commit to user 89
hanya dikumpulkan dari seorang pembaca, tetapi tiga orang pembaca. Penggunaan teknik trianggulasi data tersebut dipandang dapat meningkatkan validitas data.
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini bersifat kualitatif. Analisis penelitian kualitatif bersifat induktif, bahwa semua simpulan dibentuk dari semua informasi yang diperoleh dari lapangan
Sutopo, 2006: 230. Proses analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Setiap pengumpulan data diikuti dengan beragam teknik refleksi
agar pengumpulan data selanjutnya lebih terarah, semakin mantap dan mendalam. Setiap data yang diperoleh akan dibandingkan dengan data lain untuk melihat
keterkaitannya sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu untuk memantapkan dan pendalaman data, proses yang dilakukan selalu dalam bentuk siklus, selalu dilakukan
verifikasi data. Unit analisis dalam penelitian ini yaitu terjemahan penanda kohesi dalam
penerjemahan novel Wings dan teknik penerjemahan penanda kohesi yang dilakukan oleh penerjemah, kesepadanan makna dan keberterimaan terjemahan penanda kohesi,
alasan penerjemah dalam menggunakan teknik penerjemahan penanda kohesi, dan keterbacaan terjemahan penanda kohesi. Proses analisis dilakukan sejak awal
bersamaan dengan proses pengumpulan data dalam bentuk refleksi. Proses analisisnya akan dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif. “Dalam
model ini, tiga komponen analisisnya yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasinya, aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan
commit to user 90
proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus” Sutopo, 2006: 230. Reduksi data yaitu proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang
terkumpul. Sajian data adalah suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Adapun simpulan merupakan pokok-pokok
pikiran yang dapat ditarik dari sajian data, sedangkan verifikasi merupakan penelusuran kembali data cepat atau pengecekan kembali yang telah diteliti.
Selanjutnya Sutopo menjelaskan dalam model analisis tersebut peneliti aktivitasnya tetap selalu bergerak di antara komponen analisis dengan pengumpulan
datanya selama proses pengumpulan data masih berlangsung 2006:230. Proses analisis interaktif tersebut dapat digambarkan dengan diagram berikut ini.
Pengumpulan data
1 2
Reduksi Sajian data data
3 Penarikan
simpulanverifikasinya
Gambar 3.1 : Bagan Proses Analisis Interaktif
Dalam model analisis tersebut apabila simpulan akhir dirasakan kurang mantap atau masih ada keragu-raguan maka peneliti akan kembali ke lapangan untuk
commit to user 91
menggali data sehingga didapatkan data yang dapat mendukung sebagai penguat simpulan akhirnya.
Berdasarkan model analisis tersebut, penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data yang berupa terjemahan penanda kohesi dalam terjemahan novel
berjudul Wings menjadi Sang Penerbang. Tiap penanda kohesi dalam novel Wings memilki jumlah yang banyak bahkan mencapai ribuan. Penanda kohesi she, misalnya,
dalam novel tersebut berjumlah 4363 buah. Penanda kohesi yang terjemahannya dipandang sama hanya diambil satu, sebagai yang mewakilinya, dan yang lainnya
disisihkan. Proses penyisihan ini disebut dengan reduksi data. Reduksi data ini dilakukan terus-menerus sampai didapatkan data yang dipandang cukup lengkap dan
mewakili tiap-tiap terjemahan penanda kohesi tertentu. Proses pengumpulan data dan
reduksi data sebagai bagian dari analisis ini juga diterapkan dalam menganalisis
kesepadanan makna dan keterbacaan terjemahan penanda kohesi serta alasan pemilihan teknik penerjemahan oleh penerjemah.
Data yang terkumpul melalui proses reduksi tersebut kemudian disajikan dalam bentuk uraian sajian data sesuai dengan pokok permasalahannya.
Permasalahan perubahan penerjemahan penanda kohesi, misalnya, diungkapkan dalam bentuk uraian mengenai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
penerjemahan penanda kohesi dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam penerjemahan penanda kohesi.
Berdasar uraian ini simpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan penelitian dirumuskan. Untuk mendapatkan simpulan yang mantap, maka simpulan
commit to user 92
ini perlu diverifikasi. Apabila dalam verifikasi ada kejanggalan-kejanggalan atau sesuatu yang meragukan maka peneliti kembali ke pengumpulan data, atau
memeriksa reduksi data, atau sajian data. Proses siklus ini akan dilakukan terus- menerus hingga memperoleh simpulan yang mantap.
Teknik analisis dalam penelitian ini juga diterapkan analisis kualitatif menurut spradley 1997 yang mencakup analisis domain, analisis taksonomi, analisis
komponensial, dan analisis tema budaya. Analisis taksonomi bertujuan memperoleh gambaran secara umum terhadap objek penelitian. Analisis taksonomi dalam konteks
penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penanda kohesi dalam bahasa Inggris sebagai BSu dan bahasa Indonesia sebagai BSa. Pemahaman sistem penanda
kohesi dalam kedua bahasa tersebut dapat memberikan gambaran tentang perubahan- perubahan yang mungkin terjadi dalam penerjemahan penanda kohesi dari bahasa
Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Analisis taksonomi bertujuan menjabarkan domain yang dipilih secara lebih
rinci. Dalam konteks penelitian ini, domain yang dipilih yaitu penerjemahan penanda kohesi gramatikal, teknik penerjemahan penanda kohesi, alasannya pemilihan teknik
penerjemahan penanda kohesi oleh penerjemah, kesepadanan makna dan keberterimaan terjemahan penanda kohesi, dan tingkat keterbacaan terjemahan
penanda kohesi. Analisis komponensial bertujuan mencari ciri spesifik pada setiap struktur
internal dengan cara mengkontraskan antarelemen. Analisis komponensial dalam konteks penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji perubahan-perubahan yang
commit to user 93
terjadi dalam penerjemahan tiap penanda kohesi, teknik penerjemahan yang digunakannya dan alasan penerjemah dalam pemilihan teknik penerjemahan penanda
kohesi, kesepadanan makna dan keberterimaan serta keterbacaan terjemahan penanda kohesi.
Analisis tema bertujuan mencari hubungan antara domain dan bagaimana hubungan domain dengan keseluruhan. Dalam konteks penelitian ini, analisis tema
dilakukan dengan memahami penerjemahan penanda kohesi secara utuh. Pemahaman penerjemahan penanda kohesi secara menyeluruh ini dilakukan dengan
mempertimbangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam penerjemahan penanda kohesi, penggunaan teknik penerjemahan penanda kohesi dan alasannya,
kesepadanan makna dan keterbacaan penerjemahan penanda kohesi.
commit to user 94
BAB IV ANALISIS DATA
A. Pengantar
Setidaknya ada dua model dalam menganalisis penanda kohesi, yakni model analisis yang dikemukakan oleh Halliday dan Hasan 1976 dan yang dikemukakan
oleh Hoey 1991. Model yang dikemukakan oleh Hoey lebih memfokuskan pada kohesi leksikal. Sementara itu, Halliday dan Hasan tidak hanya mengemukakan
kohesi gramatikal secara rinci, tetapi juga mencakup kohesi leksikal yang luas. Ada 10 macam penanda kohesi yang dikemukakan oleh Hoey dalam menganalisis sebuah
teks, yaitu 1 simple lexical repetition, 2 complex lexical repetition, 3 simple mutual paraphrase, 4 simple partial paraphrase, 5 antonymous complex
paraphrase, 6 other complex paraphrase, 7 substitution, 8 co-reference, 9 ellipsis, dan 10 deixis dalam Sherries, 1995. Sementara itu Halliday dan Hasan
1976 secara umum membagi kohesi menjadi dua, yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal ini masih dipilah menjadi empat, yaitu pengacuan,
penyulihan, pelesapan, dan konjungsi. Berikut ini kohesi yang dikemukakan oleh Halliday dan Hasan dan cakupannya.
1 Pengacuan reference,
mencakup pengacuan
pronomina persona,
demonstratif, dan komparatif. 2 Penyulihan substitution, mencakup substitusi nomina, verba, dan klausa.
3 Pelesapan ellipsis, meliputi pelesapan nomina, verba, dan klausa.