61
4.1.2.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yang dimiliki memiliki kemampuan awal yang sama untuk membuat
perbandingan selanjutnya. Skor pretest kemampuan mengevaluasi menggunakan uji statistik parametrik Independent samples t-test. Sebelum itu, perlu dilakukan uji
asumsi homogenitas varian dengan Levene’s test. Jika harga sig. 0,05 berarti ada
homogenitas varian pada kedua data yang dibandingkan. Jika harga sig. 0,05 berarti tidak ada homogenitas varian pada kedua data yang dibandingkan. Jika
variannya homogen data yang dibaca adalah data pada baris pertama sedangkan bila tidak homogen data yang dibaca adalah data pada baris kedua. Berikut Berikut
merupakan tabel hasil uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test lihat
Lampiran 4.3.
Tabel 4.2 Uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test
PreKonEksEv F
Sig. Keterangan
3,779 0,058
Varian Homogen
Data di atas menunjukkan hasil uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test tingkat kepercayaan 95 diperoleh harga F = 3,77 dan harga sig. 0,058
p 0,05. Dengan demikian terdapat homogenitas varian sehingga data yang dibaca adalah data pada baris pertama pada output statistik SPSS.
Kriteria yang digunakan untuk menolak H
null
adalah jika harga 2-tailed 0,05 Priyatno, 2012: 23. Analisis uji perbedaan kemampuan awal dengan
independent samples t-test menyampaikan data berikut lihat Lampiran 4.3.
Tabel 4.3 Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest kemampuan mengevaluasi.
Hasil Pretest sig. 2-tailed
Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,65
Tidak ada perbedaan
Tabel di atas menunjukkan mean 2,24 kelompok eksperimen lebih tinggi daripada mean 1,63 kelompok kontrol. Berdasarkan analisis uji perbedaan rerata skor
62
pretest, pada kelompok eksperimen dengan nilai n = 25SD = 0,97 SE = 0,19. Pada kelompok kontrol dengan nilai n = 25 SD = 0,73 SE = 0,14. Hasil uji perbandingan
skor pretest kemampuan mengevaluasi menunjukkan bahwa t = -0,454, df = 48, harga sig. 2-tailed sebesar 0,65 atau p 0,05 sehingga H
null
diterima dan H
i
ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengevaluasi, dengan kata lain kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan awal yang sama sehingga dapat
dibandingkan.
4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi skor pretest dan posttest bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan
mengevaluasi, karena distribusi data normal digunakan independent samples t-test. Analisis statistik selanjutnya menggunakan Independent samples t-test untuk menarik
kesimpulan jika hasil penelitian menolak hipotesis penelitian. Kriteria yang akan digunakan untuk menolak H
null
adalah jika harga Sig 2-tailed 0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengevaluasi. Hasil penelitian menggunakan dampak intervensi ekperimental bertujuan untuk mengetahui apakah
pengaruhnya signifikan atau tidak, akan dianalisis dengan statistik, sehingga menghasilkan rumus: O2 - O1
– O4 – O3 yaitu dengan mengurangkan selisih skor posttest I
– pretest pada kelompok eksperimen dengan selisih skor posttest I – pretest pada kelompok kontrol. Apabila hasilnya negatif, efeknya adalah negatif tidak ada
pengaruh dan apabila hasil positif, efeknya adalah positif ada pengaruh Cohen, dkk, 2007: 277.
Sebelum itu, perlu dilakukan uji asumsi homogenitas varian dengan Levene’s
test. Jika harga sig. 0,05 berarti variannya homogen. Jika harga sig. 0,05 berarti variannya tidak homogen. Jika variannya homogen data yang dibaca adalah data pada
baris pertama sedangkan bila tidak homogen data yang dibaca adalah data pada baris