Definisi Model dan Penggunaan Konsep Model dan Modeling

keseimbangan yang diasosiasikan dengan energi minimal minimum energy. Johanssen 1993:2–3 juga menegaskan bahwa perumusan model tersebut mempunyai tiga tujuan utama, pertama, memberikan penggambaran atau deskripsi kerja sistem untuk periode tertentu, di mana di dalamnya implisit terdapat seperangkat aturan untuk melaksanakan perubahan atau memprediksi cara sistem beroperasi di masa datang. Kedua, memberikan gambaran tentang fenomena tertentu menurut diferensiasi waktu atau memproduksi seperangkat aturan yang bernilai bagi keteraturan sebuah sistem. Ketiga, memproduksi model yang mempresentasikan data dan format ringkas pada tingkat kompleksitas yang rendah.

2. Kategori Model

Johanssen 1993:2 mengemukakan ada empat kategori model yang banyak digunakan, yaitu 1 cognitive models human concepts; 2 normative models purpose oriented; 3 deskriptive models behavior oriented; dan 4 functional models action and control oriented. Cognitive models human concepts merupakan model-model konseptual conceptual models yang mendasari penalaran dan persepsi, belajar induktif, pembuatan keputusan, perencanaan, dan sebagainya. Cognitive models juga bermakna sebagai usaha manusia untuk memahami dan mengontrol segala seluk-beluk yang berkaitan dengan dunianya. Normative models purpose oriented merupakan penggambaran mengenai fungsi-fungsi spesifik yang diinginkan, tujuan, dan sasaran sebuah sistem atau proses. Model normatif pada umumnya digunakan dalam kerangka desain enjinering dan regulasi pemerintahan. Descriptive models dan functional models pada umumnya digunakan untuk tujuan saintifik dan teknologikal. Modelmodel semacam ini biasanya dipilah menjadi dua kategori: a model-model kuantitatif yang dijelaskan 3. WAJIB BELAJAR DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN 71 dengan angkaangka atau parameter dan b model-model kualitatif yang dijelaskan dengan data dan kategorikal. Dalam sistem pemerintahan dan pertahanan, Graham T Allison 1971:323–325 mengemukakan tiga model dalam mengatasi krisis Missile di Cuba the Cuban Missile Crisis pada tahun 1962, yaitu 1 model konseptual dasar yang dinamakan rational policy model; 2 organizational process model; dan 3 bureaucratic politics model. Sementara dalam dunia perangkat lunak, Pressman 1997:37–44 mengemukakan ada empat jenis model. Pertama, model inkremental the incremental model merupakan kombinasi dari elemen- elemen model sekuensial linear aplikasi secara representatif dengan model prototipe. Model ini cocok digunakan jika staf belum mampu menyelesaikan sebuah rencana implementasi pada batas akhir yang telah ditentukan. Untuk keperluan itu, sebuah rencana implementasi dapat dipilah menjadi satuan-satuan dengan proses penggarapan yang bersifat sekuensial linear atau repetitif. Kedua, model spiral the spiral model, di mana model ini dipilah-pilah ke dalam aktivitas-aktivitas kerangka kerja atau wilayah tugas. Wilayah tugas yang dimaksud, misalnya 1 komunikasi dengan pelanggan, berupa tugas-tugas yang dipersyaratkan untuk memapankan efektivitas komunikasi antara pengembang dengan pelanggan atau pengguna; 2 perencanaan, berupa tugas-tugas yang dipersyaratkan untuk mendefinisikan sumber-sumber, rentang waktu, dan informasi lain yang terkait dengan proyek; 3 analisis risiko, berupa tugas- tugas yang diperlukan untuk mengakses risiko teknikal dan manajerial; 4 rekayasa, berupa tugas-tugas untuk membangun sebuah aplikasi yang representatif; 5 konstruksi dan rilis, berupa tugas-tugas yang dipersyaratkan dalam membangun, menguji, menginstal, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan dukungan bagi pengguna, seperti dokumentasi dan pelatihan; serta 7 2 PERENCANAAN PENDIDIKAN