68 terhadap hasil belajar siswa sehingga meningkat. Budaya belajar mandiri
dengan modul sehingga memacu motivasi belajar siswa.
B. Keterbatasan Penelitian
Modul Pengetahuan Bahan Makanan Kelas X ini merupakan produk skripsi yang digunakan untuk uji coba kepada siswa kelas X jurusan Tata
Boga di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Pengembangan media pembelajaran Modul Pengetahuan Bahan Makanan Kelas X masih terdapat kekurangan dan
keterbatasan. Pengembangan Modul Pengetahuan Bahan Makanan Kelas X ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus melewati
beberapa tahap yang dilakukan antara lain tahap pembuatan modul, validasi dan uji coba. Hal ini memang sesuai dengan jenis penelitian R D yang cukup
berbeda dengan penelitian lain. Kendala yang lain antara lain biaya untuk pembuatan modul tidaklah murah karena memproduksi buku tidak seperti
memfotocopy. Hal ini memang sudah konsekuensi untuk penelitian R D yang menciptakan produk yang baru dan dikembangkan.
Modul Pengetahuan Bahan Makanan Kelas X baru memuat 3 bab dibagi kedalam 5 kegiatan belajar. Hal ini dikarenakan karena diproduksi sesuai
dengan kebutuhan pada waktu uji coba. Modul ini diproduksi hanya 8 buku karena pada waktu uji coba skala besar, siswa berkelompok sebanyak 4
orang karena pembelajaran Pengetahuan Bahan Makanan Kelas X lebih sering berdiskusi secara kelompok.
C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Modul Pengetahuan Bahan Makanan Kelas X ini harapannya dapat menambah pembaruan lagi, baik dari aspek materi dan media. Hal ini akan
menambah motivasi siswa untuk belajar secara mandiri sehingga dapat
69 meningkatkan hasil belajar siswa. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, modul harus mengikuti perkembangan zaman atau adaptif. Dimungkinkan dapat dikembangkan menjadi modul elektronik yang lebih
mudah diakses dan tidak ketinggalan zaman. Tujuan dari pengembangan ini, membuat Modul Pengetahuan Bahan Makanan Kelas X mempermudah siswa
dan guru dalam proses pembelajaran.
D. Saran
Saran yang dapat diberikan setelah dilakukan penelitian untuk: 1. SMK Negeri 6 Yogyakarta
a. Penggunaan media pembelajaran modul perlu ditindak lanjuti lebih spesifik oleh pihak sekolah.
b. Perlu adanya penggunaan media pembelajaran pada proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
2. Mahasiswa a. Mahasiswa yang akan penelitian membuat media pembelajaran modul
diharapkan lebih kreatif dalam pembuatan modul, baik dari segi bahasa, gambar, materi yang disajikan sampai layout yang akan digunakan pada
modul dan harus tetap berpegang pada pedoman pembuatan modul yang telah ditetapkan.
b. Mahasiswa yang berkecimpung didunia pendidikan harus selalu mencari dan mencoba media pembelajaran untuk mempermudah siswa menerima
pelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 3. Guru
a. Guru memakai media pembelajaran berupa modul agar lebih mudah dalam proses belajar.
70 b. Selalu membuat media pembelajaran yang bervariasi agar tidak membuat
siswa bosan, menambah aktif belajar siswa dan meningkatkan kemandirian belajar siswa sehingga meningkatkan pengetahuan siswa.
4. Siswa sebaiknya menggunakan modul sebagai buku pegangan belajar sehingga menambah sikap aktif siswa, motivasi belajar serta belajar mandiri.
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arif .S. Sadiman. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: PT. BumiAksara. Arum Larasati. 2010. Modul Menyiapkan dan Membuat Produk Cake Sebagai
Pendukung Pembelajaran Mata Diklat Pengolahan Kue dan Roti Bagi Siswa Kelas XI Program Keahlian Restoran SMK Muhammadiyah 1
Moyudan. Skripsi. Yogyakarta: JurusanPendidikanTeknikBoga, FT UNY Yogyakarta.
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka. Dian Widiyasari. 2012. Pengembangan Modul Pembelajaran Kompetensi
Melayani Makan Dan Minum Kelas XI Jasa Boga Di SMK Negeri 1 Pekalongan.Skripsi. Yogyakarta: JurusanPendidikanTeknikBoga, FT UNY
Yogyakarta.
Direktorat Pembinaan SMK.2008. Teknik Penyusunan Modul. Djemari Mardapi.2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendekia Press. E.Mulyasa. 2005.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep, Karakteristik,
Implementasi Dan Inovasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Endang Mulyatiningsih.2011. Riset Terapan Bidang Penelitian dan Teknik.
Yogyakarta: UNY Press. Fitriani Diah Utami.2012.Pengembangan Modul Menyediakan Layanan
Makanan Dan Minuman Di Restoran Bagi Peserta Didik Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Magelang. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Teknik Boga, FT UNY Yogyakarta.
Hake R. R. 1998. Interactive Engagement Methods In Introductory Mechanics Courses
sdiIEM-2b.pdf. pada tanggal 1 Mei 2014.
Nana Sudjana Ahmad Rivai. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Oemar Hamalik.2011.Media Pembelajaran Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka.
72 Seel Glasgow. 2011.Media Pembelajaran Jakarta: PT. Raja Grafindo
Pustaka.
S. Nasution.2005. Bebagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta: PT. BumiAksara.
Sudarwan Danim. 1994. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono Eri Wibowo. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfa beta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta.
. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa beta. Tim Dosen Boga FT UNY. 2010. Bahan Ajar Pengetahuan Bahan Pangan.
Yogyakarta: UNY. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia.2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Penyusun UNY. 2013. Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Yogyakarta: UNY.
73
Lampiran 1. Instrumen Penelitian KISI-KISI WAWANCARA
IDENTIFIKASI MASALAH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODUL PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN
di SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA
A. Tujuan wawancara