Uji Sobel Hasil Penelitian
dengan t tabel, jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi Ghozali, 2013. Nilai t tabel dengan tingkat
signifikansi 5 adalah sebesar 1,675.
Tabel 4.16 Hasil Uji Sobel
Jalur a
2
b
2
Sa
2
Sb
2
Sab Ab
T Ket
Komu Mo KK 0,026
0,339 0,006
0,005 0,049
0,095 1,950
Sig. PPA Mo KK
0,065 0,339
0,0136 0,0110
0,074 0,149
2,009 Sig.
Komp Mo KK 0,036
0,339 0,007
0,006 0,053
0,111 2,093
Sig. PK Mo KK
0,190 0,339
0,008 0,009
0,068 0,254
3,712 Sig.
Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa variabel motivasi dalam kaitannya dengan pengaruh variabel komunikasi terhadap kepuasan kerja terbukti
sebagai variabel intervening. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji sobel yang menunjukan koefisien t-hitung sebesar 1,950 lebih besar dari t-tabelnya pada taraf
signifikansi 5 sebesar 1,675. Berdasarkan fakta ini, maka H
9
yang diajukan dalam penelitian ini, yakni semakin tinggi komunikasi, maka akan berpengaruh positif
signifikan terhadap kepuasan kerja melalui variabel motivasi diterima.
Hasil uji sobel menunjukkan bahwa motivasi terbukti memediasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kepuasan kerja. Dilihat pada tabel
menunjukan nilai t hitung sebesar 2,009 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,675. Dengan demikian H
10
yang diajukan dalam penelitian ini, yakni semakin tinggi partisipasi penyusunan anggaran, maka akan berpengaruh positif
signifikan terhadap kepuasan kerja melalui variabel motivasi diterima.
Hasil uji sobel menunjukan bahwa motivasi terbukti memediasi hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja. Dilihat pada tabel menunjukan nilai t
hitung sebesar 2,093 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,675. Dengan demikian H
11
yang diajukan dalam penelitian ini, yakni semakin tinggi kompensasi, maka akan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja
melalui variabel motivasi diterima.
Selanjutnya hasil uji sobel menunjukan bahwa motivasi terbukti memediasi hubungan antara pengembangan karir dengan kepuasan kerja. Dilihat pada tabel
menunjukan nilai t hitung sebesar 3,712 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,675. Dengan demikian H
12
yang diajukan dalam penelitian ini, yakni semakin tinggi pengembangan karir, maka akan berpengaruh positif signifikan
terhadap kepuasan kerja melalui variabel motivasi diterima.