Satuan Unit Kerja 1 Tujuan merupakan pernyataan tentang situasi atau
terukur dalam jangka waktu tertentu, maka lazim disebut sasaran
targets, objectives.
2 Persyaratan ambang merupakan perangkat ketentuan
dan peraturan serta perangkat norma atau ukuran standar kelayakan perangkat sistem masukan, proses,
dan keluaran dan kelayakan kinerja sistem efisiensi, produktivitas, efektivitas, relevansi, dan akuntabilitas
yang secara minimal harus terpenuhi secara memadai.
3 Masukan atau sumber-sumber menyangkut segala
hal yang berkontribusi atau berpengaruh terhadap sistem, terdiri atas masukan dasar peserta didik, data,
fakta, informasi, permasalahan, tugas, citacita, dan komitmen; masukan instrumental berupa SDM,
imprastruktur, dana, sarana, prasarana, cara kerja, dan media; masukan lingkungan trigatra geografik,
demografik, dan kultural; serta lingkungan pancagatra politik, ekonomi, sosial, pertahanan dan keamanan,
serta agama.
4 Proses mencakup seluruh rangkaian kegiatan
transformatif dan interaktif dalam pemanfaatan segala masukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan atau
tujuan satuan pendidikan.
5 Keluaran mencakup segala hal yang berwujud sebagai
produk atau akibat dari proses kegiatan transformatif dan interaktif yang terjadi dalam suatu sistem. Keluaran
disebut juga sebagai hasil outputs, jika langsung dapat
segera diamati dan diukur immediate, shorterm results
dan disebut dampak outcomes, jika dalam jangka
waktu yang agak lama dapat dideteksi longterm
results. Hasil-hasil itu dapat berupa manusia lulusan danatau keputusan dengan perangkat perubahan
pengetahuan, sikap, aspirasi dan keterampilannya atau perubahan prilaku dan pribadi secara utuh. Selain hasil-
hasil berupa jasa pelayanan tertentu dan karya ilmu pengetahuan dan teknologi, humaniora, produk barang,
dan pemecahan masalah. Adapun dampak dari sistem itu dapat berupa perolehan
income yang dicapai oleh
2. ANALISIS POSISI SISTEM PENDIDIKAN
35
individu yang bersangkutan dan kepuasan yang dinikmati atau perkembangan karier yang diraih dalam
perjalanan hidupnya. Selain itu, dampak sistem itu juga dapat dilihat dalam perubahan dan perkembangan
aspek-aspek kehidupan masyarakatnya, seperti aspirasi politik partisipasinya dalam organisasi, memanfaatkan
hak suara atau hak pilihnya; apresiasi seninya partisipasi, pemerhati, penghayat, dan prilaku seni;
kesadaran beriptek langganan koran atau media cetak lainnya; kesadaran akan norma keluarga kecil bahagia
dan sejahtera NKKBS; kesadaran beragama atau keimanan dan ketakwaan taat beribadah dan beramal
saleh dan banyak lagi.
6 Stakeholders
merupakan semua pihak yang berkepentingan dan terkait dengan sistem pendidikan,
baik yang terdapat dalam lingkungan sistem itu sendiri internal stakeholderscustomers maupun pihak di luar
sistem eksternal stakeholders customers.
b. Indikator Kinerja dan Parameternya 1 Efisiensi; pada dasarnya menunjukkan ukuran tingkat
kemampuan sistem dalam memanfaatkan seluruh atau sebagian perangkat sumber daya secara optimal, pada
pelaksanaan proses produksi yang menjadi tugas untuk mewujudkan BHP yang telah ditetapkan. Termasuk salah
satu di antaranya tingkat daya tampung yang dapat menunjukkan suatu kemampuan pemanfaatan sumber
daya ruang belajar, laboratorium, perpustakaan, dan tenaga pendidik secara optimal sehingga dapat
menerima peserta didik baru yang berminat sebanyakbanyaknya sesuai dengan ketentuan
persyaratan ambang yang berlaku. Dengan demikian, efisiensi dapat ditunjukkan oleh suatu tingkat kelayakan
rasio peserta didik dengan ruang belajar, laboratorium, perpustakaan, guru dan tenaga, serta sumber daya
lainnya. Dengan kata lain, besaran nilai rasio tersebut dapat digunakan sebagai salah satu parameter indikator
efisiensi sistemnya. Banyak cara lain untuk mendeteksi 3
6
PERENCANAAN PENDIDIKAN
tingkat efisiensi sistem ini, misalnya Angka Efisiensi Edukasi AEE yang dapat dihitung dengan hasil analisis
kohor arus peserta didik atau menghitung besaran rasio jumlah kelulusan dengan jumlah peserta didik yang
diterima pada tahun awalnya untuk setiap kohor angkatan peserta didik. Efisiensi untuk setiap
komponen masukan juga akan dapat dicari indikator dengan parameternya, misalnya pemanfaatan guru
berdasarkan EWMP Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh dengan membandingkan jumlah penggunaan waktu
yang nyata dengan persyaratan ambangnya. Demikian pula tingkat efisiensi unsur masukan sumber daya
lainnya dapat ditetapkan parameternya.
2 Produktivitas; pada prinsipnya merupakan suatu
ukuran tingkat daya hasil setiap program atau keseluruhan perangkat program yang menjadi fungsi
hasil yang menjadi tanggung jawab unit kerja dalam kurun waktu tertentu triwulan, semester, tahun, siklus 6
tahunan untuk SD, atau 3 tahunan untuk SLTPSLTA. Indikator produktivitas ini dapat diukur dengan jalan
menetapkan parameternya, seperti rasio jumlah lulusan dengan jumlah satuan waktu studi
students year yang digunakan oleh seluruh peserta didik yang terdaftar pada
sistem kerja dan kurun waktu yang sama. Begitu pula untuk sasaran lainnya, misalnya berapa jumlah gedung,
ruang belajar, laboratorium, perpustakaan yang dibangun, atau berapa usulan kenaikan pangkat personil
yang dapat diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan sesuai syarat ambangnya.
3 Efektivitas; pada dasarnya menunjukkan tingkat
kesesuaian antara hasil yang dicapai achievements,
observed outputs dan hasil yang diharapkan objectives, targets, intended outputs sebagaimana
telah ditetapkan. Parameternya dapat diungkapkan dengan nilai rasio antara jumlah hasil kelulusan, produk
jasa, dan produk barang yang dicapai dalam kurun waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah unsur yang
2. ANALISIS POSISI SISTEM PENDIDIKAN
37
serupa yang diproyeksikan atau ditargetkan dalam kurun waktu tersebut.
4 Relevansi; merupakan suatu ukuran tingkat keterkaitan
atau kesesuaian antara hasil outputs dengan peluang
dan kebutuhan. Misalnya, jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang disiapkan sistem pendidikan menurut jenjang
dan jenis kualifikasinya dapat dibandingkan dengan jumlah dan kualifikasi tenaga yang terserap dunia kerja
dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian, tingkat partisipasi angkatan kerja yang merupakan rasio antara
tenaga angkatan kerja yang tersedia dapat digunakan sebagai parameternya. Parameter lainnya juga dapat
digunakan, seperti angka pengangguran. Sementara bagi tingkatan SD, SLTP, dan SMA dapat juga
menggunakan angka melanjutkan studi
transition rate sebagai parameternya.
5 Akuntabilitas; merupakan indikator kinerja sistem yang
lebih komprehensif. Parameternya dapat melibatkan seluruh komponen masukan-proseshasil untuk dideteksi
ukuran kesesuaian dengan persyaratan ambangnya. Bahkan ada juga yang menggunakan acuan yang lebih
luas lagi, yaitu harapan-harapan atau aspirasi stakeholders. Ada juga yang menggunakan acuan
standar internasional seperti International Standard Organization 9000 ISO 9000 atau ISO 14000. Pada
umumnya, indikator akuntabilitas lebih dikhususkan pada aspek keuangan, dengan pengertian internal audit
audibilitas.
6 Kesehatan organisasi; menunjukkan ukuran tingkat
kepuasan, kekuatan motivasi, dan derajat keterlibatan atau partisipasi di antara staf dan anggota dalam proses
pembuatan keputusan, pelaksanaan pekerjaan, dan pencapaian hasilnya.
7 Adaptabilitas dan semangat berinovasi;
menunjukkan ukuran tingkat kepekaan sensitivity dan
cepat tanggap responsiveness terhadap perubahan,
perkembangan, dan tantangan yang terjadi dalam 3
8
PERENCANAAN PENDIDIKAN
lingkungannya, disertai dengan kemauan dan kemampuan untuk melakukan penyesuaian melalui
upaya perbaikan, penyempurnaan, dan pembaharuan sistemnya.
Kedua gugus indikator kelayakan perangkat komponen dan kelayakan kinerja unit kerja tersebut, para analis
berpendapat bahwa sistem pendidikan dapat menyajikan kombinasi-kombinasi mana yang akan dipilih oleh para
pembuat keputusan untuk dijadikan tujuan serta keperluan langkah selanjutnya.