Konsekuensi Lebih Lanjut Teknik Analisis Data

58

4.1.1.1 Deskripsi Implementasi Pembelajaran 1. Deskripsi Pembelajaran di kelas kontrol

Implementasi pembelajaran di kelas kontrol yang terdiri dari 25 siswa diimplementasikan dalam tiga bagian setiap pertemuannya, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. Pada kelas kontrol tidak diberikan treatment. Metode pembelajaran yang digunakan, yaitu metode ceramah. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan selama proses pembelajaran di kelas kontrol, yaitu kegiatan pembelajaran dimulai dengan pemberian soal pretest pada kelas kontrol yaitu kelas VA. Pretest dilakukan pada hari Sabtu, 12 September 2015 dengan menggunakan 5 soal uraian. Pada kegiatan awal guru melakukan tanya jawab pada siswa tentang contoh-contoh bangun datar trapesium dan layang-layang yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan kepada siswa tentang sifat-sifat, luas bangun datar trapesium dan layang-layang, serta menjelaskan dalil Pytagoras menggunakan metode ceramah. Selama kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru. Pada kegiatan akhir, siswa dan guru merangkum proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Pada pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 September 2015, materi yang diajarkan mengenai sifat-sifat dan contoh-contoh bangun datar trapesium. Selama kegiatan proses pembelajaran hanya diisi dengan penjelasan dari guru sedangkan siswa hanya mendengarkan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 21 September 2015, materi yang diajarkan mengenai luas bangun datar trapesium dan dalil Pytagoras. Selama kegiatan proses pembelajaran hanya diisi dengan penjelasan dari guru sedangkan siswa hanya mendengarkan. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 22 September 2015, materi yang diajarkan mengenai sifat-sifat dan contoh-contoh bangun datar layang-layang. Selama kegiatan proses pembelajaran hanya diisi dengan penjelasan dari guru sedangkan siswa hanya mendengarkan. Pertemuan keempat pada hari Rabu, 23 September 2015, materi yang diajarkan mengenai luas bangun datar layang-layang. Selama kegiatan proses pembelajaran hanya diisi dengan penjelasan dari guru sedangkan siswa hanya mendengarkan. 59

2. Deskripsi Pembelajaran di kelas eksperimen

Implementasi pembelajaran di kelas eksperimen yang terdiri dari 25 siswa diimplementasikan dalam tiga bagian setiap pertemuannya, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. Pada kelas eksperimen diberikan treatment, yaitu model pembelajaran van Hiele. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya adalah informasi, orientasi, eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan selama proses pembelajaran di kelas eksperimen, yaitu kegiatan pembelajaran dimulai dengan pemberian soal pretest pada kelas eksperimen yaitu kelas VB. Pretest dilakukan pada hari Sabtu, 12 September 2015 dengan menggunakan 5 soal uraian. Pertemuan awal guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai bangun datar yang pernah dipelajari, siswa membentuk kelompok kecil. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran supaya siswa tidak bingung saat melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran van Hiele. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang sama. Pada kegiatan inti diawali dengan langkah diawali dengan langkah pertama, informasi, guru dan siswa menggunakan tanya jawab. Langkah kedua, Orientasi terpadu, siswa melakukan kegiatan melipat, mengukur dan mencari simetri putar dan lipat bangun datar trapesium dan layang-layang sehingga siswa mampu menemukan konsep khusus dari geometri. Langkah ketiga eksplisitasi, siswa mempersentasikan hasil pengamatan di depan kelas sehingga siswa mampu menggambarkan konseptualisasi ke dalam bahasa mereka sendiri dan mempelajari beberapa istilah dalam matematika. Langka keempat, orientasi bebas, siswa berdiskusi di dalam kelompok untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan oleh guru sehingga siswa diharapkan dapat memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Pada kegiatan penutup diawali dengan langkah kelima, integrasi. Siswa membuat rangkuman dan guru mengklarifikasinya.

4.1.2 Uji Hipotesis Penelitian I

Hipotesis penelitian I adalah penerapan model pembelajaran van Hiele berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi materi bangun datar pada pelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 8 230

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 1 225

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

Pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika kelas V SD - USD Repository

0 8 257