa
» dalam US M Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Membangun. Perlu dibangun sebuah perilaku dan semangat kreativitas yang berbasis
» Mengubah. Pelestarian budaya lokal tanpa disertai dengan penyesuaian dengan
» Melindungi. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Memiliki. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Karakteristik Industri Kreatif Meningkatkan.
» Peningkatan kontribusi industri kreatif terhadap
» Peningkatan ekspor nasional dari produkjasa berbasis
» Peningkatan penyerapan tenaga kerja sebagai dampak
» Peningkatan jumlah perusahaan berdaya saing tinggi
» Pengutamaan pada pemanfaatan pada sumber daya
» Penciptaan nilai ekonomis dari inovasi kreatif,
» Penumbuhkembangan kawasan‐kawasan kreatif di
» Penguatan citra kreatif pada produkjasa sebagai upaya
» Paten. Berdasarkan Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten: Paten adalah
» Merek. Berdasarkan Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek : Merek
» Desain Industri. Berdasarkan Undang‐Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain
» Hak Cipta. Berdasarkan Undang‐Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta:
» Inti Super Kreatif Super Creative Core. Strata kreatif ini terdiri dari ilmuwan dan
» Pekerja Kreatif Profesional Creative Professional. Individu pada strata ini pada
» Industry. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Technology. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Resources. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Institution. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Business Bisnis Financial Intermediary. Lembaga intermediasi keuangan adalah lembaga yang beperan
» Ruang Ilmu Pengetahuan: Disini individu‐individu dari berbagai disiplin ilmu
» Ruang Konsensus: Disini mulai terjadi bentukan‐bentukan komitmen yang
» Ruang Inovasi: Disini inovasi tercipta telah terformalisasi dan bertransformasi
» Peran Cendekiawan Pemerintah Government. Mekanisme pemberian program insentif, kendali iklim usaha
» Peran Bisnis Pemerintah Government. Mekanisme pemberian program insentif, kendali iklim usaha
» Pencipta, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Peran Pemerintah Pembentuk Komunitas dan Entrepreneur kreatif, yaitu sebagai motor yang membentuk
» Katalisator, fasilitator dan advokasi yang memberi rangsangan, tantangan, dorongan,
» Regulator Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Konsumen, investor bahkan entrepreneur. Pemerintah sebagai investor harus dapat
» Urban planner. Kreativitas akan tumbuh dengan subur di kota kota yang memiliki iklim
» Kurikulum Berorientasi Kreatif dan Pembentukan Jiwa Kewirausahaan: Kurikulum
» Kebebasan Pers Akademik: Adanya kebebasan berpendapat dan mengeluarkan
» Riset Inovatif Multi Disiplin: Riset yang dihasilkan haruslah riset yang market friendly
» Lembaga Pendidikan dan Pelatihan: Lembaga pendidikan dan pelatihan dengan bidang
» Pemasaran, Business Matching: Pemasaran meliputi aspek ekspansi pasar dengan
» Skema pembiayaan yang sesuai rural dan urban: Para pelaku bisnis diharapkan dapat
» Komunitas Kreatif: Komunitas kreatif merupakan kumpulan individu yang memiliki
» Arahan Edukatif: Arahan strategis dari pemerintah tentang bagaimana mengembangkan
» Penghargaan Insan kreatif Konservasi: Bangsa yang besar adalah bangsa yang
» Insentif: Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Iklim Usaha yang Kondusif: Merupakan situasi serta kondisi lingkungan usaha yang
» Edukasi. Pembangunan sumber daya insani sebagaimana yang kita ketahui, sangat
» Inovasi. Kreasi kreatif bisa berbasis pada: inovasi baru, artistik, inovasi sains dan
» Pengalaman dan Proyek. Produk‐produk industri kreatif pada umumnya memiliki daur
» Agen Talenta. Agen talenta bisa ditemui di industri‐indistri film dan musik, namun
» Teknologi. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Jaringan outsourcing jasa. Karena luasnya industri kreatif, hampir pasti bahwa
» Skema Pembiayaan. Skema‐skema pembiayaan alternatif harus diciptakan untuk
» Negosiasi Hak Distribusi: Negosiasi untuk produk‐produk industri kreatif yang maya
» Internasionalisasi. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Infrastruktur. Infrastruktur yang dikembangkan diharapkan dapat mendukung
» Substansi Dominan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Intensitas Sumber Daya Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Jumlah Creative Worker masih rendah dibandingkan sektor lain, dengan kualitas yang
» Menjadi creative talent mulai menarik
» Enterpreneurship Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Creative Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Pencipta creative talent terutama universitas sedikit dan timpang antar daerah.
» Potensi Pasar Dalam Negeri maupun Luar Negeri
» Daya Tarik Industri Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Permainan Interaktif Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Arsitektur Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Layanan Komputer Piranti Lunak
» Riset Pengembangan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Penerbitan Percetakan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Musik Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Desain Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Fesyen Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Kerajinan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Film, Video, Fotografi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Pasar Barang Seni Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Seni Pertunjukan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Televisi Radio Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Struktur Industri Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Lemahnya Peran Pusat Desain Indonesia dalam Industri
» Teknologi informasi dan komunikasi sebagai Teknologi Pendukung.
» Teknologi produksi berbasis media.
» Teknologi Penghasil Bahan Baku bagi Industri Kreatif
» Kurangnya Penguasaan teknologi oleh para pekerja kreatif Indonesia.
» Keunikan Bahan Alam Indonesia
» Kelangkaan Bahan Baku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Kurang Motivasi Mengolah Bahan Baku
» Peluang Menjadi Laboratorium Dunia
» Kerusakan Hutan Semakin Parah
» Maraknya pemanfaatan bahan baku ‘Spanyol’
» Produk industri kreatif masih merupakan kebutuhan sekunder nice to have
» Perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual HKI masih lemah
» Peran asosiasi industri dan ikatan profesi perlu dikembangkan
» Kebutuhan akan pembiayaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Jumlah dan skema pembiayaan bagi Industri Kreatif
» Mr. Chamnong Sangvichien Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Director‐General of Department of Information, Ministry
» Director‐General of Department of Industrial Promotion,
» Managing Director of SME Bank
» Director‐General of Department of Export Promotion,
» Mr. Vijit Phiphadkusolkul Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Mr. Pratarn Teeratada Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Mr. Sansern Milindasuta Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Pembangunan SDM Generasi Elektronik e‐generation manpower
» Pembangunan Industri Kreatif Berbasis Budaya
» Pembangunan landasan untuk inovasi dan RD
» Meningkatkan Nilai dari Industri
» Membangun Masyarakat Elektronis e‐society
» Menjadikan Taiwan sebagai Kantor Pusat Operasi Perusahaan Dunia
» Konstruksi Fasilitas Transportasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Menggandakan Tingkat Kedatangan Turis
» Kontruksi Pengolahan Air dan Lingkungan
» Pembangunan Perumahan Baru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Prakarsa Sosialisasi Inform Initiatives
» Prakarsa Penggerakan Enable Initiatives
» Prakarsa pendidikan education initiatives
» Pengembangan program ekonomi kreatif. Pengembangan program ekonomi kreatif ini
» Ekspor. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 - Buku 1
» Pendidikan dan Keterampilan. Pemerintah berinisiasi dan memberikan dana bantuan
» Dukungan terhadap regional. Menyediakan dukungan‐dukungan sampai dengan
» Akses kepada dukungan bisnis dan pendanaan. Komitmen pemerintah sangat besar
Show more