Uji t Analisis Jalur
                                                                                p value sig  α 0,05 maka hipotesis diterima dan jika p value sig  α 0,05 maka
hipotesis ditolak. Merujuk  pada  Tabel  4.12  diketahui  bahwa  koefisien  komunikasi  terhadap
kepuasan kerja adalah sebesar 0,013 dengan taraf signifikansi pada nilai probabilitas p-value  sebesar  0,859  atau  lebih  besar  dari  taraf  signifikansi  5  atau  0,05.  Atas
dasar  fakta  ini,  maka  H
1
yang  diajukan  dalam  penelitian,  yakni  bahwa  komunikasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja ditolak.
Koefisien partisipasi penyusunan anggaran terhadap kepuasan kerja diketahui sebesar 0,219 dengan taraf signifikansi pada nilai probabilitas p-value sebesar 0,042
atau  lebih  kecil  dari  taraf  signifikansi  5.  Berdasarkan  fakta  ini,  maka  H
2
yang diajukan  dalam  penelitian  ini,  yakni  bahwa  partisipasi  penyusunan  anggaran
berpengaruh  positif  signifikan  terhadap  kepuasan  kerja  diterima.  Hasil  temuan  ini
memberikan  makna  bahwa  semakin  tinggi  partisipasi  penyusunan  anggaran,  maka akan semakin tinggi kepuasan kerja manajerial.
Koefisien  kompensasi  terhadap  kepuasan  kerja  diketahui  sebesar  0,074 dengan  taraf  signifikansi  pada  nilai  probabilitas  p-value  sebesar  0,348  atau  lebih
besar dari taraf signifikansi 5. Berdasarkan fakta ini, maka H
3
yang diajukan dalam penelitian  ini,  yakni  bahwa  kompensasi  berpengaruh  signifikan  terhadap  kepuasan
kerja ditolak.
Berikutnya  koefisien  pengembangan  karir  terhadap  kepuasan  kerja  diketahui sebesar 0,224 dengan nilai signifikansi probabilitas p-value sebesar 0,023 atau lebih
kecil  dari  taraf  signifikansi  5.  Berdasarkan  temuan  ini,  maka  H
4
yang  diajukan
dalam penelitian ini, yakni bahwa pengembangan karir berpengaruh positif signifikan
terhadap  kepuasan  kerja  diterima.  Hasil  temuan  ini  memberikan  makna  bahwa
semakin  tinggi  pengembangan  karir,  maka  akan  semakin  tinggi  kepuasan  kerja pimpinan.
Terakhir  koefisien  motivasi  terhadap  kepuasan  kerja  diketahui  sebesar  0,583 dengan  nilai  signifikansi  probabilitas  p-value  sebesar  0,000  atau  lebih  kecil  dari
taraf  signifikansi  5.  Berdasarkan  temuan  ini,  maka  H
13
yang  diajukan  dalam penelitian  ini,  yakni  bahwa  pengembangan  karir  berpengaruh  positif  signifikan
terhadap  kepuasan  kerja  diterima.  Hasil  temuan  ini  memberikan  makna  semakin
tinggi motivasi, maka akan semakin tinggi kepuasan kerja pimpinan. Merujuk  pada  Tabel  4.11  diketahui  bahwa  koefisien  komunikasi  terhadap
motivasi kerja  adalah sebesar 0,164 dengan taraf signifikansi pada nilai  probabilitas p-value  sebesar  0,049  atau  lebih  kecil  dari  taraf  signifikansi  5  atau  0,05.  Atas
dasar  fakta  ini,  maka  H
5
yang  diajukan  dalam  penelitian,  yakni  bahwa  komunikasi
berpengaruh  positif  signifikan  terhadap  motivasi  kerja  diterima.  Hasil  temuan  ini
memberikan pemahaman bahwa  semakin tinggi  tingkat  komunikasi antara pimpinan dengan  atasannya  dan  pimpinan  dengan  bawahannya,  maka  akan  semakin  tinggi
motivasi pimpinan dalam bekerja. Koefisien  partisipasi  penyusunan  anggaran  terhadap  motivasi  kerja  diketahui
sebesar 0,256 dengan taraf signifikansi pada nilai probabilitas p-value sebesar 0,033 atau  lebih  kecil  dari  taraf  signifikansi  5.  Berdasarkan  fakta  ini,  maka  H
6
yang diajukan  dalam  penelitian  ini,  yakni  bahwa  partisipasi  penyusunan  anggaran
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja diterima. Hasil temuan ini memberikan
makna  bahwa  semakin  tinggi  partisipasi  penyusunan  anggaran,  maka  akan  semakin tinggi motivasi kerja manajerial.
Koefisien kompensasi terhadap motivasi kerja diketahui sebesar 0,191 dengan taraf signifikansi pada nilai probabilitas  p-value sebesar 0,032 atau lebih kecil dari
taraf signifikansi 5. Berdasarkan fakta ini, maka H
7
yang diajukan dalam penelitian
ini,  yakni  bahwa  kompensasi  berpengaruh  positif  terhadap  motivasi  kerja  diterima.
Hasil temuan ini memberikan makna bahwa  semakin  tinggi  kompensasi,  maka akan semakin tinggi motivasi kerja pimpinan.
Berikutnya  koefisien  pengembangan  karir  terhadap  motivasi  kerja  diketahui sebesar 0,437 dengan nilai signifikansi probabilitas p-value sebesar 0,000 atau lebih
kecil  dari  taraf  signifikansi  5.  Berdasarkan  temuan  ini,  maka  H
8
yang  diajukan dalam penelitian ini, yakni bahwa pengembangan karir berpengaruh positif signifikan
terhadap  motivasi  kerja  diterima.  Hasil  temuan  ini  memberikan  makna  bahwa
semakin  tinggi  pengembangan  karir,  maka  akan  semakin  tinggi  motivasi  kerja manajerial.