Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 2. Penilaian hasil belajar yang digunakan adalah dalam bentuk tes pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban, dengan tingkat berfikir mengingat C 1 , memahami C 2 , dan mengaplikasikan C 3 . 3. Konsep yang digunakan pada penelitian adalah konsep alata-alat optik yang meliputi pengertian alat-alat optik, dan macam-macam alat optik yang disajikan dengan pembelajaran diskusi dan eksperimen.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Bagaimanakah hubungan antara penilaian proses dan hasil belajar siswa pada konsep alat-alat optik ?”

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penilaian proses dan hasil belajar siswa pada konsep alat-alat optik.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, bagi: 1. Siswa, diharapkan dengan adanya penerapan penilaian autentik dapat mendorong mereka mengembangkan kemampuan berkomunikasi, memecahkan masalah, melakukan kegiatan sesuai dengan arahan guru, mengoperasikan alat, dan lain-lain. 2. Guru, diharapakan menjadi informasi tentang jenis penilaian autentik yang dapat diterapkan dalam pelajaran fisika khususnya pada konsep alat-alat optik. 5

BAB II KAJIAN TEORITIS, DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Penilaian Pembelajaran dalam KTSP

1. Pengertian Penilaian Assesment

Assesment berasal dari bahasa Inggris “Assessment” yang berarti penilaian, keputusan mengenai nilaiharga, penentu hasil ujianulangan. 1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, penilaian berasal dari kata nilai yang diberi imbuhan pe-an. Pe.ni.lai.an: proses, cara, perbuatan menilai; pemberian nilai biji, kadar mutu, harga: penelaahan dan ~ yang lengkap. 2 Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi angka, deskripsi verbal, analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan. 3 Arnie Fajar menjelaskan pengertian assesmen adalah sebagai berikut: “Assesmen dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis, untuk mengungkap kemajuan siswa secara individu untuk menentukan pencapaian hasil belajar dalam rangka pencapaian kurikulum. Adapun maksud dari assesmen adalah : a melacak kemajuan siswa keeping track, b mengecek ketercapaian kemajuan checking up, c mendeteksi kesalahan finding out, d menyimpulkan summing up. ” 4 Sumarna dan Hatta mengemukakan pengertian penilaian sebagai berikut: “Penilaian merupakan proses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta dan membuat pertimbangan dasar yang profesional untuk mengambil kebijakan pada sekumpulan informasi, yaitu informasi tentang peserta didik”. 5 Sarwiji menjelaskan bahwa assesmen adalah suatu proses untuk mengetahui apakah proses dan hasil dari suatu program kegiatan telah sesuai 1 Kamus Populer Inggris-Indonesia Rayner Hardjono. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002, h. 21. 2 Kamus Besar Bahasa Indonesia Tim penyusun Kamus Pusat Bahasa, Ed. 4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 963. 3 Departemen Pendidikan Nasional, Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Sekolah DasarI. Power Point. Jakarta: Januari 2007, h. 210. 4 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 218. 5 Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, h. 3. 6 dengan tujuan atau kriteria yang telah ditetapkan. 6 Muslich menyatakan bahwa asesmen yaitu proses pengumpulan berbagai informasi dan data pembelajaran yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan keputusan profesional tentang program dan pelaksanaan pembelajaran serta memberikan balikan terhadap perkembangan siswa. 7 Sedangkan Anwar dan Harmi menyatakan bahwa: “penilaian merupakan suatu proses untuk menggambarkan perubahan diri siswa setelah mengikuti pembelajaran ”. 8 Penilaian juga dapat diartikan sebagai proses mendapakan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa, baik yang menyangkut kurikulum, program pembelajaran, iklim sekolah, maupun kebijakan-kebijakan sekolah. 9 Lebih terperinci Kusaeri dan Suprananto menyatakan penilaian adalah suatu prosedur sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik seseorang atau objek. 10 Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa assesmen penilaian adalah proses pengumpulan bukti yang dilakukan secara sengaja, sistematis, dan berkelanjutan serta digunakan untuk mengetahui perkembangan, kemajuan dan menilai kompetensi siswa selama program pendidikan dilaksanakan. 6 Sarwiji Suwandi, Model Assesmen Dalam Pembelajaran, Surakarta: Yuma Pustaka, 2010, h. 7 . 7 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, Cet. 6, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 94. 8 Kasful Anwar, Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 130. 9 Hamzah B Uno, Satria Koni, Assesment Pembelajaran, Ed. 1, Cet. 1, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 2. 10 Kusaeri dan Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h. 8.