Struktur Mobilisasi Struktur Peluang Politik

34

2.3.1. Struktur Mobilisasi

Sumberdaya Struktur mobilisasi sumberdaya menunjuk pada jaringan antar aktor atau antar kelompok aktor dari bentuk informal hingga dalam bentuk organisasi formal, merupakan rangkaian posisi dalam struktur mobilisasi mikro dan meso. McCarthy membedakan antara struktur mobilisasi formal organisasi dan informal unit keluarga, jaringan pertemanan, asosiasi tenaga sukarela, unit-unit tempat bekerja, dls. 112 Mobilisasi sumberdaya merupakan proses di mana suatu organisasi menjamin kontrol kolektif terhadap sumberdaya. Sumberdaya gerakan memiliki banyak kegunaan dan terdapat pandangan yang beragam. Rogers 1974 membedakan antara “instrumental resources” yang digunakan dalam pengaruh aktual, dan “infra-resourses” merupakan kondisi yang berguna bagi sumberdaya instrumental. Jenkins 1982 juga membedakan antara “power resources” yang menyediakan alat untuk melakukan kontrol tindakan-tindakan terhadap target dan “mobilizing resources” sebagai fasilitas yang tersedia untuk memobilisasi power resources. 113 Sebagian ahli menolak gambaran instrinsik dari sumberdaya karena dianggap membatasi nilainya. Sumberdaya sebagai “assets” yang sering dimobilisasi dalam gerakan-gerakan sosial dan pandangan tentang resources juga beragam. McCarthy dan Zald 1977 menunjuk pada uang, fasilitas, tenaga kerja, dan ligitimasi; Etzioni membedakan antara sumberdaya coercive senjata, kekuatan tentara, teknologi manipulatif, utilitarian barang, pelayanan informasi, uang dan normative loyalitas, kewajiban; sedangkan Tilly menunjuk pada tanah, tenaga kerja, kapital, dan keahlian teknis. 114 Kemudian Freeman 1979 membedakan antara “tangible assets” seperti uang, fasilitas dan peralatan komunikasi, dengan “intangible assets” atau “human assets” sebagai basis utama gerakan sosial, mencakup sumberdaya terspesialisasi seperti organisasi dan keahlian legal dan para pendukung yang tidak terspesialisasi. 115

2.3.2. Struktur Peluang Politik

Berkembangnya konsepsi struktur peluang politik didasarkan pada alasan bahwa tidak semua teoritisi tradisi mobilisasi sumberdaya menerima teori Olson 112 Doug McAdam, John D. McCarthy dan Mayer N. Zald editor’s. 1996., Op. Cit., hal. 141. 113 J. Craig Jenkins. 1983. op.cit., hal. 533. 114 Charles Tilly. 1978. From Mobilization to Revolution. Amerika Serikat: Addison-Wesley Publishing Company, Inc., hal. 69. 115 J. Craig Jenkins. 1983. Op.Cit., hal. 533. 35 tentang pilihan individual sebagai pelaku utama dalam tindakan kolektif. Faktor lain seperti kesiapan struktural dan struktur dukungan atau hambatan politik juga penting dipertimbangkan. Sidney Tarrow 1994 menghubungkan antara analisis level medium atau meso kelompok dengan analisis level makro struktural. 116 Varibel yang digunakan adalah derajat keterbukaan suatu polity, keragaman elit politik, toleransi terhadap aksi protes, dan kapabilitas implementasi kebijakan pemerintah. Kemudian Herbert Kitscheldt 1986 mengoperasionalkan sebagai “derajat keterbukaan suatu rezim terhadap tuntutan-tuntutan baru” berbagai kelompok yang mempengaruhi ukuran, strategi, dan taktik gerakan. 117 Baik Tarrow maupun Kitschelt keduanya cenderung menganggap bahwa peluang politik bersifat obyektif. Pandangan ini melengkapi konseptualisasi Klandermans bahwa struktur peluang politik menunjuk pada derajat kondisi bagi munculnya gerakan sosial. 118 Keterkaitan antara struktur peluang politik dengan struktur mobilisasi sumberdaya telah dikaji secara intensif oleh Kreisi et.al. 1992, Van der Hejden et.al 1991, Koopmans dan Rucht 1995, dan Tarrow 1995. Mereka menyimpulkan bahwa ketika sistem politik bersifat tertutup terhadap klaim-klaim masyarakat, maka gerakan sosial yang terjadi agak kecil skalanya tetapi bersifat radikal, dan ketika terjadi sebaliknya maka aktivitas kelompok dalam gerakan sosial memungkinkan menjadi lebih besar tetapi kurang radikal. 119 Betapapun kuatnya struktur mobilisasi sumberdaya tidak pernah bebas dari tekanan-tekanan atau hambatan. Hal ini menunjuk pada keterkaitan antara “institutionalized politics” yang menentukan struktur peluang dan hambatan bagi berkembangnya gerakan-gerakan sosial. 120 Jadi ruang dan proses politik menjadi 116 Pada karya sebelumnya Tarrow menyatakan bahwa gerakan-gerakan sosial dibentuk secara struktural berbasis pada “opportunities” baik sebagai pendukung maupun sebagai penghambat. Kemudian definisinya tentang gerakan sosial berubah dari sebelumnya, menjadi: “perjuangan kolektif yang dilakukan oleh kelompok orang dengan tujuan bersama dan solidaritas dalam memelihara keberlanjutan interaksinya dengan para elit, para penentang dan para pemegang otoritas” Jeffrey Beasley. 1997. Social Movement Organizations and Collective Action in Mexico: a Comparative Analysis of Urban and Rural Cases. University of Kansas. Diakses dari http:www.168.96.200.17 arlibroslasa97 beasley. pdf.pdf ., pada tanggal 8 Juni 2007. 117 Jeffrey Beasley. 1997. Ibid. 118 Ulf Hjlmar.1996. Constructivist Analysis and Movement Organizations: Conceptual Clarifications. Acta Sociologica 1996 Vol. 39, pp. 169-186. Sage Publications dalam http:www.sagepublications.com. Diakses tanggal 20 Nopember 2007. 119 Ulf Hjlmar.1996. Ibid. 120 Perkembangan ini muncul perspektif atau pendekatan baru dengan sebutan beragam, yaitu teori proses politik political process theory, struktur peluang politik political opportunity structure, teori peluang politik terstruktur structured political opportunity theory. Semua teori tersebut mengandung bias struktural, menganggap bahwa para pelaku rasional berada dibawah tekanan-tekanan institusional dan lingkungan, yang membatasi kemampuan untuk mengejar tujuan-tujuannya Doug McAdam dan W. Richard Scott, 2002. Organization and Movements. Paper presented at the Annual Meetings of the American Sociological Association, Chicago, IL, August, 2002. Revised draft of a paper prepared for an invitational Conference on Organizations and Social Movements held at the University of Michigan, Ann Arbor, May 10 -11, 2002. 36 tujuan utama dilakukan gerakan yang dapat meningkatkan kapabilitasnya dalam mempengaruhi keputusan legal atau politik yang lebih baik bagi pencapaian kepentingan gerakan. 121 Sydney Tarrow menegaskan bahwa struktur peluang politik selalu berhubungan dengan sumberdaya eksternal. Sumberdaya ini dipergunakan sejalan dengan terbukanya akses kepada kelembagaan politik dan perpecahan di dalam tubuh para elit politik. 122 Menurut Kenneth T. Andrews, struktur peluang politik merupakan dimensi pelaku eksternal dari proses politik, meliputi peranan sekutu politik dan pendukungnya, ketersediaan akses di dalam sistem politik, kapabilitas dan kecenderungan negara untuk melakukan tekanan, pecahnya dan konflik antar para elit kekuasaan. 123 Struktur peluang politik merupakan determinan bentuk gerakan sosial dan juga dinamikanya yang dapat dibedakan menjadi “struktur tertutup” dan “struktur terbuka”, atau struktur keluaran output yang “kuat” dan “lemah”. Perbedaan tersebut dilihat dari konfigurasi spesifik tentang sumberdaya, susunan institusional, dan kejadian-kejadian dalam dinamika mobilisasi. Kemudian Sidney Tarrow 1994 menambahkan aspek semi formal dari struktur terbuka tersebut dalam akses kekuasaan, perubahan dalam jalur aturan, tersedianya para elit berpengaruh, dan perpecahan di dalam dan antar elit kekuasaan itu sendiri. 124 Dengan demikian, perubahan struktur peluang politik berhubungan dengan siklus gerakan sosial. Secara lebih rinci, McAdam 1996 merumuskan struktur peluang politik dalam empat aspek berikut: 1 keterbukaan relatif dari sistem politik yang melembaga, 2 kestabilan relatif dari ikatan-ikatan para elit yang menyokong suatu kebijakan tertentu, 3 ketersediaan persekutuan-persekutuan baru yang berpengaruh, dan 4 kapabilitas negara dan kecenderungan untuk dapat menekan setiap upaya mobilisasi kekuatan masyarakat. 125 Struktur peluang politik ini dapat dianggap bertanggung jawab dalam peningkatan atau 121 F. Dubet dan H.L. Thaler. 2004. Introduction: The Sociology of Collective Action Reconsidered. Corrent Sociology, July 2004, Vol. 524: 557-573 SAGE Publications. Download dari www.sagepublications.com ., hal. 559. 122 Sydney Tarrow. 1998. Power in Movement Social Movement and Contentious Politics. Cambridge: Cambridge University Press., hal. 20. 123 Tilly 1978 McAdam 1982, Morris dan Herring 1987, dan Tarrow 1994, semuanya menyatakan bahwa struktur peluang politik terkait dengan dimensi sosial, ekonomi, dan dinamika politik yang membentuk peluang-peluang dan tekanan-tekanan terhadap mobilisasi Kenneth T. Andrews. 1997. The Impacts of Social Movements on the Political Proses: The Civil Rights Movement and Black Electoral Politics in Mississippi. American Sociological Review, 1997, Vol.62 October:800-819:httpwww.UNC.edu- kta1ASR97.pdf.pdf. Download 8 Juni 2007. 124 Todd Landman. 1999. Organization and Impact: The Green Movement in Comparative Perspective. httpwww.essex.acukUCPReventsjointssessionspaperarchivemennheimw21landman.pdf.pdf. Download 8 Juni 2007. 125 Todd Landman. 1999. Ibid. 37 penurunan resiko atau keuntungan dari berbagai upaya mobilisasi kekuatan masyarakat. Melalui persepsi para pemimpin gerakan dapat disimpulkan derajat ancaman dan keuntungan berhubungan dengan keputusan kebijakan publik, kesempatan berhasilnya mobilisasi, dan bagaimana otoritas negara memfasilitasi atau menekan mobilisasi tersebut. Asumsi utama penjelasan tentang struktur peluang politik adalah bahwa mobilisasi gerakan dimungkinkan ketika terjadi perubahan iklim politik yang membuat tindakan kolektif lebih memungkinkan untuk sukses. Kitschelt 1986, Sidney Tarrow 1998, Jenkins et.al., 2003, Mayer 2004 dan Mayer dan Minkoff 2004, menyimpulkan bahwa peluang politik meningkat pada level penerimaan para elit terhadap aksi-aksi gerakan atau melakukan penstrukturan kembali hubungan-hubungan kekuasaan yang ada. 126 Misalnya, situasi politik kompetitif dan perubahan politik dapat menciptakan peluang-peluang politik untuk melakukan mobilisasi dan aksi gerakan. Sebaliknya, tekanan politik berpengaruh terhadap menurunnya aktivitas gerakan khususnya yang tujuanya lebih radikal. 127 Hanspeter Kriesi mengkritik pandangan tentang struktur peluang politik dalam gerakan sosial, karena dianggap bersifat statik dan konstan. Menurutnya, struktur peluang politik bersifat dinamis dan selalu terbuka terhadap perubahan sebagai hasil kontrol para elit baru di dalam sistem atau tercapainya konsolidasi elit lama dengan berbagai modifikasi baru. Maka perlu dipertimbangkan struktur kelembagaan formal, informal dan berbagai strategi perubahan. 128

2.3.3. Pembingkaian Framing Kolektif