54
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut Fraenkel, 2012: 253:
Tabel 3.7 Kriteria interprestasi koefisien korelasi Correlation Coefficient
Interpretasi
0,00 – 0,40
Rendah
0,41 – 0,60
Cukup besar
0,61 – 0,80
Sangat besar, tetapi jarang di penelitian pendidikan
0,81 atau lebih Kemungkinan salah perhitungan atau sangat besar hubungannya.
3.8.3.3 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan
Uji retensi pengaruh perlakuan dilakukan dengan membandingkan posttest I dan posttest II. Pemberian posttest II dilakukan setelah dua bulan setelah
diberikannya posttest I. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II dan efek pada posttest II apakah
pengaruhnya masih sama dengan posttest I atau tidak. Jika distribusi data normal, digunakan statistik parametrik dalam hal ini Paired samples t-test. Jika distribusi data
tidak normal digunakan statistik non parametrik dalam hal ini Wilcoxon signed ranks test Krathwohl, 2004: 546.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut Priyatno, 2012: 45: H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest I dan skor posttest II pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest I dan skor posttest II pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. II .
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut Priyatno, 2010: 108: 1.
Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan dari posttest I
–posttest II. Dengan kata lain terdapat penurunanpeningkatan skor yang signifikan dari skor pretest I dan skor
posttest II . 2.
Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan dari posttest I
–posttest II. Dengan kata lain
55
tidak terdapat penurunanpeningkatan skor yang signifikan dari skor pretest I dan skor posttest
Untuk mengetahui persentase peningkatan skor pretest ke posttest I digunakan rumus sebagai berikut.
Gambar 3.6 Rumus Uji Peningkatan Skor Posttest I-Posttest II
3.8.3.4 Dampak Pengaruh Perlakuan
Untuk mengetahui dampak pengaruh perlakukan, peneliti menggunakanteknik kualitatif untuk melengkapi data penelitian yang tidak dapat diukur melalui
pengumpulan data secara kuantitatif. Penelitian eksperimental disarankan untuk memasukkan elemen penelitian kualitatif untuk lebih menyingkap sudut pandang
subjek yang diteliti Krathwohl, 2004: 547. Untuk itu, peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara terhadap guru serta siswa. Observasi observation atau
pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi
dapat dilakukan secara partisipatif ataupun nonpartisipatif. Dalam observasi partisipatif, pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi
nonpartisipatif, pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan dan hanya berperan mengamati kegiatan Sukmadinata, 2015: 220. Peneliti menggunakan observasi
nonpartisipatif, karena peneliti hanya berperan untuk mengamati kegiatan. Observasi tersebut dilaksanakan pada saat pembelajaran matematika berlangsung yang
dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru yang ditunjuk dan enam siswa dari kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen untuk mengetahui dampak dari model pembelajaran van Hiele. Wawancara interview dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara
individual. Hal penting yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pewawancara