Proses Penerjemahan Kajian Teori 1. Pengertian Penerjemahan

commit to user 26

4. Proses Penerjemahan

Proses penerjemahan itu terjadi di dalam memori. Proses ini diawali dengan menganalisis teks BSu untuk memahami maknanya, makna ini masih bersifat universal, belum terikat oleh bentuk bahasa tertentu. Makna ini kemudian diungkapkan dalam bahasa kedua BSa Bell, 1991. Para sarjana dalam menjelaskan proses penerjemahan banyak yang menggunakan bagan. Nida dalam Bassnett, 1991 membuat bagan berikut untuk menjelaskan proses penerjemahan. SOURCE LANGUAGE TEXT RECEPROR LANGUAGE TRANSLATION ANALYSIS RESTRUCTURING TRANSFER Gambar 2.1: Bagan Proses Penerjemahan oleh Nida Proses penerjemahan yang tampak pada bagan tersebut terdiri dari tiga tahap, yaitu analisis, transfer, dan restrukturisasi atau penyelarasan. Analisis teks BSu ini dilakukan dalam rangka menemukan makna dan gaya teks BSu. Menurut Rochayah 2003:33 analisis pada dasarnya untuk menjawab pertanyaan mengenai: 1 pada commit to user 27 dasarnya, apa maksud pengarang menuliskan teks ini?; 2 bagaimana pengarangpenulis menyampaikan maksud tersebut?; 3 bagaimana pengarang mewujudkan gaya tersebut dalam pemilihan kata, frase, dan kalimat? Semua pertanyaan ini merupakan pertanyaan dasar yang harus jelas jawabannya bagi penerjemah. Sesudah mempunyai gambaran yang jelas terhadap makna dan gaya teks BSu, proses selanjutnya adalah transfer atau pengalihan teks sumber ke dalam teks sasaran. Dalam tahap transfer, penerjemah harus menggantikan semua unsur BSu dengan unsur BSa yang sepadan. Segala unsur dalam teks BSu, baik isi maupun bentuknya, harus disepadankan. Hal yang penting dalam kesepadanan ini adalah bahwa kesepadanan bukanlah kesamaan, penerjemah mungkin harus banyak sekali melakukan perubahan bentuk namun maknanya harus tetap sepadan atau dipertahankan. Dalam upaya pengalihan ini terdapat beberapa pertanyaan yang harus dikaitkan dengan pertanyaan dalam analisis. Di antara pertanyaan tersebut adalah: Apakah maksud yang ingin disampaikan penulis teks BSu harus dipertahankan dalam teks terjemahan? Dapatkah penerjemah mengubah maksud dalam teks? Pada dasarnya penerjemah harus mempertahankan maksud yang ingin disampaikan penulis teks BSu karena penerjemahan merupakan pengalihan pesan dalam BSu ke dalam BSa. Sesudah tahap analisis dan transfer, tahap berikutnya adalah penyerasian. Pada tahap ini penerjemah dapat menyesuaikan bahasanya yang masih terasa kaku commit to user 28 untuk disesuaikan dengan kaidah bahasa sasaran. Di samping itu, mungkin juga terjadi penyerasian dalam hal peristilahan, misalnya apakah menggunakan istilah yang umum atau yang baku. Pada tahap penyerasian ini penerjemah dapat melakukannya sendiri, atau dilakukan orang lain. Akan lebih baik apabila penyerasian itu dilakukan oleh orang lain. Hal ini disebabkan bahwa penerjemah biasanya secara psikologis akan menganggap terjemahannya sudah baik, peristilahannya sudah tepat, bahasanya cukup alamiah, dan sebagainya. Selain itu penerjemahan sebaiknya dilakukan secara tim, selain ada penerjemah juga ada anggota tim sebagai penyerasi terjemahan. Bagan yang dikemukakan oleh Nida tersebut masih tampak sederhana dan hanya merupakan garis besarnya saja, dan oleh karena itu beragam penafsiran dapat diberikan. Untuk itu ada sarjana yang memodifikasi bagan tersebut agar lebih jelas, misalnya Suryawinata dalam Nababan, 2003: 25 memodifikasi bagan tersebut menjadi bagan berikut. Proses Batin Analisis Transfer Restrukturisasi Teks Isi, Isi, Teks Bahasa Makna Makna Bahasa Sumber Pesan Pesan Sasaran Padanan Pemahaman 1 2 3 commit to user 29 Evaluasi dan Revisi Gambar 2.2: Bagan Proses Penerjemahan oleh Suryawinata Proses penerjemahan yang tampak dalam bagan tersebut terdiri dari 3 tahap, yaitu analisis teks BSu, transfer, dan restrukturisasi. Analisis teks BSu ini, sebagaimana telah dinyatakan di atas, bertujuan untuk memahami isi, makna, pesan dan gaya bahasa teks BSu. Pemahaman ini dilakukan melalui pembacaan yang cermat terhadap teks BSu. Setelah pemahaman teks BSu tercapai kemudian dilakukan proses transfer. Proses transfer ini merupakan proses batin, proses yang terjadi dalam pikiran penerjemah. Aktivitas proses transfer ini adalah mencari padanan isi, makna, pesan dan gaya teks BSu dalam BSa. Proses pencarian padanan ini tidak mudah, penerjemah harus mencari makna dan gaya yang sepadan antara teks BSu dan teks BSa. Kesulitan ini antara lain disebabkan bahwa bahasa selalu terkait dengan konteks sosiobudaya. Sementara itu konteks sosiobudaya antara bahasa yang satu dengan bahasa lainnya selalu ada perbedaan, dan perbedaan ini kadangkala sangat besar. Oleh karena sulitnya dalam mencari padanan antara isi, makna, pesan teks BSu dan BSa maka dalam proses transfer ini perlu diadakan evaluasi dan revisi. Setelah tahap transfer tercapai, tahap selanjutnya adalah restrukturisasi atau penyelarsan. Penyelarasan atau restrukturisasi ialah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran, pembaca, atau pendengar Harimurti Kridalaksana dalam Nababan, 2003 : 28. Seorang penerjemah perlu commit to user 30 memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan. Larson 1984:4 membuat bagan proses penerjemahan sebagai berikut. Penafsiran makna Pengungkapan kembali maknanya Gambar 2.3: Bagan Proses Penerjemahan oleh Larson Proses penerjemahan yang tampak pada bagan yang dibuat oleh Larson tersebut diawali dengan penafsiran makna teks yang akan diterjemahkan. Setelah makna dalam teks BSa dipahami dengan baik, selanjutnya makna ini diungkapkan kembali ke dalam teks BSa. Bagan proses penerjemahan yang dikemukakan oleh Larson tersebut pada dasarnya sama dengan bagan yang dikemukakan oleh Nida di atas. Namun Larson memberikan bingkai yang berbeda pada teks BSu teks yang akan diterjemahkan dan teks BSa terjemahan. Teks BSu dibingkai dengan segi empat sedangkan teks BSa dalam bingkai segi tiga. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk BSu tidak harus sama dengan bentuk teks BSa, karena karakter BSu tidak sama dengan karakter BSa. Sebagai contoh, kalimat aktif dalam teks BSu boleh saja diterjemahkan ke dalam BSa dalam bentuk kalimat pasif. Teks yang akan diterjemahkan Terjemahan MAKNA commit to user 31 Dalam bagan Larson tersebut, makna dibingkai dalam bentuk lingkaran. Hal ini mengandung maksud bahwa makna BSu harus dipahami secara utuh dan diungkapkan secara penuh ke dalam teks BSa.

5. Kompetensi Penerjemah