15
c. Tahap 2 Deduksi Informal
Pada tahap ini siswa dapat membuat hubungan keterkaitan antar bangun geometri berdasar sifat atau ciri-cirinya. Siswa mulai dapat berpikir tentang sifat-sifat
bangun geometri tanpa batasan dari objek lain sehingga mereka dapat membuat hubungan antar bangun dengan menggunakan sifat-sifat tersebut van de Walle, 2008:
153. d.
Tahap 3 Deduksi Pada tahap ini siswa mampu bekerja dengan pernyataan-pernyataan abstrak
tentang sifat-sifat geometris dan membuat kesimpulan lebih berdasarkan pada logika daripada naluri van de Walle, 2008: 154. Siswa membuat daftar aksioma dan
definisi untuk membuat teorema. e.
Tahap 4 Ketepatan Pada tahap ini secara umum untuk mahasiswa jurusan matematika yang
mempelajari geometri sebagai cabang dari ilmu matematika. Contohnya geometri bola berdasarkan garis-garis yang tergambar pada bola bukannya pada bidang atau
ruang biasa van de Walle, 2008: 154. Secara umum tingkatan berpikir dalam pembelajaran geometri berdasarkan
teori van Hiele dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 2.1 Tingkatan teori van Hiele Sumber :http:www.buzzle.comarticlesgeometry-terms.html
16
3. Tahap-tahap Pembelajaran menurut van Hiele
Model pembelajaran van Hiele dalam kemajuan dari satu tingkat ke yang berikutnya melibatkan lima tahap, yaitu informasi, orientasi dipandu, eksplisitasi,
orientasi bebas, dan integrasi. Tahap yang mengarah ke tingkat yang lebih tinggi dari pemikiran, yang digambarkan sebagai berikut dengan contoh-contoh yang diberikan
untuk transisi dari level 0 sampai level 1yaitu Mateya, 2008: 23-25. a.
Informasi Information Pada awal tingkat ini, guru dan siswa menggunakan tanya jawab dan kegiatan
tentang objek-objek yang dipelajari pada tahap berpikir siswa. Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik sambil melakukan observasi. Tujuan dari kegiatan
ini adalah guru dapat mempelajari pengalaman awal yang dimiliki siswa mengenai topik yang dibahas.
b. Orientasi terpadu Guided Orientation
Pada Fase ini mengetahui struktur topik seperti angka, kosakata, simbol, definisi, sifat dan hubungan. Guru berperan mengarahkan kegiatan siswa dengan
membimbing siswa dengan kegiatan yang sesuai. Kegiatan yang dilakukan meliputi: melipat, mengukur, dan mencari simetri putar dan lipat. Tahap ini bertujuan agar
siswa mampu menemukan konsep khusus dari bangun geometri.
c. Eksplisitasi Explicitation
Pada fase ini siswa mendapatkan pengetahuan tentang ide geometri, hubungan, pola, dan sebagainya selama pembelajaran. Siswa menjadi eksplisit
menyadari konseptualisasi geometriknya, siswa menggambarkan konseptualisasi ke dalam bahasa mereka sendiri dan mempelajari beberapa istilah dalam matematika.
Pada fase ini siswa melakukan pengamatan dan menggunakan kosakata yang akurat
serta tepat dengan bantuan dari guru.
d. Orientasi Bebas Free Orientation
Pada fase ini siswa memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Guru berperan untuk memilih materi dan masalah yang tepat sehingga dapat mendorong
siswa untuk melakukan refleksi dan menguraikan masalah dengan solusi mereka