59 Gambar 7. Grafik Kelayakan Modul Skala Kecil
Berdasarkan gambar 7, dapat diketahui bahwa tingkat kelayakan modul skala kecil dengan hasil kategori sangat layak dengan persentase sebesar
50 dan kategori layak sebesar 50. Hal ini menunjukkan bahwa Modul Pengetahuan Bahan Makanan Kelas X dapat digunakan sebagai media
pembelajaran baru di SMK untuk para siswa agar meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Uji Coba Lapangan Skala Besar
Tahap ini dilakukan setelah uji lapangan skala kecil dan revisi produk. Tahap uji lapangan skala kecil modul sudah dinyatakan layak sesuai penilaian
siswa. Tahap revisi produk ini, modul hanya memperbaiki bagian penulisan saja, sehingga dilanjutkan ketahap uji lapangan skala besar. Tahap ini untuk
mengetahui tingkat kelayakan modul dalam skala besar yaitu 32 siswa. Kelas yang diambil untuk tahap ini yaitu X Boga 2 SMK Negeri 6 Yogyakarta.
Tingkat kelayakan Modul Pengetahuan Bahan Makanan secara keseluruhan mencakup 3 aspek yaitu aspek fungsi dan tujuan, aspek materi dan aspek
media. Hasil uji coba modul skala besar dapat dilihat pada tabel 15.
10 20
30 40
50 60
Sangat Layak
Layak Tidak Layak
Sangat Tidak Layak
Hasil Uji Coba Modul Skala Kecil
Hasil Uji Coba Modul Skala Kecil Persentase
60 Tabel 15. Hasil Perhitungan Kelayakan Modul Skala Besar
Interval Skor Kategori
Frekuensi Persentase
66 keatas Sangat layak
23 71,86
51 - 65 Layak
9 28,14
36 - 50 Tidak layak
Dibawah 25 Sangat tidak layak
Jumlah 32
100 Berdasarkan perhitungan skor data menggunakan skala likert dengan
rentang skor 1 sampai dengan 4 untuk 20 butir soal, didapatkan skor minimal 20 dan skor maksimal idealnya 80 sehingga diperoleh nilai rerata ideal Mi
sebesar 50 dan standar deviasinya SDi sebesar 10. Untuk lebih jelas hasil perhitungan kelayakan skala besar dapat dilihat
pada gambar 8.
Gambar 8. Grafik Kelayakan Modul Skala Besar Berdasarkan gambar 8, dapat diketahui bahwa tingkat kelayakan modul
skala besar termasuk kategori sangat layak dengan persentase sebesar 71,86 dan kategori layak sebesar 28,14. Hal ini menunjukkan bahwa
Modul Pengetahuan Bahan Makanan Kelas X dapat digunakan sebagai media pembelajaran baru di SMK untuk para siswa agar meningkatkan hasil belajar
siswa.
10 20
30 40
50 60
70 80
Sangat Layak
Layak Tidak
Layak Sangat
Tidak Layak
Hasil Uji Coba Modul Skala Besar
Hasil Uji Coba Modul Skala Besar
Persentase
61
B. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif
untuk mengetahui
langkah-langkah dalam
pengembangan modul, hasil kelayakan Modul Pengetahuan Bahan Makanan Kelas X dan mengetahui peningkatan pengetahuan siswa terhadap mata
pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan dengan menggunakan modul. Langkah pengembangan modul dimulai dari tahap define, design dan develop
dengan, produksi dan diuji cobakan kepada siswa. Tahap define dengan wawancara, observasi dan studi pustaka. Metode wawancara kepada siswa
dan guru dilakukan analisis kebutuhan modul untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan
Makanan. Metode
observasi dilakukan
untuk mengetahui
proses pembelajaran Pengetahuan Bahan Makanan berlangsung. Studi pustaka
dengan mengkaji kurikulum silabus SMK Negeri 6 Yogyakarta. Tahap design dengan merancang pembuatan modul sesuai dengan kerangka modul pada
umumnya. Tahap develop dimulai dengan validasi modul oleh expert kemudian diuji cobakan kepada siswa. Uji coba skala kecil yang dilakukan
kepada 8 siswa menghasilkan mean rata-rata sebesar 67,75, standar deviasi sebesar 6,112, standar error sebesar 2,161. Uji coba skala besar yang
dilakukan kepada 32 siswa menghasilkan mean rata-rata sebesar 72,16 standar deviasi 6,863 dan standar error 6,863.
Hasil nilai pretest dengan mean rata-rata sebesar 69,97, standar deviasi sebesar 8,106, standar error sebesar 1,433 sedangkan hasil nilai posttest
dengan mean rata-rata sebesar 83, standar deviasi sebesar 8,784, standar error sebesar 1,553. Selisih rata-rata nilai pretest dan posttest adalah 13,03.