Pendidikan sebagai Bagian dari Sistem Kehidupan
pendidikan mempunyai hubungan saling terkait dan bergantung dengan sistem-sistem lainnya. Sebagai suatu
sistem terbuka, mengandung indikasikasi bahwa sistem pendidikan menerima masukan dari lingkungan atau
sistemsistem lainnya dan keluarannya akan menjadi masukan bagi sistemsistem lain. Lingkungan yang dimaksud
dapat berupa lingkungan geografik, demografik, kultural, serta unsurunsur ideologi dan politik, sosial, ekonomi dan
industri, iptek, hankam, dan agama. Semua itu secara potensial dapat memberi corak dan kontribusi terhadap isi
dan kinerja sistem pendidikan, meskipun mungkin intensitasnya bervariasi. Sebaliknya, tingkat keterdidikan
manusia yang dihasilkan sistem pendidikan akan berpengaruh terhadap perilakunya dalam berinteraksi
dengan semua unsur lingkungan tersebut.
Hal kedua mengandung indikasikasi bahwa dinamika keberadaan dan kedudukan atau posisi sistem pendidikan
tidak mungkin terlepas dari dinamika proses perubahan yang terjadi dalam lingkungannya. Sebaliknya juga jika
sistem pendidikan dapat memberikan bobot pengaruh yang determinan, bukan mustahil akan dapat menjadi penggerak
dan agen perubahan sistem kehidupan, dalam arti yang positif.
Sebagai suatu sistem yang saling bergantung dan terkait, akan sangat menentukan posisi kini dan posisi masa
depan sistem pendidikan. Semua unsur lingkungan eksternal tersebut perlu dimaklumi peran dan pengaruhnya terhadap
kelaikan perangkat sistem pendidikan dan kelayakan kinerjanya. Para analis dan perencana pendidikan sebaiknya
memfokuskan telaahannya terhadap faktor lingkungan eksternalnya yang dapat dipandang paling sentral dan
strategis.
Dengan memerhatikan fungsi utama sistem pendidikan, sekurang-kurangnya terdapat dua atau tiga sistem
lingkungan eksternal yang seyogianya menjadi fokus telaahan dalam analisis posisi sistem pendidikan. Di
2. ANALISIS POSISI SISTEM PENDIDIKAN
41
antaranya sistem kependudukan atau lingkungan demografik dan sistem perekonomian, termasuk
perindustrian dan ketenagakerjaan serta sistem kebudayaan, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada gambar di atas jelas bahwa sistem kependudukan itu memberi pasokan sumber daya dasar peserta didik;
SDM potensial pada sistem pendidikan yang sekaligus juga menerima keluaran lulusan, SDM aktual dari sistem
tersebut. Pada alur berikutnya, sistem pendidikan memberi pasokan tenaga kerja terdidik terhadap sistem kekaryaan.
Sebaliknya juga menerima masukan dari sistem perekonomian beserta sistem lainnya, terutama ilmu
pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, serta keagamaan berupa muatan substansial bagi pengembangan
kurikulumnya. Pada gilirannya, sistem perekonomian khususnya sistem kekaryaan menerima pasokan tenaga
kerja dari sistem pendidikan serta mempersembahkan keluaran jasa dan karyanya kepada masyarakat sistem
kependudukan. Patut dicatat juga, bahwa persembahan jasa dan karya itu pada hakikatnya merupakan dampak
outcomes dari sistem pendidikan, meskipun perlu disadari bahwa tidak semua lulusan keluaran sistem pendidikan
menjadi tenaga kerja yang secara ekonomis dipandang produktif karena sebagian di antaranya termasuk bukan
angkatan kerja terutama lulusan SD dan SLTP atau yang sederajat atau lulusan sekolah yang lebih tinggi tetapi
memilih jadi ibu rumah tangga.