Ranah Kognitif Hasil Belajar Siswa

37 Muslich menyatakan bahwa ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. 71 Hasil belajar pada ranah ini nilai yang nampak terletak pada tingkah laku, sikap, nilai-nilai interes, apresiasi penghargaan dan penyesuaian perasaan sosial. Tingkatkan afektif ini ada lima, dari yang paling sederhana ke yang kompleks adalah sebagai berikut: 72 a. Kemauan MenerimaReciving atau Attending A 1 Kemauan menerima merupakan kepekaan dalam menerima rangsangan stimulasi dari luar yang datang dari peserta didik dalam membentuk masalah, situasi, atau gejala. Yang termasuk dalam tipe ini adalah kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi atas gejala atau rangsangan dari luar. b. Kemauan MenanggapiResponding A 2 Responding atau jawaban, yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Yang termasuk dalam tipe ini mancakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulasi dari luar yang datang kepada dirinya. c. PenilaianValuing A 3 Penilaian yaitu nilai dan kepercayaan terhadap stimulasi yang datang kepadanya. Yang termasuk dalam tipe ini adalah kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai, dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d. MengorganisasiOrganization A 4 Organisasi yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, skala prioritas nilai, dan sebagainya. e. Tingkat KarakteristikPembentukan Pola Yaitu keterpaduan semua sisten nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 71 Masnur Muslich, Authentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Op. Cit., h. 46. 72 Loc.Cit., h. 46 – 47. 38

3. Ranah Psikomotor

Hasil belajar psikomotoris menampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. 73 Kawasan psikomotor ini dibagi ke dalam enam ranah, yaitu: 74 a. Persepsi P 1 Persiapan berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan. Seperti mengenal kerusakan mesin dari suaranya yang sumbang, atau menghubungkan suara musik dengan tarian tertentu. Dimensi dari persepsi adalah: 1 Sensori stimuli, yakni berhubungan dengan sebuah stimuli yang berkaitan dengan organ tubuh, yaitu: 1 auditori, 2 visual, 3 taktile “ancang- ancang” untuk bertindak, 4 taste rasa, 5 smell bau, 6 kinestetik. 2 Seleksi isyarat yakni menetapkan bagian isyarat sehingga orang harus merespon untuk melakukan tugas tertentu dari suatu kinerja. Pemilihan isyarat meliputi identifikasi isyarat dan mengasosiasikannya dengan tugas yang akan dilakukan. 3 Translasi yakni berhubungan dengan persepsi terhadap aksi dalam membentuk gerakan. Ini merupakan proses mental dalam menentukan arti dari isyarat yang diterima untuk melakukan aksi. Translasi meliputi translasi simbolik, yaitu memiliki image atau menjadi teringat akan sesuatu, memiliki ide, sebagai hasil dari isyarat yang diterima. Trasnlasi juga mencakup insight yang amat esensial dalam memecahkan masalah dengan mencari faktor- faktor esensial yang berhubungan dengan penyelesaian. Translasi sensori merupakan satu aspek dari level ini. Translasi sensori meliputi umpan balik, yaitu pengetahuan tentang efek dari suatu proses. Translasi merupakan bagian kontinyu dari gerakan yang sedang dilakukan b. Kesiapan P 2 Kesiapan merupakan perilaku yang siaga untuk kegiatan atau pengalaman tertentu. Teramsuk di dalamnya adalah kesiapan mental set kesiapan mental, 73 Ibid,. h. 48. 74 Hamzah B Uno, Satria Koni, Op. Cit., h. 64-67. 39 physical set kesiapan fisik atau emotional set kesiapan emosi perasaan untuk melakukan suatu tindakan. c. Gerakan Terbimbing P 3 Gerakan terbimbing adalah gerakan yang berada pada tingkat mengikuti suatu model, kemudian meniru model tersebut dengan cara mencoba sampai dapat menguasai dengan benar suatu gerakan. d. Gerakan Terbiasa P 4 Gerakan terbiasa adalah berkenaan dengan penampilan respons yang sudah dipelajari dan sudah menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang ditampilkan menunjukkan suatu kemahiran. Seperti menulis halus, menari atau mengaturmenata laboratorium e. Gerakan yang Kompleks P 5 Gerakan yang kompleks adalah suatu gerakan yang berada pada tingkat ketrampilan yang tinggi. Gerakan itu menampilkan suatu tindakan motorik yang menuntut pola tertentu dengan tingkat kecermatan, dan atau keluwesan, serta efesiensi yang tinggi. f. Penyesuaian dan Keaslian Pada tingkat ini individu sudah berada pada tingkat yang terampil sehingga ia sudah dapat menyesuaikan tindakannya untuk situasi-situasi yang menuntut persyaratan tertentu. Individu sudah dapat mengembangkan tindakanketrampilan baru untuk memecahkan masalah-masalah tertentu.

E. Kajian Materi Tentang Alat-alat Optik

Konsep alat-alat optik pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP 2006 untuk SMP diajarkan di kelas VIII. Standar kompetensi SK pada konsep ini yaitu: memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik terkait produk teknologi sehari-hari. Kompetensi dasar KD pada konsep ini adalah mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari standar kompetensi dan kompetensi di atas, konsep alat-alat optik memiliki karakteristik sebagai berikut: melibatkan peserta didik pada kegiatan, menerapkan informasi keterampilan akademik baru pada situasi nyata, memeriksa