199 internet sesuai yang mereka ingin
pelajari. Ya ada pepatah, orang itu
kalau ingin
tahu kan
harus mempelajari dulu to, besoknya bisa
ditanyakan, didiskusikan bareng. Kalau tawasi itu seperti sharing,
setiap siswa mendapat giliran setiap hari Senin-Kamis. Siswa tidak
diharuskan dengan tema apa, tapi bebas. Tidak harus yang religius.
Mereka bisa mengomentari dan menambahi.
Kalau forum
itu mereka
nentuin sendiri, mewadahi bakat siswa, nulis, teater, film, musik,
gambar, mereka akan daftar sendiri. Sesuai
dengan minat
mereka. Jadwalnya sesuai kesepakatan juga.
Kalau GK Gelar Karya itu sebenarnya 1 bulan sekali tapi
karena
banyak agenda,
maka menjadi 3 bulan sekali.
GK dan TA beda. Kosepannya sama tapi kalau GK lingkupnya
lebih kecil. Panitianya digilir per kelas.
Siswa-siswa bisa
menyeluruh selama
satu minggu, maka di hari Selasa
dan Rabu kegiatannya adalah pertemuan kelas. Di kelas ini
materi yang akan dibahas disesuaikan
dengan kesepakatan bersama.
Pada hari
Kamis kegiatannya adalah pembuatan
ide. Ide ini adalah bagaimana warga belajar memecahkan
suatu
permasalahan di
lingkungannya dan
memberikan solusi alternative. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kekritisan
peserta didik. Selain itu, juga terdapat
kegiatan tawasi untuk saling mengingatkan antar sesama.
Materi ini diberikan oleh peserta
didik secara
bergantian. Kegiatan forum dilakukan
berdasarkan kesepakatan warga belajar.
Forum merupakan
bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang
200 menampilkan
karyanya dalam
sebulan itu apa aja. Iya kalau TA ada uji TA. Biar
ada gregetnya, ada penguji TA. Seperti halnya kalau uji skripsi.
Yang desain sendiri, nulis sendiri, musik sendiri, jadi udah dibagi per
bidang. Setelah diuji mereka dapat masukan
banyak kemudian
dipamerkan di publik. mewadahi
bakat warga
belajar. Kegiatan
untuk menampilkan
hasil karya
peserta didik, dapat diwadahi dalam suatu kegiatan besar
yaitu kegiatan Tugas Akhir TA yang dilakukan setiap
akhir semester, maupun Gelar Karya GK yang dilakukan
setiap 3 bulan sekali.
E. Kurikulum yang Dijalankan di Qaryah Thayyibah
Nama Transkip
Reduksi Data Kesimpulan
AB25.04.2016 PendiriKetua
Pembina Yayasan Pendidikan Qaryah
Thayyibah Indonesia
Nyaris gak ada kurikulum dengan definisi konvensional. Tapi
di sini siswa buat rencana dan target sendiri. Strateginya juga
dibuat sendiri. Semua dishare ke teman
dan akan
semakin memperkaya karena interaksi satu
sama lain. Kurikulum dibuat tiap minggu dan semester. Ya sifatnya
fleksibel. Disini sangat fleksibel, ya itu melengkapi makna kebebasan
itu tadi. Hal itu yang akan menjadi Dari hasil wawancara
yang dilakukan
peneliti kepada
pendiri Qaryah
Thayyibah dapat diketahui bahwa
kurikulum yang
digunakan di
Qaryah Thayyibah
dibuat dan
direncanakan oleh
warga belajar dan pendamping.
Terdapat dua kurikulum, yakni kurikulum semester
dan kurikulum
mingguan. Berdasarkan
beberapa pendapat dari narasumber
tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kurikulum yang
dijalankan di
Qaryah Thayyibah
dibuat dan
direncanakan oleh
pendamping dan
warga belajar
berdasarkan kesepakatan bersama.
Kurikulum ini terdiri dari dua jenis kurikulum,
201 kesepakatan bersama.
Kedua kurikulum ini bersifat fleksibel. Artinya, kurikulum
ini tidak menjadi patokan kegiatan pembelajaran secara
mutlak,
namun sewaktu-
waktu dapat berubah sesuai kesepakatan bersama.
yakni kurikulum mingguan dan
semester. Kurikulum
mingguan dibuat setiap hari Senin, sedangkan kurikulum
semester dibuat setelah akhir semester. Kedua kurikulum
ini bersifat fleksibel. Artinya, kurikulum ini dapat berubah
sewaktu-waktu
sesuai kesepakatan bersama.
PD128.04.2016 Pendamping
Yang buat siswa, disesuaikan kebutuhan siswa. Jadi, kurikulum
itu dibuat langsung tiap hari Senin untuk kelas dan individu. Bersifat
fleksibel sih. Kurikulum semester juga ada kita kumpul bareng habis
semesteran.
Kalau siswa-siswa gak punya ide ya pendamping menawarkan
materi yang akan dibahas. Kalau ada yang gak mood dengan
materinya ya mereka pergi, butuh pemahaman aja.
Dari hasil wawancara yang
dilakukan peneliti
kepada pendamping, dapat diketahui bahwa kurikulum
dibuat sendiri oleh warga belajar
dan disesuaikan
dengan kebutuhan. Kurikulum ini terdiri
dari dua kurikulum, yaitu kurikulum
semester dan
mingguan. Kedua kurikulum ini
bersifat fleksibel.
Kurikulum mingguan dibuat setiap hari senin, sedangkan
kurikulum semester dibuat setelah semesteran.
PD203.05.2016 Pendamping
Bukan pendamping
dan pengelola yang buat tapi dibikin
bersama siswa. Waktu berjalan dibuat
dengan siswa,
ada Dari hasil wawancara
yang dilakukan
peneliti kepada pendamping, dapat
diketahui bahwa kurikulum di
202 kurikulum
ProMes Program
Semester. Bikinnya per semester kita bikin forum besar, kita bikin
rencana besar untuk satu semester. Itu yang secara global.
Kalau yang per minggunya itu setiap hari senin, untuk belajar
apa, itu per kelas. Yang per senin itu isinya kegiatan kelas dan
targetan individu. Setiap sabtu ada evaluasi.
Jadi kita
bikinnya berdasarkan
kesepakatan. Dirembug
bersama. Kurikulum
fleksibel aja. Qaryah Thayyibah dibuat oleh
pendamping dan
warga belajar. Kurikulum ini terdiri
dari dua kurikulum, yaitu kurikulum
semester dan
mingguan. Kurikulum
mingguan dibuat
setiap hari
senin, sedangkan
kurikulum semester dibuat setelah akhir
semester berdasarkan
kesepakatan bersama. Kedua kurikulum
ini bersifat
fleksibel.
F. Metode dalam Pelaksanaan Pembelajaran di Qaryah Thayyibah
Nama Transkip
Reduksi Data Kesimpulan
AB25.04.2016 PendiriKetua
Pembina Yayasan
Pendidikan Qaryah Thayyibah
Indonesia Metodologi yang fasilitatif.
Mengembangkan siswa sebagai subjek yang belajar bukan yang
diajar. Menggunakan dialog, juga bereksplorasi tentang ide, dan
berbasis masalah kehidupan. Lalu inisiatif mengenai masalah itu yang
direfleksikan. Sehingga menjadi produktif.
Dari hasil wawancara yang
dilakukan peneliti
kepada pendiri
Qaryah Thayyibah, dapat diketahui
bahwa metode pembelajaran yang digunakan di Qaryah
Thayyibah
adalah menggunakan dialog, serta
materi pembelajaran yang Berdasarkan
dari beberapa
pendapat dari
narasumber, dapat
disimpulkan bahwa metode yang
digunakan dalam
pembelajaran di
Qaryah Thayyibah
adalah dengan
menggunakan dialog
dan hadap masalah.
203 diberikan berbasiskan pada
masalah kehidupan. Hadap
masalah ini
maksudnya adalah metode dengan pemecahan masalah
kehidupan. Setiap
jenis kegiatan
di Qaryah
Thayyibah menggunakan
dialog, sehingga
kegiatan berjalan sesuai kesepakatan
bersama. PD128.04.2016
Pendamping Dengan dialog.
Dari hasil wawancara yang
dilakukan peneliti
kepada pendamping, dapat diketahui
bahwa metode
pembelajaran yang digunakan di Qaryah Thayyibah adalah
menggunakan dialog.
PD203.05.2016 Pendamping
Menggunakan dialog, karena setiap diskusi kan pasti dialog, dan
presentasi dari siswa. Dari hasil wawancara
yang dilakukan
peneliti kepada pendamping, dapat
diketahui bahwa
metode pembelajaran yang digunakan
di Qaryah Thayyibah adalah dengan menggunakan metode
dialog.
G. Alasan Menggunakan Metode Dialog-Hadap Masalah dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Transkip
Reduksi Data Kesimpulan
AB25.04.2016 PendiriKetua
Pembina Yayasan
Pendidikan Qaryah Thayyibah
Indonesia Untuk
kebebasan yang
produktif membutuhkan cara-cara seperti itu. Ya tentang masalah
kehidupan, makanya membutuhkan dialog. Orang kan mau hidup,
bukan
mau sengsara
dengan Dari hasil wawancara
yang dilakukan
peneliti kepada
pendiri Qaryah
Thayyibah, dapat diketahui bahwa
alasan Qaryah
Thayyibah menggunakan
Berdasarkan beberapa pendapat dari narasumber,
dapat disimpulkan
bahwa alasan
Qaryah Thayyibah
menggunakan dialog-hadap
masalah adalah
untuk
204 tuntutan aturan yang banyak itu.
Raport itu
bagi peneliti
menghambat, yang menjamin ya biasanya konteks kehidupan. Kalau
mau hidup sejahtera ya berpikirlah tentang kehidupan itu.
metode dialog-
hadap masalah
adalah untuk
menumbuhkan kebebasan
yang produktif. menumbuhkan
kebebasan yang
produktif, serta
merangsang keaktifan warga belajar agar produktif.
PD128.04.2016 Pendamping
Menekankan dialog untuk mengaktifkan kepekaan dan aktif
tidak malas berpikir. Biasanya dampak dari pembelajaran ini
ketika siswa itu udah keluar dari QT. Mereka akan merasa beda
dengan teman-teman kuliahnya
Dari hasil wawancara yang
dilakukan peneliti
kepada pendamping, dapat diketahui
bahwa alasan
Qaryah Thayyibah
menggunakan metode dialog- hadap masalah adalah untuk
mengaktifkan kepekaan dan keaktifan warga belajar.
PD203.05.2016 Pendamping
Untuk merangsang siswa aktif dan produktif. Kalau formal
kan kebanyakan pasif ya. Mereka akan
membaca dan
mencari referensi dulu, nanti akan ditambahi
sama temennya. Nah nanti akan terjadi diskusi kadang belajar
Sosiologi, IPA, PKN, Bahasa indonesia, kadang belajar ngupas
tentang karakter.
Ya jelas hadap masalah. Setidaknya mereka ada hal yang
Dari hasil wawancara yang
dilakukan peneliti
kepada pendamping, dapat diketahui
bahwa alasan
Qaryah Thayyibah
menggunakan metode dialog- hadap masalah adalah untuk
merangsang warga belajar agar produktif.