Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

43 Tabel 3.3 Rubrik Penilaian No. Soal Variabel Implementas i Kriteria Sk or 4 Mengevaluasi Menguji dua rumus untuk mencari tinggi trapesium. Jika dapat menghitung dan menuliskan rumus dalil pytagoras dan rumus tinggi trapesium secara detail serta mendapat hasil yang benar. 5 Jika dapat menghitung namun tidak menuliskan rumus dalil pytagoras dan rumus tinggi trapesium serta mendapat hasil yang tepat. 4 Jika dapat menghitung namun tidak menuliskan rumus dalil pytagoras dan rumus tinggi trapesium serta mendapat hasil yang kurang tepat. 3 Jika dapat mencari tinggi trapesium dengan rumus tinggi trapesium serta mendapat hasil yang salah. 2 Jika tidak dapat menghitung dan menuliskan rumus dalil pytagoras dan rumus tinggi trapesium secara detail serta mendapat hasil yang salah. 1 Menilai konsistensi dalam permasalahan yang diberikan. Jika dapat menemukan tinggi trapesium dengan menggunakan rumus dalil pytagoras dan mendapatkan hasil yang sama dengan rumus tinggi trapesium. 5 Jika dapat menemukan tinggi trapesium menggunakan rumus dalil pytagoras dan mendapatkan hasil yang sama dengan rumus tinggi trapesium namun tidak menuliskan rumus terlebih dahulu. 4 Jika dapat menemukan tinggi trapesium menggunakan rumus dalil pytagoras dan mendapatkan hasil yang kurang tepat dengan rumus tinggi trapesium serta dalam menuliskan rumus salah. 3 Jika dapat menemukan tinggi trapesium menggunakan rumus dalil pytagoras dan mendapatkan hasil yang berbeda dengan rumus tinggi trapesium. 2 Jika tidak dapat menemukan tinggi trapesium dengan menggunakan rumus dalil pytagoras dan mendapatkan hasil yang tidak sama dengan rumus tinggi trapesium. 1 5 a Menemukan inkonsistensi dalam permasalahan yang diberikan. Jika dapat menjelaskan alasan secara detail bahwa terdapat tiga unsur yang tidak memenuhi dalam membuat bingkai foto. 5 Jika dapat menjelaskan alasan bahwa terdapat dua unsur yang tidak memenuhi dalam membuat bingkai foto. 4 Jika dapat menjelaskan alasan bahwa terdapat satu unsur yang tidak memenuhi dalam membuat bingkai foto. 3 Jika dapat menjelaskan alasan bahwa terdapat satu unsur yang tidak memenuhi dalam membuat bingkai foto namun kurang detail. 2 Jika tidak dapat menjelaskan alasan bahwa terdapat tiga unsur yang tidak memenuhi dalam membuat bingkai foto. 1 Mengkombin asikan potongan- Jikadapat mengkombinasikan potongan-potongan puzzle menjadi bentuk empat bangun datar, yaitu trapesium siku-siku, trapesium sama kaki, dan dua 5 44 5 c Mencipta potongan puzzle menjadi bentuk bangun datar trapesium dan layang-layang dalam karya mainan. bangun datar layang-layang. Jikadapat mengkombinasikan potongan-potongan puzzle menjadi bentuk tiga bangun datar, yaitu trapesium siku-siku, dan dua bangun datar layang- layang. 4 Jikadapat mengkombinasikan potongan-potongan puzzle menjadi bentuk dua bangun datar, yaitu dua bangun datar layang-layang. 3 Jikadapat mengkombinasikan potongan-potongan puzzle menjadi bentuk satu bangun datar, yaitu bangun datar layang-layang. 2 Jikatidak dapat mengkombinasikan potongan-potongan puzzle menjadi bentuk empat bangun datar, yaitu trapesium siku-siku, trapesium sama kaki, dan dua bangun datar layang-layang. 1 5 b Merancang karya mainan yang berbentuk bangun datar trapesium. Jika dapat merancang alatbahan dan langkah-langkah pembuatan bingkai foto dengan runtut dan detail. 5 Jika dapat merancang alatbahan dan langkah-langkah pembuatan bingkai foto namun ada 2 langkah yang tidak disebutkan. 4 Jika dapat merancang alatbahan dan langkah-langkah pembuatan bingkai foto namun ada 2 alatbahan dan 2 langkah yang tidakdisebutkan. 3 Jika dapat merancang alatbahan dan langkah-langkah pembuatan bingkai foto namun ada 2 alatbahan dan 4 langkah yang tidakdisebutkan. 2 Jika tidak dapat merancang alatbahan dan langkah- langkah pembuatan bingkai foto secara runtut. 1 Memproduksi karya mainan yang berbentuk trapesium. Jika dapat memproduksi bingkai foto bentuk trapesium sama kaki yang sesuai dengan ukuran dan menghias bingkai foto dengan rapi dan menarik. 5 Jika dapat memproduksi bingkai foto bentuk trapesium sama kaki yang sesuai dengan ukuran dan menghias bingkai foto dengan tidak rapi. 4 Jika dapat memproduksi bingkai foto yang sesuai dengan ukuran namun tidak berbentuk trapesium sama kaki dan menghias bingkai foto dengan tidak rapi. 3 Jika dapat memproduksi bingkai foto yang tidak sesuai dengan ukuran namun berbentuk trapesium sama kaki dan menghias bingkai foto dengan tidak rapi. 2 Jika tidak dapat memproduksi bingkai foto bentuk trapesium sama kaki yang tidak sesuai dengan ukuran dan tidak menghias bingkai foto dengan rapi dan menarik. 1

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

Penelitian ini menggunakan soal essai karena soal essai ini memiliki kelebihan yaitu cara terbaik untuk membantu seseorang mengungkapkan kemampuan mengorganisasi pikiran dan menyatakan pengetahuan secara lengkap Azwar, 1996: 45 106. Soal essai yang digunakan sebagai soal pretest dan posttest sebelumnya sudah diujicobakan di SD Negeri Tukangan Yogyakarta. Dengan 2 kelas paralel yaitu kelas VA dan kelas VB. Masing-masing kelas berjumlah 25 dan 25 siswa sehingga total jumlah responden untuk uji soal yaitu 50 siswa. Peneliti menggunakan responden lebih dari 20 siswa. Soal-soal yang sudah dikerjakan oleh siswa kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui kesahihaan butir soal, sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana instrumen tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar- benar mengukur apa yang diukur Noor, 2014: 106. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2014: 173. Ada tiga validitas, yaitu validitas isi, validitas konsepkonstruk, dan validitas kriteria Noor, 2014: 133. Validitas isi content validity, berkenaan dengan isi dan format dari instrumen Sukmadinata, 2015: 229. Validitas isi menunjukkan bahwa aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang akan diukur oleh tes itu Azwar, 2013: 175. Validitas isi terdiri dari validitas muka face validity merupakan format penampilan tes appearance yang mampu memberikan kesan untuk mengungkapkan yang akan diukur dan validitas logis sampling validity merujuk kepada sejauh mana isi tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur Noor, 2014: 133. Validitas konstruk construct validity berkenaan dengan struktur dan karakteristik aspek yang akan diukur dengan instrumen Sukmadinata, 2015: 229. Validitas konstruk merupakan untuk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori yang hendak diukur Noor, 2014: 133. 46 Penelitian ini menggunakan instrumen berbentuk tes. Validitas internal instrument yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruk construct validity dan validitas isi content validity. Instrumen memiliki validitas konstruk jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan Sugiyono, 2014: 176. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas konstruk. Tahapan pertama yang akan dilakukan adalah validitas isi. Validitas isi dilakukan melalui expert judgement, dilakukan pada satu guru kelas V SD Kanisius Totogan, satu guru kelas V SD Kanisius Wirobrajan, serta satu guru matematika SMA. Mereka merupakan ahli yang membantu peneliti untuk melakukan validasi yang telah dibuat oleh peneliti, sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan dan hasil yang diperoleh digunakan untuk memperbaiki instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, validitas konstruk dicapai dengan uji empiris untuk memastikan adanya keterkaitan dari aitem tes Cohen, 2007: 163. Uji validitas konstruk diujikan kepada siswa kelas VA dan VB SD Negeri Tukangan Yogyakarta. Pemilihan SD ini, karena SD Negeri Tukangan Yogyakarta memiliki karakteristik kelas yang paralel sehingga mirip dengan SD yang akan dijadikan tempat penelitian. Sekolah ini juga menerapkan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Setelah diujikan, data tersebut ditabulasikan kemudian peneliti menghitung validitas dengan menggunakan rumus korelasi dari pearson. Kriteria yang digunakan untuk menilai validitas suatu item adalah jika harga r hitung r tabel atau jika harga sig. 2-tailed 0,05 Sugiyono, 2011: 174. Lihat lampiran 3.1 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas No. Variabel r tabel r hitung Sig. 2-tailed Keputusan 1 Mengingat 0.396 0.38 0,00 Valid 2 Memahami 0.396 0.66 0,00 Valid 3 Mengaplikasi 0.396 0.85 0,00 Valid 4 Menganalisis 0.396 0.60 0,00 Valid 5 Mengevaluasi 0.396 0.60 0,00 Valid 6 Mencipta 0.396 0.61 0,00 Valid Tabel di atas menunjukkan bahwa harga sig. 2-tailed 0,05 pada semua variabel, maka semua variabel dinyatakan valid. Peneliti hanya fokus pada variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 8 230

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 1 225

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

Pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika kelas V SD - USD Repository

0 8 257