commit to user 630
Sementara itu, nilai 1 yang diberikan oleh peneliti hanya 1 0,34 data, pakar I tidak memberikan satu pun nilai 1, dan pakar II memberi nilai 1 terhadap 41 14,04 data.
Rerata nilai 1 yang diberikan oleh para penilai tersebut adalah 14 4,79. Meskipun nilai kewajaran terjemahan penanda kohesi yang diberikan oleh ketiga
penilai tersebut saling menunjukkan perbedaan jumlah. Namun demikian ada sejumlah data yang dinilai secara sepakat oleh para penilai. Para penilai secara
sepakat memberikan nilai 3 terhadap 196 67,12 data. Penilaian ini mengandung makna bahwa 196 data penerjemahan penanda kohesi tersebut dipandang alamiah
oleh para penilai. Para penilai tidak memiliki kesepakatan dalam memberi nilai 2 dan nilai 1 terhadap keberterimaan terjemahan penanda kohesi. Selebihnya dari 196
67,12 data yang dinilai sepakat tersebut dinilai secara berbeda oleh ketiga penilai tersebut.
Terlepas dari perbedaan nilai yang diberikan oleh para penilai tersebut, rerata keberterimaan terjemahan penanda kohesi yang mencapai 87,10 menutur
Rochayah Machali 2000 keberterimaan terjemahan penanda kohesi hampir sempurna. Penerjemahan yang dipandang kurang berterima hanya mencapai 12,90.
Persentase nilai kewajaran ini juga jauh lebih tinggi dari pada persentase kesepadanan makna. Nilai kewajaran dalam penerjemahan penanda kohesi ini tidak dapat
dilepaskan dengan berbagai teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan penanda kohesi.
D. Pemilihan Teknik Penerjemahan dan Keterbacaan
commit to user 631
Teknik penerjemahan penanda kohesi yang dipilih oleh penerjemah, sebagaimana telah dinyatakan di atas, berdampak pada terjadinya perubahan penanda kohesi, di
samping ada yang tidak mengalami perubahan. Perubahan-perubahan penanda kohesi yang dilakukan oleh penerjemah secara umum bertujuan agar terjemahannya dibaca
sebagai karya asli dalam bahasa Indonesia, bukan sebagai karya terjemahan sehingga karya terjemahannya mudah dipahami oleh pembacanya. Tujuan ini tercermin dari
alasan yang dikemukakan oleh penerjemah dalam mengadakan perubahan penanda kohesi, yakni ada 6 alasan, yaitu 1 alasan mengutamakan makna, 2 menghindari
kerancuan, 3 menghindari kemubaziran penggunaan bahasa, 4 membuat variasi, 5 agar mudah dipahami, dan 6 menyesuaikan dengan sosiobudaya BSa.
Lima alasan di antara enam alasan yang dikemukakan oleh penerjemah yang menceminkan usaha penerjemah agar karyanya mudah dipahami atau memiliki
tingkat keterbacaan yang tinggi yaitu, 1 menghindari kerancuan makna, 2 menghindari kemubaziran penggunaan bahasa, 3 membuat variasi, 4 agar mudah
dipahami, dan 5 menyesuaikan dengan sosiobudaya BSa. Lima alasan ini menunjukkan bahwa penerjemah mengarahkan terjemahannya agar mudah dipahami,
tidak membingungkan pembaca, dan pembaca tidak bosan dalam membaca karya terjemahannya. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh penerjemah melalui teknik
penerjemahan yang dilakukannya dalam rangka untuk membuat terjemahannya mudah dipahami oleh pembacanya atau memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi.
Penilaian mengenai keterbacaan teks terjemahan yang dilakukan oleh pembaca teks terjemahan novel Wings menunjukkan bahwa terjemahan novel tersebut memiliki
commit to user 632
tingkat keterbacaan yang tinggi. Penilaian keterbacaan teks terjemahan ini dilakukan oleh tiga orang, yang masing-masing disebut dengan pembaca I, pembaca II, dan
pembaca III. Pembaca I memberi nilai 3, artinya terjemahan penanda kohesi mudah dipahami, terhadap 291 99,66 data, pembaca II memberi nilai 3 terhadap 290
99,32 data, dan pembaca III memberi nilai 3 terhadap 291 99,66 data. Rerata
nilai 3 yang diberikan oleh tiga pembaca tersebut adalah 290,66 99,54. Selain nilai 3, juga ada nilai 2, artinya terjemahan agak sulit dipahami, dan nilai 1,
artinya terjemahan sulit dipahami, yang diberikan oleh ketiga pembaca tersebut. Pembaca I memberi nilai 1 terhadap 1 0,34 data dan tidak ada satu pun nilai 2
yang diberikannya. Pembaca II memberi nilai 2 terhadap 2 0,68 data dan tidak ada satu pun nilai 1 yang diberikan. Sementara itu, pembaca III memberi nilai 2 terhadap
1 0,34 data dan tidak ada satu pun nilai 1 yang diberikan. Rerata nilai 2 yang diberikan oleh pembaca hanya 1 0,34 dan rerata nilai satu hanya 0,33 0,11.
Para pembaca tersebut tidak sepakat menilai data tertentu dengan nilai 2 atau nilai 1. Hal ini menunjukkan bahwa data yang dinilai 1 atau 2 oleh pembaca tersebut belum
benar-benar kurang memiliki tingkat keterbacaan yang rendah. Para pembaca tersebut secara sepakat memberikan nilai 3 terhadap 298
98,97 data. Hanya 4 data penerjemahan penanda kohesi yang tidak disepakati diberi nilai 3
oleh para pembaca. Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh ketiga pembaca tersebut dapat dinyatakan bahwa tingkat keterbacaan terjemahan penanda kohesi
dalam terjemahan novel Wings sangat tinggi. Tingkat keterbacaan yang tinggi ini
commit to user 633
tidak lepas dari teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dan perubahan penanda kohesi yang dilakukannya.
Berdasar pembahasan mengenai hubungan pemilihan teknik penerjemahan penanda kohesi dengan kesepadanan makna, keberterimaan, dan keterbacaan tersebut dapat
dinyatakan bahwa perubahan dalam penerjemahan penanda kohesi dilakukan oleh penerjemah
dengan menggunakan
teknik penerjemahan
tertentu dengan
mempertimbangkan kesepadanan makna, keberterimaan bahasa serta keterbacaan teks terjemahan. Meskipun terjadi perubahan makna pada beberapa terjemahan
penanda kohesi, terjadinya kekurangberterimaan terjemahan penanda kohesi, dan berpengaruh terhadap keterbacaan terjemahan penanda kohesi, namun dengan melihat
persentase terjemahan yang sepadan, terjemahan yang berteriman, dan terjemahan penanda kohesi yang mudah dipahami, terjemahan penanda kohesi dalam novel
Wings dapat dinyatakan sudah baik. Penanda kohesi merupakan bagian penting sebuah teks karena ikut menentukan kepaduan sebuah teks. Kohesi dapat menentukan
sebuah teks sebagai sebagai teks atau bukan teks. Keberhasilan terjemahan penanda kohesi tersebut juga memberi sumbangan terhadap keberhasilan terjemahan novel
Wings.
E. Hubungan Penanda Kohesi, Teknik Penerjemahan, Kesepadanan Makna, Keberterimaan, dan Keterbacaan