Pola pikir kreasi The Creating Mind, yaitu kemampuan untuk mengungkapkan dan

4 berkurang karena semua orang menggunakan pendekatan‐pendekatan berdasarkan teori yang sama. Thomas L. Friedman, The World is Flat, 2005 dalam pembahasan The New Middlers maksudnya adalah orang‐orang generasi baru yang mampu membuat dunia menjadi sangat dekatflat menyebut tujuh kemampuan wajib yang harus disiapkan oleh orang‐orang yang ingin berlaga di arena pekerjaan apapun pekerjaan itu: 1. Kemampuan dalam berkolaborasi dan mengorkestrasi Great Collaborators and orchestrators 2. Kemampuan dalam mensintesakan segala sesuatu The great synthesizers 3. Kemampuan dalam menjabarkan suatu konteks The great explainers 4. Kemampuan dalam menciptakan nilai tambah The great leveragers 5. Kemampuan dalam mengadaptasi terhadap lingkungan baru The great adapters 6. Kesadaran yang tinggi terhadap kelestarian alam The green people 7. Kemampuan handal dalam menciptakan kandungan lokal The great localizers Yang dapat dipelajari dari ketiga cendekiawan ini adalah kecenderungan manusia untuk mulai memikirkan nilai‐nilai halus soft value atas segala sesuatu yang akan dilakukan, baik itu kegiatan ekonomi, bisnis, pendidikan maupun sosial di masa depan. Kesemuanya ini tidak akan mungkin terjadi apabila manusia tidak mulai mengaktifkan daya imajinasi dan kreativitasnya. Sehingga dalam era perekonomian kreatif ini, kreativitas diperlukan secara mutlak sebagai landasan dasar pengembangan industri kreatif. S EKILAS M ENGENAI I NDUSTRI K REATIF D I I NDONESIA Definisi Industri Kreatif yang saat ini banyak digunakan oleh pihak yang berkecimpung dalam industri kreatif, adalah definisi berdasarkan UK DCMS Task force 1998 : “Creatives Industries as those industries which have their origin in individual creativity, skill talent, and which have a potential for wealth and job creation through the generation and exploitation of intellectual property and content” Studi pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia tahun 2007‐pun menggunakan acuan definisi industri kreatif yang sama, sehingga industri kreatif di Indonesia dapat didefinisikan sebagai berikut: “Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut “ Subsektor yang merupakan industri berbasis kreativitas adalah 5 :

1. Periklanan:

kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu, yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak surat kabar, majalah dan elektronik televisi dan radio, 5 Studi Pemetaan Industri Kreatif, Departemen Perdagangan Republik Indonesia,2007.