Kegunaan Praktis Manfaat Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan untuk menambah informasi bagi manajemen tentang pentingnya pengaruh komunikasi, kompetensi, kompensasi, dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan untuk dijadikan bahan masukan dalam penyusunan kebijakan perencanaan dan pengendaliaan operasi yang lebih efektif. 1.4.2 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan ilmu dalam bidang studi yang membahas mengenai kinerja karyawan khususnya mengenai topik kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini juga dapat dijadikan sumber referensi untuk penelitian selanjutnya. 14 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dua Faktor

Teori dua faktor dikemukakan oleh Frederick Herzberg 1959; dalam Robbins, 2009: 227. Herzberg menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya.Teori Herzberg memberikan dua kontribusi penting bagi pimpinan organisasi dalam memotivasi karyawan. Pertama, teori lebih eksplisit dari teori hirarki kebutuhan Maslow, khususnya mengenai hubungan antara kebutuhan dalam performa pekerjaan, kedua, kerangka ini membangkitkan model aplikasi, pemerkayaan pekerjaan. Penelitian Herzberg diadakan dengan melakukan wawancara terhadap subjek insinyur dan akuntan. Masing-masing subjek diminta menceritakan kejadian yang dialami oleh mereka baik yang menyenangkan memberikan kepuasan maupun yang tidak menyenangkan atau tidak memberikan kepuasan. Kemudian hasil wawancara dianalisis untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja. Dua faktor yang dapat menyebabkan rasa puas atau tidak puas menurut Herzberg yaitu faktor pemeliharaan hygiene factors dan faktor pemotivasian motivasional factors. Faktor pemeliharaan meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan, hubungan dengan pengawas, hubungan dengan sub ordinat, hubugan dengan pegawai lain, upah, keamanan kerja, kondisi kerja, dan status. Sedangkan faktor pemotivasian meliputi dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan, work it self, kesempatan berkembang, pencapaian, pengakuan, dan tanggung jawab. Teori ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh dari motivasi dan kepuasan kerja pimpinan dilihat dari komunikasi, partisipasi penyusunan anggaran, kompensasi, dan pengembangan karir. Faktor motivasi mewakili variabel partisipasi penyusunan anggaran dan pengembangan karir. Kepuasan disini tidak terutama dikaitkan dengan perolehan hal-hal yang bersifat materi. Pegawai yang termotivasi akan menyukai pekerjaan yang memungkinnya menggunakan kreativitas dan inovasinya. Pegawai yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan bekerja dengan tingkat tanggung jawab yang tinggi dan akan merasa mencapai prestasi kerja yang tinggi. Pegawai juga akan merasa senang karena mendapat pengakuan dari organisasi akan hasil kerjanya. Survei yang diadakan mengenai motivasi karyawan menemukan bahwa karyawan yang menyumbang ide di lingkungan kerja kemungkinan besar merasa dihargai, berkomitmen, dan termotivasi. Pegawai akan termotivasi dalam bekerja jika pegawai mendapatkan kesempatan untuk berkembang dalam organisasi. Seorang pegawai dalam bekerja pasti menginginkan sesuatu yang lebih dalam bekerja, mereka menginginkan kemajuan dalam karirnya. Faktor pemeliharaan hygiene mewakili variabel komunikasi dan kompensasi. Faktor pemeliharaan ini menilai bahwa pegawai cenderung melihat kepada apa yang diberikan oleh organisasi kepada pegawai dan kinerjanya diarahkan kepada perolehan hal-hal yang diinginkannya dari organisasi. Pegawai yang bekerja dalam organisasi membutuhkan interaksi dengan pegawai lain agar terjadi komunikasi yang lancar

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 4 21

Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 3 22

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI Pengaruh Kompensasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris pada DPPKAD Kabupat

0 2 16

PENGARUH KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA HUBUNGAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN Pengaruh Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Hubungan Partisipasi Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Karyawan ( Survey Pada Karyawan Perpustak

0 0 15

PENGARUH KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA HUBUNGAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN Pengaruh Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Hubungan Partisipasi Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Karyawan ( Survey Pada Karyawan Perpustak

0 0 12

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MELALUI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

0 0 14

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP PRESTASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 20

View of PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI MEDIASI MOTIVASI KERJA

0 0 20

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PROGRAM PELATIHAN, PERSEPSI TENTANG PENGEMBANGAN KARIR DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA MANAJER SKRIPSI

0 0 70