akan termotivasi dalam bekerja untuk mencapai tujuan. Pegawai akan bekerja dengan keras sehingga organisasi mengakui hasil kerjanya. Agar karir seseorang mengalami
pengembangan, dibutuhkan perencanaan karir yang dilakukan oleh individu dan juga organisasi. Manajemen karir yang telah direncanakan oleh organisasi dengan
perencanaan karir yang direncanakan oleh pegawai tidak selalu sama untuk itu pengembangan karir berusaha untuk menyelaraskan rencana tersebut. Jika
perencanaan karir yang direncanakan pegawai sesuai dengan kesempatan karir yang diberikan oleh organisasi, maka dalam diri pegawai akan timbul semangat kerja yang
tinggi, untuk itu organissi harus memiliki program pengembangan karir untuk pegawainya. Adanya program pengembangan karir, pegawai akan lebih semangat
dalam bekerja, karena pegawai merasa aman akan rencana karir yang telah direncanakan pegawai dan pegawai juga pasti akan lebih setia terhadap organissi
apabila sudah mendapat jaminan tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Haryani 2013, pengembangan karir
yang lebih terarah terbukti mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai. Semakin baik arah program pengembangan karir, maka motivasi kerja pegawai akan semakin
meningkat.
2.9.9 Pengaruh Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja melalui Motivasi
Berkomunikasi dengan orang lain pasti sangat dibutuhkan dalam bekerja, entah itu dengan sesama pegawai atau dengan atasan. Saat berkomunikasi tentunya
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Komunikasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja, karena dalam berkomunikasi akan terjadi pertukaran informasi antar pegawai yang satu dengan yang lainnya dan dapat meningkatkan semangat kerja pada
masing-masing individu dalam suatu organisasi. Menurut Septiadi 2010 dalam penelitiannya menemukan bahwa semakin tinggi tingkat komunikasi antar karyawan
maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan. Informasi tersebut bisa berupa pesan penyemangat, lelucon untuk menghilangkan penat, curahan isi hati, bahkan
informasi penting yang akan menunjang karir seorang pegawai sehingga setelah saling berkomunikasi akan mewujudkan kepuasan pegawai dalam bekerja
melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Komunikasi juga memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada
pegawai tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana dilakukan, seberapa baik dikerjakan dan seterusnya Kurniawati, 2008. Komunikasi juga berpengaruh
terhadap motivasi pegawai, dimana setelah melakukan komunikasi pegawai mendapat informasi penting yang dapat menunjang karirnya atau informasi tersebut membuat
pegawai bahagia. Filemon 2013 menemukan bahwa semakin tinggi komunikasi organisasi maka semakin tinggi pula motivasi kerja yang dihasilkan. Sehingga
pegawai dalam bekerja akan berusaha sebaik mungkin dan akan puas akan hasil pekerjaannya. Seseorang yang mempunyai komunikasi yang baik terhadap rekan
kerjanya akan bersemangat dan termotivasi dalam bekerja, dan hasil pekerjaannya akan menjadi baik. Karena komunikasi dapat memotivasi dan mendorong orang lain
untuk melakukan hal yang positif, sehingga membuat pegawai akan merasa puas terhadap pekerjaannya.