Lemahnya Peran Pusat Desain Indonesia dalam Industri

84

a. Ketimpangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi antar daerah masih

besar. Pusat ‐pusat teknologi informasi terbatas pada kota‐kota tertentu saja. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal terutama tarikan permintaan pasar yang besar di wilayah kota, terutama Jakarta. Kondisi infrastruktur TIK juga masih berpusat di wilayah kota. Selain itu keberadaan lembaga pendidikan tinggi turut berkontribusi. Keahlian ‐keahlian teknologi informasi dan komunikasi berada terutama di lembaga‐ lembaga pendidikan. Tetapi saat ini tarikan permintaan pasar terhadap teknologi informasi dan komunikasi semakin luas ke daerah‐daerah. Khususnya disebabkan munculnya kebutuhan pemerintah‐pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Ini merupakan peluang untuk mengembangkan sentra workshop‐workshop bahkan klaster‐klaster TIK di daerah‐ daerah.

b. Telekomunikasi semakin baik; tarif semakin terjangkau, ponsel semakin murah,

penyedia internet access semakin banyak. Kondisi ini akan meningkatkan produktivitas industri kreatif, karena infrastruktur telekomunikasi yang memadai dan terjangkau membuat pertukaran informasi menjadi lebih cepat, sehingga para pekerja kreatif yang pada umumnya adalah knowledge worker, dapat melakukan pertukaran informasi secara intensif. c. Penetrasi internet masih rendah menghambat laju konsumsi produk kreatif. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia APJII mencatat bahwa pengguna internet hingga akhir tahun 2007 hanya berkisar 25 juta pengguna atau hanya berkisar 8,5 dari total penduduk seperti yang tampak pada tabel di bawah ini. Rendahnya penetrasi internet ini akan menyebabkan tidak bertemunya antara kreator dengan konsumen pada pasar produk kreatif tertentu yang mengandalkan internet sebagai media pengiriman atau konsumsi, misalnya: online games atau musik, riset pengembangan; tidak tersedianya media promosi produkjasa kreatif yang tidak dibatasi oleh geografis sehingga memungkinkan pelaku usaha mempromosikan produknya secara luas dan relatif murah; menurunkan produktivitas industri kreatif terutama dalam hal komersialisasi dan distribusi Tabel 6 Data Statistik Industri Internet Indonesia 2008 Indikator Jumlah PJI ISP 274 perusahaan Warnet 4.000 usaha Internet Exchange 6 titik Trafik internasional 5 Gbps Trafik Internet Exchange 80 Gbps Pengguna Internet 2007 25 juta orang Target 2008 40 juta orang Sumber: APJII, Dirjen Postel, Aptikom dll