Pengertian Alat-alat Optik Macam-macam Alat Optik

44 diatasi dengan menggunakan kacamata lensa silindris sehingga dapat terbentuk bayangan yang jelas pada retina. b. Kamera Kamera merupakan alat optik yang berguna untuk mengabadikan suatu kejadian dimana hasil bayangan yang terbentuk dapat dicetak dengan bentuk foto. Gambar 2.7 Bagian-bagian Kamera c. Lup Kaca Pembesar Lup atau kaca pembesar magnifiying glass merupakan alat optik yang terdiri atas sebuah senca cembung biasanya lensa bikonveks. Lup dapat digunakan untuk memperbesar sudut pandang mata sehingga benda-benda kecil tampak menjadi lebih besar dan lebih jelas. 81 Gambar 2.8 Pembentukan Bayangan pada Lup d. Mikroskop Mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil yang tak dapat dilihat dengan mata biasa. 81 Kamajaya, Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah, Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008, h. 199. 45 e. Teropong Teropong teleskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. 82 f. Periskop Periskop merupakan teropong yang digunakan pada kapal selam. Periskop berfungsi untuk melihat permukaan laut tanpa memunculkan badan kapal selam. 83

F. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan ini dilatar belakangi oleh penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peniliti sebelumnya. Di bawah ini beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis: 1. Tatag Y. E. Siswono 2002. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Kontekstual. Penilaian autentik merupakan bagian dari penilaian performance alternatif yang berusaha mengukur atau menunjukkan pengetahuan dan keterampilan siswa dengan cara menerapkan pengetahuan dan keterampilan itu pada kehidupan nyata. Sedang penilaian performance merupakan kegiatan penilaian yang meminta siswa untuk mengkontruksi respon, menghasilkan produk atau menunjukkan hasil suatu kegiatan demonstrasi. Karena penilaian performance umumnya tidak memiliki jawaban benar atau salah saja, tetapi juga tentang apa yang diketahui dan apa yang akan dilakukan siswa, maka penilaian ini sangat sesuai untuk mengetahui ketercapaian tujuan proses dalam pembelajaran. Dalam evaluasi penilaian performance didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria merupakan petunjuk, aturan-aturan atau prinsip- prinsip yang digunakan untuk menilai atau mengambil keputusan terhadap respon, hasil-hasil tes atau performance kinerja siswa. 84 2. Syahrul. Keefektifan Penerapan Model Asesmen Autentik Terintegrasi dalam Pembelajaran Praktikum pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT- 82 Joko Untoro, Buku Pintar Fisika SMA, Jakarta: WahyuMedia, 2009, h. 360. 83 H. Moch. Agus Krisno, dkk, Op. Cit., h. 317. 84 Tatag Y. E. Siswono, Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Kontekstual, FMIPA UNESA Surabaya, 2002. 46 Universitas Negeri Makassar. Hasil penilaian ini menunjukkan bahwa a terdapat perbedaan unjuk kinerja prestasi praktikum mesin listrik mahasiswa sebelum dan sesudah penerapan model Asesmen Autentik Terintegrasi Model- AAT pada jurusan Pendidikan Teknik Elektro; b dengan penerapan model Asesmen Autentik Terintegrasi Model-AAT dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran mahasiswa dalam mata kuliah Praktik pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT-Universitas Negeri Makassar; c mahasiswa memberi respon positif terhadap penerapan asesmen teman sejawat, karena mereka merasa memperoleh pengalaman yang berharga tentang bagaimana menerapkan model tersebut dalam pembelajaran, sehingga kelak mereka dapat menerapkannya di kelas bilamana akan menjadi guru. 85 3. Yuni Pantiwati, Hakekat Assesmen Autentik dan Penerapannya dalam Pembelajaran Biologi. Akuntabilitas merupakan salah satu prinsip pelaksanaan penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Oleh karena itu, penilain dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip keilmuan dalam penilain sehingga keputusan yang diambil memiliki dasar yang objektif. Penilaian secara autentik dalam pembelajaran dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan dan memutuskan hasil belajar secara akurat. 86 4. Indah Nurcahyani, dkk, Pengembangan Penilaian Autentik Guna Mengukur Pengetahuan dan Kreativitas dalam Pembelajaran Fisika pada Peserta Didik SMA Negeri 6 Purworejo. Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketercapaian batas ketuntasan minimal peserta didik untuk masing-masing aspek dan nilai yang didapat lebih besar dari KKM yang ditentukan sekolah. Keunggulan pengembangan penilaian autentik adalah dapat membantu guru dalam mengukur segala aktivitas peserta didik SMA, sedangkan kelemahan yang dimiliki penilaian autentik terdapat pada proses melakukan penilaian yang sulit 85 Syahrul. Keefektifan Penerapan Model Asesmen Autentik Terintegrasi dalam Pembelajaran Praktikum pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT-Universitas Negeri Makassar,Jurnal Medtek, 2009. 86 Yuni Pantiwati, Hakekat Assesmen Autentik dan Penerapannya dalam Pembelajaran Biologi, Jurnla Edukasi Matematika dan Sains, 2013. 47 dilakukan jika jumlah peserta didik besar serta membutuhkan waktu yang relatif lama. 87 Dari penelitian-penelitian yang relevan di atas peneliti memiliki asumsi bahwa penelitian autentik merupakan penelitian yang tepat untuk menilai segala aktivitas peserta didik di sekolah, baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Penilaian autentik yang dilakukan dalam pembelajaran sebagai upaya untuk mendapatkan dan memutuskan hasil belajar secara akurat. Selain itu, penilaian autentik ini mengubah peran dari sifat pasif menjadi partisipan aktif dalam mengevaluasi kemajuan yang dicapainya.

G. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar saat ini menuntut para siswa untuk berperan aktif dalam aktivitas belajar di kelas, sehingga diharapkan para peserta didik dapat menemukan konsep melalui pembelajaran. Mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang menuntut peserta didik untuk berperan aktif dalam melakukan berbagai kegiatan pembelajaran dan kerja illmiah sehingga diperlukan pula penilaian yang dapat mencakup seluruh kegiatan tersebut. Assesmen penilaian adalah proses pengumpulan bukti yang dilakukan secara sengaja, sistematis, dan berkelanjutan serta digunakan untuk mengetahui perkembangan, kemajuan dan menilai kompetensi siswa selama program pendidikan dilaksanakan. Penilaian berbasis kelas dapat dipahami sebagai proses pengumpulan informasi yang dilakukan guru secara terus menerus selama kegiatan belajar mengajar baik di dalam kelas ataupun di luar kelas dengan mengambil keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Penilaian kinerja yang dilakukan guru terhadap peserta didik harus berdasarkan segala aktivitas siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian produk merupakan penilaian yang dilakukan kepada siswa untuk mengontrol suatu proses untuk 87 Indah Nurcahyani, Eko Setyadi, Sriyono, Pengembangan Penilaian Autentik Guna Mengukur Pengetahuan dan Kreativitas dalam Pembelajaran Fisika pada Peserta Didik SMA Negeri 6 Purworejo. 48 menghasilkan suatu produk dan kualitasnya serta laporan pada suatu kegiatan. Dengan adanya kedua penilaian tersebut diharapkan kita dapat melihat hubungan antara ranah kognitif dan ranah psikomotorik dalam suatu proses pembelajaran terutama pada konsep alat-alat optik. Berikut ini gambar bagan kerangka berpikir yang peneliti sajikan: Gambar 2.9 Bagan Kerangka Berpikir Sistem Penilaian dalam KBM KTSP PBK  Penilaian dengan Tes  Penilaian Sikap  Penilaian Proyek  Penilaian Portofolio  Penilaian Diri Self Assesment  Penilaian Unjuk Kinerja  Penilaian Produk laporan Mata Pelajaran Fisika Peran Aktif Siswa Kognitif Proses Produk Fakta di lapangan: penilaian hanya berdasarkan hasil ahir dan aspek kognitif saja Diperlukan analisis agar dapat mengetahui hubungan antara penilaian proses dan hasil belajar siswa Terdiri dari memerlukan dominan Banyak diabaikan Diperlukan penilaian yang mencakup ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Pada penelitian ini, yang dinilai adalah ranah kognitif dan psikomotorik saja, penilaiannya berupa tes tulis dan penilaian proses Diharapkan dapat melihat hubungan antara penilaian proses dan hasil belajar