62
pretest, pada kelompok eksperimen dengan nilai n = 25SD = 0,97 SE = 0,19. Pada kelompok kontrol dengan nilai n = 25 SD = 0,73 SE = 0,14. Hasil uji perbandingan
skor pretest kemampuan mengevaluasi menunjukkan bahwa t = -0,454, df = 48, harga sig. 2-tailed sebesar 0,65 atau p 0,05 sehingga H
null
diterima dan H
i
ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengevaluasi, dengan kata lain kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan awal yang sama sehingga dapat
dibandingkan.
4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi skor pretest dan posttest bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan
mengevaluasi, karena distribusi data normal digunakan independent samples t-test. Analisis statistik selanjutnya menggunakan Independent samples t-test untuk menarik
kesimpulan jika hasil penelitian menolak hipotesis penelitian. Kriteria yang akan digunakan untuk menolak H
null
adalah jika harga Sig 2-tailed 0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengevaluasi. Hasil penelitian menggunakan dampak intervensi ekperimental bertujuan untuk mengetahui apakah
pengaruhnya signifikan atau tidak, akan dianalisis dengan statistik, sehingga menghasilkan rumus: O2 - O1
– O4 – O3 yaitu dengan mengurangkan selisih skor posttest I
– pretest pada kelompok eksperimen dengan selisih skor posttest I – pretest pada kelompok kontrol. Apabila hasilnya negatif, efeknya adalah negatif tidak ada
pengaruh dan apabila hasil positif, efeknya adalah positif ada pengaruh Cohen, dkk, 2007: 277.
Sebelum itu, perlu dilakukan uji asumsi homogenitas varian dengan Levene’s
test. Jika harga sig. 0,05 berarti variannya homogen. Jika harga sig. 0,05 berarti variannya tidak homogen. Jika variannya homogen data yang dibaca adalah data pada
baris pertama sedangkan bila tidak homogen data yang dibaca adalah data pada baris
63
kedua. Berikut merupakan tabel hasil uji homogenitas varian menggunakan Levene’s
test lihat Lampiran 4.4.
Tabel 4.4 Uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test
SelKonEksEv F
Sig. Keterangan
1,772 0,189
Variannya homogen
Data di atas menunjukkan hasil uji homogenitas varian yang menggunakan Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95. Diperoleh harga F = 1,772 dan harga
sig. 0,18 p 0,05. Dengan demikian terdapat homogenitas varian sehingga data yang dibaca adalah data pada baris pertama.
Tabel 4.5 Uji Selisih skor Pretest dan Posttest I kemampuan mengevaluasi
Hasil Uji Selisih sig. 2-tailed
Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,01
Ada perbedaan
Analisis data menunjukkan mean kelompok eksperimen 2,24 lebih tinggi daripada mean kelompok kontrol 1,63. Berdasarkan hasil data analisis statistik rerata
selisih pretest dan posttest I diperoleh pada kelompok eksperimen dengan nilai n = 25 SD = 0,97 SE = 0,19. Pada kelompok kontrol dengan nilai n = 25 SD = 0,73 SE =
0,14. Tetapi jika dilihat dari perolehan data tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara selisih skor pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
dengan nilai t = -2,46. Hasil uji rerata selisih pretest dan posttest I kemampuan mengevaluasi menunjukkan bahwa t = - 2,46, df = 48, harga sig. 2-tailed sebesar
0,01 atau p 0,05 sehingga H
null
ditolak dan H
i
diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen pada kemampuan mengevaluasi, dengan kata lain penerapan model pembelajaran van Hiele berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi.
Berikut adalah perbandingan selisih skor pretest dan posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.