70
baik berjumlah 3 kelompok, yaitu kelompok 2, 7, dan 8, serta satu kelompok yang termasuk dalam kategori amat baik yaitu kelompok 5.
5. Hasil Analisis Regresi Linearitas Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Uji regresi linearitas dilakukan untuk melihat hubungan antara penilaian proses rata-rata penilaian kinerja dan penilaian produk penilaian hasil belajar
siswa. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear sederhana dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil analisis regresi linier sederhana
dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 18. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapat nilai R Square r
2
sebesar 0,682. Artinya ada hubungan yang
“linier” antara penilaian proses dan hasil
belajar siswa sebesar 68,2, sedangkan sisanya sebesar 31,8 dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu dapat dikatakan penilaian proses berhubungan dengan
hasil belajar siswa. Dengan demikian, jika penilain proses meningkat maka hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan guru terhadap peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar baik di dalam kelas
ataupun di luar kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada penelitian ini, penilaian yang dilakukan terhadap siwa berupa kegiatan berdiskusi dan
melakukan eksperimen yang disesuaikan dengan petunjuk pada lembar kegiatan siswa. Penilaian yang melibatkan dua orang penilai ini menggunakan model skala
penilaian Rating Scale sebagai pedoman dalam menilai seluruh kegiatan siswa. Berdasarkan rekapitulasi data nilai kinerja siswa, diketahui bahwa rata-rata
kelompok siswa berkategori baik berjumlah tujuh kelompok, satu kelompok berkategori kurang baik, dan satu kelompok amat baik.
Penilaian produk merupakan penilaian yang dilakukan guru terhadap kualitas suatu produk yang dilakukan siswa. Pada penelitian ini, produk yang
dihasilkan siswa berupa laporan kegiatan eksperimen yang dilakukan masing- masing kelompok siswa. Sama seperti penilaian kinerja, instrumen yang
71
digunakan berupa model skala penilaian Rating Scale. Berdasarkan penilaian produk yang dilakukan, nilai rata-rata kelompok siswa selama tiga pertemuan
berada pada kategori baik. Dengan dua kelompok berkategori kurang baik, lima kelompok cukup baik, dan satu kelompok berkategori amat baik.
Penilaian kinerja dan penilaian produk sebagai penilaian proses menuntut peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Penerapan penilaian proses ini
memberikan peluang agar para siswa dapat mengembangkan keterampilan, kreativitas, serta sikap ilmiah dalam merekonstruksi pengetahuan masing-masing
individu. Penilaian jenis ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian proses pendidikan dan mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa dengan cara
menerapkan pengetahuan yang mereka miliki pada kehidupan nyata, kegiatan eksperimen, berdiskusi, ataupun membuat suatu produk yang berguna. Dari
penilaian proses yang diberikan kepada siswa, skor rata-rata yang diperoleh berkategori baik.
Hasil belajar ranah kognitif yang didapat dari hasil tes tulis yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Tes tulis berupa pilihan ganda diujikan
untuk menilai ranah kognitif siswa pada tingkat mengingat C
1
, memahami C
2
, dan mengaplikasikan C
3
. Dari penilaian hasil belajar yang dilakukan, didapat rata-rata hasil belajar siswa berkategori baik. Penilaian tes tulis biasanya lebih
cenderung melibatkan kemampuan siswa pada ranah kognitif saja. Ranah kognitif berhubungan dengan aktivitas otak atau mental. Pada ranah ini erat dengan
kemampuan berpikir, termasuk di dalamnya kemampuan mengahapal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi.
Penerapan penilaian proses melibatkan kemampuan siswa pada ranah psikomotorik, dimana pada ranah ini keterampilan skill dan kemampuan
bertindak individu serta kelompok. Dengan adanya penilaian ini, diharapkan para siswa dapat mengembangkan keterampilan, keaktifan, serta kreativitas sebagai
cerminan dari pengetahuan yang didapat dari proses pembelajaran, sehingga diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar pada ranah kognitif.
Hasil analisis data penelitian yang dibuktikan melalui analisis uji statistik dengan bantuan software SPSS 16.0 menunjukkan bahwa hubungan antara