Organisasi merencanakan karir pegawai dengan meningkatkan kesejahteraannya agar pegawai lebih tinggi loyalitasnya.
3 Membantu pegawai menyadari kemampuan potensi mereka Pengembangan karir membantu menyadarkan pegawai akan kemampuannya
menduduki suatu jabatan tertentu sesuai dengan potensi dan keahliannya. 4 Memperkuat hubungan antara pegawai dan perusahaan
Pengembangan karir akan memperkuat hubungan dan sikap pegawai terhadap organisasinya.
5 Membuktikan tanggung jawab sosial Pengembangan karir menciptakan iklim kerja yang positif dan pegawai menjadi
lebih bermental sehat. 6 Membantu memperkuat program-program perusahaan
Pengembangan karir membantu program-program organisasi lainnya agar tujuan perusahaan tercapai.
7 Mengurangi turnover dan biaya kepegawaian Pengembangan karir dapat menjadikan turnover rendah dan begitu pula biaya
kepegawaian menjadi lebih efektif. 8 Mengurangi keusangan profesi dan manajerial
Pengembangan karir dapat menghindarkan dari keusangan dan kebosanan profesi dan manajerial.
9 Menggiatkan analisis dari keseluruhan pegawai
Perencanaan karir dimaksudkan mengintegrasikan perencanaan kerja dan kepegawaian.
10 Menggiatkan suatu pemikiran jarak waktu yang panjang Pengembangan karir berhubungan dengan jarak waktu yang panjang. Hal ini
karena penempatan posisi jabatan memerlukan persyaratan dan kualifikasi yang sesuai dengan porsinya.
2.7.3 Perencanaan Karir
Menurut Sofyandi 2008: 148, perencanaan karir adalah proses dimana individu mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-
tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan karir tersebut. Melalui perencanaan karir,
seseorang mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir dan merencanakan aktivitas-
aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama perencanaan karir haruslah pada kesesuaian tujuan pribadi dan kesempatan yang secara realistis tersedia.
Perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan karir organisasional dan perencanaan karir individu. Perencanaan karir organisasional
mengintegrasikan kebutuhan sumber daya manusia dan sejumlah aktivitas karir, dan lebih menitik beratkan pada jenjang atau jalur karir. Kebutuhan sumber daya manusia
merupakan komponen penting dari proses perencanaan sumber daya manusia,
sedangkan jalur karir merupakan perangkat yang mengaitkan keluarga pekerja di dalam organisasi.
Perencanaan karir individu berbeda dengan perencanaan karir yang direncanakan oleh perusahaan dimana jenis perencanaan karir individual terfokus
pada individu dan keinginan, keahlian dan hasrat individu. Perencanaan karir individu meliputi pelatihan diagnostik dan prosedur untuk membantu karyawan menentukan
“siapa saya” dari segi kompetensi dan kemampuannya. Prosedur ini meliputi pengecekan realitas untuk membantu individu menuju identifikasi yang bermakna
dari kekuatan dan kelemahannya serta dorongan memimpin kekuatan dan mengoreksi kelemahan.
Karir individual dan organisasional tidaklah berbeda. Seorang karyawan yang rencana karir individualnya tidak dapat diikuti di dalam organisasi, cepat atau lambat
karyawan tersebut kemungkinan akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu organisasi perlu membantu individu dalam perencanaan karir sehingga keduanya
dapat saling memenuhi kebutuhan masing-masing. Jalur karir career path adalah suatu lini progresi yang fleksibel, dimana seorang karyawan bergerak maju untuk
karirnya sepanjang menjadi pegawai dalam sebuah perusahaan. Perusahaan dapat membantu pengembangan karir karyawan dengan mengikuti jalur karir yang telah
disusun oleh karyawan. Indikator pengembangan karir menurut Daft 2006:152, yaitu peran pelatihan dan pendidikan dalam membantu mengukur kebutuhan karir,
promosi jabatan, dan kejelasan informasi kesempatan karir yang diberikan perusahaan.