mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan responden terhadap pertanyaan yang diajukan.
3.3.2 Motivasi Motiv
Motivasi didefinisikan sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya Robbins, 2009. Indikator
motivasi kerja mengacu pada indikator yang dikemukakan oleh George 2005 meliputi arah perilaku, tingkat usaha, dan tingkat kegigihan. Instrumen yang
digunakan mengadopsi dari Kartika 2010, setiap responden diminta menjawab 15 pertanyaan dengan 5 skala likert yang merupakan pengembangan dari pengukuran
skala ordinal, yaitu mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan responden terhadap pertanyaan yang diajukan.
3.3.3 Komunikasi Komu
Komunikasi didefinisikan sebagai proses dimana informasi ditukar dan dipahami oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan maksud untuk memotivasi atau
mempengaruhi perilaku seseorang Daft, 2006. Indikator motivasi kerja mengacu pada indikator yang dikemukakan oleh Flippo mangkunegara 2009:151 yaitu
komunikasi arah keatas dan komunikasi arah kebawah. Instrumen yang digunakan mengadopsi dari Kurniawati 2008, setiap responden diminta menjawab 9
pertanyaan dengan 5 skala likert yang merupakan pengembangan dari pengukuran
skala ordinal, yaitu mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan responden terhadap pertanyaan yang diajukan.
3.3.4 Partisipasi Penyusunan Anggaran PPA
Partisipasi dalam penyusunan anggaran adalah proses mengalokasian dana untuk proyek atau pembelian dalam jangka panjang Ikhsan, 2005. Indikator yang
digunakan mengacu pada indikator yang dikemukakan oleh Soobaroyen 2005, dalam Pratama, 2013, yang menyebutkan bahwa partisipasi anggaran dapat dilihat dari
indikator yaitu keikutsertaan penyusunan anggaran, besarnya pengaruh terhadap penetapan anggaran, dan kebutuhan memberikan pendapat. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur variabel partisipasi penyusunan anggaran dikembangkan dari instrumen Wadhan 2005. Ada 5 item pertanyaan yang dipakai untuk mengukur
partisipasi penyusunan anggaran dengan menggunakan 5 poin skala likert.
3.3.5 Kompensasi Komp
Menurut Sirait 2011 kompensasi adalah suatu hal yang diterima karyawan, baik berupa uang atau bukan uang sebagai balas jasa yang diberikan bagi upaya
karyawan konstribusi karyawan yang telah diberikannya untuk perusahaan. Karyawan harus diberi imbalan yang sepadan bagi upaya yang telah mereka
keluarkan untuk mencapai tujuan perusahaan dan tujuan mereka sendiri. Indikator yang digunakan memodifikasi dari indikator yang dikemukakan oleh Wibowo 2011:
348; dalam Hermanovita, 2012, yaitu kompensasi langsung gajiupah dan