Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Perspektif Pedagogi Kritis Qaryah

164

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan-rumusan masalah, deskripsi dan pembahasan yang berkaitan dengan pembelajaran pedagogi kritis Paulo Freire di Qaryah Thayyibah Salatiga, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Dilihat dari tujuan Qaryah Thayyibah menerapkan pedagogi kritis Paulo Freire adalah untuk mengembangkan kesadaran kritis, kepekaan untuk terus mengasah daya kreativitas anak, serta menyiapkan anak ketika mereka terjun di masyarakat menjadi orang yang memiliki prinsip hidup dan berani mengambil keputusan serta memiliki daya kritis yang tinggi. Alasan Qaryah Thayyibah menerapkan pedagogi kritis dalam proses pembelajaran karena pendiri Qaryah Thayyibah melihat pendidikan di sekolah-sekolah lain tidak sesuai dari yang seharusnya, dari hakikat manusia. Sekolah-sekolah lain tidak memberikan kesempatan peserta didik untuk bernalar kritis. Dilihat dari proses pembelajarannya, kurikulum yang dijalankan di Qaryah Thayyibah dibuat dan direncanakan oleh pendamping dan warga belajar berdasarkan kesepakatan bersama. Kegiatan pembelajaran terdiri dari upacara, pertemuan kelas, ide, tawasi, harkes hari kesehatan, forum, Tugas Akhir TA, Gelar Karya GK, tafsir Alqur’an dan evaluasi. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di Qaryah Thayyibah menggunakan metode dialog dan hadap masalah. 165 Pembentukan karakter seperti kedisiplinan dan kesopanan di Qaryah Thayyibah tetap dilakukan, namun metode yang digunakan tidak menekan dan memaksa. Hasil pembelajaran di Qaryah Thayyibah berupa hasil karya nyata dan pembentukan kepribadian. Hasil karya nyata berupa tulisan di buku, musik, handycraft, film, komik, desain rumah, cerpen, puisi, pembuatan ide dan lain-lain. Hasil belajar yang berkaitan dengan pembentukan kepribadian, dapat dilihat dari tingkat kepercayaan diri dalam menyampaikan pendapat, menjadi penggerak dalam organisasi, bertanggungjawab, serta tingkat kekritisan terhadap dirinya dan lingkungan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan peneliti di atas. Terdapat beberapa saran yang diajukan antara lain: 1. Pemerintah Aliran filsafat pedagogi kritis yang dijalankan di Qaryah Thayyibah untuk dapat dipertimbangkan dalam memperbaiki kebijakan pendidikan di Indonesia, khususnya pada sekolah formal untuk mengadopsi metode pembelajaran menggunakan dialog-hadap masalah, guru sebagai teman siswa, sehingga menciptakan kehangatan dalam proses pembelajaran. 2. Qaryah Thayyibah Meningkatkan pendampingan dan pengawasan secara maksimal kepada warga belajar, agar mereka dapat menerapkan kebebasan yang tidak sebebas-bebasnya dan bertanggungjawab. 166 4. Warga Belajar Perlu adanya kesamaan pemahaman tentang kesepakatan yang telah di putuskan dalam memulai aktivias belajar di Qaryah Thayyibah, sehingga dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah disepakati bersama. 5. Orang Tua Perlu dilakukan parenting untuk memahamkan bahwa lembaga pendidikan tidak memiliki tanggungjawab seutuhnya atas pembentukan karakter pada setiap anak. 167 DAFTAR PUSTAKA Abrahams, F.2005 . The Application of Critical Pedagogy to Music Teaching and Learnin. Diakses dari http:wwwusr.rider.edu~vrmev6n1visionsAbrahams20The20Applic ation20of20Critical20Pedagogy.pdf pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 21.49 wib. Ahmad Bahruddin. 2007. Pendidikan Alternatif Qaryah Thayyibah.Yogyakarta:LKIS Yogyakarta. Bajuka, dkk. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Turnament dan Student Team Achievement Divisions Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Biosfer di SMA Negeri 1 Tibawa. Diakses dari http:eprints.ung.ac.id1061222014-2-2-87202- 451410161-bab1-29052015025853.pdf pada tanggal 27 Februari 2016. Djunaedi Ghony, dkk. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif.Yogyakarta: AR- Ruzz Media. Dwi Siswoyo, dkk. 2013. Ilmu Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press. Firdaus M.Yunus.2004. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial: Paulo Freire, Y.B. Mangunwijaya.Yogyakarta: Logung Pustaka. Fuad Hasan. 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. ________. 2003. Kekuasaan dan Pendidikan. Magelang: Indonesia Tera. Hasbullah. 2011. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Herry Widyastono. 2012. Kemampuan Guru dalam Menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Kebudayaan No. 3 September 2012: Badan Penelitian dan Pengembangan UNY. Imam Shofwan. 2013. Pendidikan Alternatif Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah di Salatiga Jawa Tengah.Skripsi UNY:Qaryah Thayyibah. Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 168 Mufiati. 2015.Sinergitas Antara Konsep Pendidikan Humanistik Paulo Freire dengan Konsep Taksonomi Tujuan Pendidikan Benjamin S. Bloom dan Relevansinya dalam Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab.Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan: UIN Yogyakarta. Muhammad Karim. 2009. Pendidikan Kritis Transformatif. Yogyakarta: AR- Ruzz Media. Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Metode Penelitian Pendidkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasution. 2006. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. ________dkk. 2010. Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi Makalah.Jakarta:Bumia Aksara. Nuhatun Ihwati. 2012. Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Alternatif di Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga. Skripsi UNY: Perpustakaan FIP UNY. Nurdiansah Dwi Sasongko. 2012. Implementasi Ajaran Paulo Freire dalam Mata Pelajaran Kimia Topik Kimia Minyak Bumi untuk Meningkatkan Sikap Kritis dan Karakter yang Baik Bagi Siswa di SMA Negeri Jatilawang Banyumas Jawa Tengah.Skripsi. Program Pendidikan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi: UIN Yogyakarta. Nurul Huda. 2014. Perbandingan Pemikiran Paulo Freire dengan Ki Hadjar Dewantara Tentang Konsep Pendidikan Humanistik serta Relevansinya Terhadap Pendidikan Agama islam. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan: UIN Yogyakarta. Paulo Freire. 1969. Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan. Jakarta: PT Gramedia. ________. 2013. Pendidikan Kaum Tertindas. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. ________. 2002. Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________dkk. 1999. Menggugat Pendidikan:Fundamentalis, Konservatif, Liberal, Anarkis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rakhmad Hidayat. 2013. Pedagogi Kritis: Sejarah, Perkembangan dan Pemikiran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.