Metode dalam Pelaksanaan Pembelajaran di Qaryah Thayyibah

206 perubahan. Tidak mandek, itu bagus jadi selalu berpikir ini bagusnya gimana. Pembiasaan itu penting. Sehingga kita akan menjadi negara yang hebat kalau kita kritis. Kritisnya kata kuncinya “bagaimana sebaiknya”. Orang ketika mau bagaimana sebaiknya, otomatis dia akan berbicara 5w+1H. Ketika peneliti berpikiran “apike piye?“ itu bagus. Tidak hanya konsumtif tapi peneliti juga memiliki pandangan sendiri. Misalnya belajar sejarah, wah…. harusnya pangeran Diponegoro gini ketika melawan penjajah, kayak gitu lebih bagus daripada hanya ngapalin kronologinya aja. Itu sangat bagus, pembiasaan untuk kritis. Nah sekarang itu lemahnya kita gak ada pembiasaan berpikir kritis. Ya intinya berpikir kritis itu berbicara “bagaimana seharusnya.” Punya prinsip dan keputusan sendiri itu yang dibutuhkan. Bukan 207 menjadi pengekor orang, sehingga cerdas semua. PD128.04.2016 Pendamping Dengan dialog. Melalui pembiasaan kritis terhadap dirinya. Ya tugas kita kan hanya menyampaikan. Makanya ada tawasih, dari watawa soubilhakki, tugas kita menyampaikan dan perubahan kapan dan siapa yang akan berubah kan nanti kita serahkan pada Allah. Ada banyak yang bertanya, kenapa sih kita bikin ide orang ide itu gak direalisasikan. Kan jadi males. Mikirnya gak usah gimana- gimana, tapi beride aja. Orang konsep idenya para filosof itu juga belum tentu direalisasikan, tapi dia yang penting berpikir. Ya intinya kan mengaktifkan otak dan kesadaran kritis. Ya butuh dipahamkan sih. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada pendamping, dapat diketahui bahwa dalam membangun kesadaran kritis warga belajar, yang perlu dilakukan adalah dengan pembiasaan untuk kritis. Kegiatan ini dapat terjadi melalui metode dialog. PD203.05.2016 Pendamping Proses sih itu. Kalau siswa ditekan pada teori kayak gitu nanti sulit. Ya kebiasaan untuk responsbility aja ibu bagaimana ia harus menyelesaikan masalah dan Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada pendamping, dapat diketahui bahwa dalam membangun kesadaran kritis