Kemampuan Mengevaluasi Proses Kognitif

21 masyarakat, dan kurikulum teknologis. Dihubungkan dengan desain kurikulum tersebut, maka Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan KTSP memiliki semua unsur tersebut sekaligus sebagai karakteristik Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan KTSP, yaitu pertama, kurikulum disiplin ilmu. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan siswa yang harus menempuh jumlah mata pelajaran yang terdapat pada struktur program Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan KTSP dan keberhasilan dapat diukur melalui hasil kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Kedua, Kurikulum pengembangan individu. Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan KTSP memiliki prinsip-prinsip pembelajaran yang menekankan aktivitas siswa yang menemukan sendiri tentang materi pelajaran yang melalui berbagai macam pendekatan dan model pembelajaran. Ketiga, kurikulum yang mengakses kepentingan daerah. Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan KTSP berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungannya, kurikulum tersebut didasarkan pada keberagaman kondisi, sosial, budaya yang berbeda. Keempat, kurikulum teknologis. Hal ini dapat dilihat dari standar kompetensi, kompetensi dasar yang dijabarkan pada indicator hasil belajar maka dapat dilakukan penilaian dengan mengukur sejumlah perilaku yang terukur Sanjaya, 2009: 130-131.

2.1.1.7 Matematika

Matematika berasal dari kata bahasa Yunani, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedangkan dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang berkaitan dengan penalaran Depdiknas, 2001: 7. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol- simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol tersebut Susanto, 2015: 183. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, berkontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari Susanto, 2015: 185. Konsep-konsep pada kurikulum matematika SD dapat dibagi menjadi 22 tiga kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar, pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan Heruman, 2007: 2. 1. Penanaman Konsep Dasar Pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut. Penanaman konsep dasar merupakan jembatan yang dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep baru matematika yang abstrak. Siswa memerlukan media atau alat peraga yang dapat digunakan untuk membantu pola pikir siswa dalam pembelajaran agar lebih memahami dan mengerti Heruman, 2007: 3. 2. Pemahaman Konsep Pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika Heruman, 2007: 3. 3. Pembinaan Keterampilan Pembelajaran pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih terampilan dalam menggunakan berbagai konsep matematika Heruman, 2007: 3. Pembelajaran matematika memiliki tujuan, secara umum yaitu siswa mampu dan terampil menggunakan matematika dan siswa mampu berpikir dengan logis dalam penerapan matematika. Kompetensi atau kemampuan umum dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar sebagai berikut Depdiknas, 2001: 9: 1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan operasi hitung campuran. 2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume. 3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat. 4. Menggunakan pengukuran, yaitu satuan, kesetaraan antar satuan, dan penaksiran pengukuran. 5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, yaitu ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan menyajikan data.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 8 230

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 1 225

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

Pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika kelas V SD - USD Repository

0 8 257