10
peran organisasi gerakan petani di dalam proses perubahan sistem agraria. Lawan petani bukan hanya berada pada tataran lokal dan kongkrit, tetapi juga
berada pada tataran wilayah provinsi dan nasional, bahkan berada pada tataran global dan abstrak. Pasca maraknya aksi-aksi reklaiming justru terjadi penguatan
organisasi gerakan petani tingkat wilayah provinsi dan berjejaring dengan organisasi gerakan agraria tingkat nasional dan transnasional. Namun demikian,
adanya gejala semakin meluruhnya gerakan petani saat ini maka studi tentangnya juga perlu dicari penjelasan tentang bagaimana kekuatan hubungan
agraria terkonstruksi sebelumnya. Berdasarkan penjelasan tentang permasalahan di atas, maka secara dirinci
dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Sejauh mana realitas struktur hubungan agraria terkonstruksi sehingga
menjadi prakondisi utama munculnya gerakan petani ? 2. Kondisi-kondisi utama apa saja yang mendukung dilancarkannya aksi-aksi
kolektif dalam gerakan petani ? 3. Sejauh mana urgensi gerakan petani dalam proses perubahan sistem agraria
di era demokratisasi saat ini ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika gerakan petani prakondisi, muncul, beroperasi, modifikasi struktur, konflik, fragmentasi
dan meluruh pada lokus supra lokal wilayah provinsi. Secara lebih rinci dapat dirumuskan beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Menjelaskan kondisi-kondisi hubungan agraria yang menjadi pemicu utama terjadinya gerakan petani.
2. Menjelaskan saling keterkaitan di antara unsur-unsurnya yang mendukung keberhasilan dilancarkannya aksi-aksi kolektif dalam gerakan petani
3. Menjelaskan arah perkembangan gerakan petani yang direpresentasikan oleh peran organisasi gerakan petani dalam melakukan perubahan struktural
agraria di era demokratisasi saat ini. Pada tataran akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pengetahuan tentang aspek-aspek penting dalam dinamika gerakan petani. Terutama dalam sosiologi gerakan sosial dapat menambah pengetahuan
tentang dinamika gerakan petani berbasis pada kesadaran baru masyarakat sipil, dan perkembangan kekuatan transformasi struktural menuju keadilan dan
11
demokrasi agraria sebagai dasar bagi peningkatan kesejahteraan petani. Akhirnya, pada tataran keilmuan penelitian ini diharapkan dapat menemukan
penjelasan teoritis konstruksi teori tentang dinamika gerakan petani yang direpresentasikan oleh peran organisasi gerakan petani skala provinsi sebagai
gerakan agraria yang menuju kearah kondisinya yang meluruh dan stagnan. Pada tataran praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat: 1 dipergunakan
untuk mengevaluasi kebijakan pembangunan di pedesaan, implementasi dan dampaknya terhadap kelangsungan hidup petani supaya menjadi waspada
dalam melaksanakan kebijakan agraria mendatang; 2 dalam melakukan revitalisasi dan reposisi kelembagaan di pedesaan berbasis komunitas petani,
yakni berupa wadah keberdayaan petani melalui jalur komunikasi dialogis dan partisipasi aktif;
31
4 menjadi masukan dalam memperkuat organisasi tani sebagai institusi sosial yang benar-benar berada dalam ranah masyarakat sipil.
Secara khusus hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan: a dalam mendukung dan mengkritisi implementasi program reforma agraria yang
kerkeadilan sosial; b dalam menyelesaikan berbagai kasus konflik pertanahan yang melibatkan komunitas petani; c dalam penguatan organisasi masyarakat
sipil, khususnya organisasi tani sebagai wadah perjuangan dan pemberdayaan petani; dan d dalam jangka panjang sebagai pendukung utama gerakan
transformasi agraria yang responsif terhadap kepentingan petani.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian