commit to user 86
2  Menggarisbawahimenandai  terjemahan  penanda  kohesi  yang  terdapat dalam novel Wings dan terjemahannya.
3  Mencatat terjemahan penanda kohesi yang telah ditandai dalam kartu data. 4  Memberi kode pada setiap kartu data yang menjelaskan tentang nomor urut
data    dan  nomor  halaman  tempat  ditemukannya  data  penanda  kohesi  baik dalan BSu maupun BSa.
5  Mengklasifikasikan  terjemahan  penanda  kohesi  sesuai  dengan  jenis permasalahannya.
6  Mereduksi  sekaligus  menganalisis  hasil  kajian  dokumen  yang  diperoleh, maksudnya  data  yang  sama  akan  mengalami  proses  penyisihan  dan  dalam
proses ini tentu saja terjadi analisis.
2. Kuesioner
Kuesioner  merupakan  daftar  pertanyaan  bagi  pengumpulan  data  dalam penelitian  Sutopo,  2006:81.  Pengumpulan  data  dengan  kuesioner  ini  dilakukan
secara  tertulis  teknik  angket.    Kuesioner  dalam  penelitian  ini  bersifat  terbuka open-ended questionnaire, artinya selain diberikan alternatif jawabannya, di dalam
kuesioner  juga  diberi  ruang  yang  cukup  untuk  memberikan  kesempatan  kepada responden  untuk  menulis  alasan  mengapa  ia  menjawab  demikian,  atau  berkaitan
dengan masalah-masalah yang ditanyakan. Kuesioner  dalam  penelitian  ini  digunakan  untuk  mengumpulan  data  nilai
kesepadanan makna terjemahan penanda kohesi, keberterimaan terjemahan penanda
commit to user 87
kohesi,  dan  keterbacaan  terjemahan.  Kuesioner  yang  digunakan  untuk mengumpulkan data kesepadanan makna dan keberterimaan diberikan kepada  pakar
linguistik dalam bidang wacana dan bidang penerjemahan  pada bulan Oktober 2011. Kuesioner  yang  digunakan  untuk  mengumpulkan  data  keterbacaan  terjemahan
penanda kohesi diberikan kepada pembaca teks terjemahan pada 21 September 2011. Pembaca  teks  terjemahan  ini  berjumlah  tiga  orang    mahasiswa  dari  Fakultas  Sastra
dan  Seni  Rupa,  UNS.  Setelah  data  melalui  kuesioner  terkumpul  khususnya  data tentang kesepadanan makna dan keberterimaan terjemahan penanda kohesi kemudian
ditindaklanjuti untuk mendalami data yang terkumpul melalui kuesioner tersebut.
3. Wawancara Mendalam in-depth interviewing.
Wawancara  mendalam  bersifat  lentur  dan  terbuka,  tidak  terstruktur  ketat, tidak dalam suasana formal, dan bisa dilakukan secara berulang pada informan yang
sama  Patton  dalam  Sutopo,  2006.      Kelonggaran  dan  kelenturan  cara  ini  akan mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya
Sutopo,  2006.    Teknik  wawancara    ini  dilakukan  dengan  langkah-langkah  sebagai berikut.
Teknik wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data berupa  informasi  tentang  alasan  penerjemah  dalam  menggunakan  teknik
penerjemahan  penanda  kohesi.    Wawancara  dengan  penerjemah  dalam  rangka mengumpulkan  data  alasan  penerjemahan  penanda  kohesi  ini  dilakukan  di  Jakarta,
pada  hari  Jum‟at,  tanggal  9  Maret  2012.  Sebelum  wawancara  dilakukan,  materi
commit to user 88
wawancara  terlebih  dahulu  dikirimkan  kepada  penerjemah  melalui  email  dengan tujuan agar pengumpulan data lebih efektif.
Teknik  wawancara  tersebut  juga  dilakukan  kepada  pakar  linguistik  dalam bidang  wacana  dan  pakar  linguistik  dalam  bidang  penerjemahan.  Wawancara  ini
dilakukan  untuk  mengkonfirmasi  dan  mendalami  data  yang  diperoleh  melalui kuesioner yang sebelumnya telah diisi oleh para pakar tersebut.
F. Validitas Data